Minggu, 15 Februari 2015

PERTUKARAN ILAHI DI KAYU SALIB

EKSKLUSIF UNTUK KALANGAN SENDIRI


Pendahuluan :

Dalam tulisan saya sebelumnya , terkait inti iman Kristiani yang bertumpu pada fakta kematian dan kebangkitan Kristus , selalu saya tekankan bahwa keselamatan Kristen adalah suatu kepastian . Mengapa keselamatan itu adalah suatu hal yang pasti , Injil kasih karunia memastikannya seperti itu . Meskipun ajaran tentang soteria (keselamatan) sudah cukup untuk dapat membuktikan hal kepastian tersebut , dalam tulisan saya kali ini , saya akan menambahkan hal mengenai kepastian keselamatan itu dari sisi pandang yang lain yang juga berdasarkan Alkitab . Beberapa saat ketika Yesus tergantung di kayu salib , kira-kira jam tiga petang , Dia berseru :" Eli, Eli, lama sabakhtani ?" ( AllahKu, AllahKu, mengapa Engkau meninggalkan Aku ?" ( Matius 27 : 46 ). Mengapa Yesus berseru seperti itu ? Bukankah Dia adalah Tuhan ? Mengapa Dia berseru kepada Tuhan , seakan-akan Dia bukan Tuhan ?  Makna perkataan Yesus itu tidak akan dapat dipahami oleh mereka yang kurang mendalami Kristologi . Bahkan bagi mereka yang sama-sekali tidak mempelajari Kristologi , selalu menyatakan bahwa perkataan Yesus tersebut membuktikan bahwa Dia bukan Tuhan , Dia cuma manusia biasa . Padahal tidak demikian adanya .

Yesus adalah 100 persen manusia dan 100 persen Allah !(band. Yohanes 1 : 1 dan 14 ). Pengajaran Doketis yang menyatakan Yesus adalah 100 persen Allah dan tidak 100 persen manusia, adalah salah ! Demikian juga ajaran lain, termasuk Modern Theology yang mengajarkan Yesus adalah 100 persen manusia dan bukan Allah , adalah salah ! Jikalau Yesus adalah 100 persen Allah dan sama-sekali bukan manusia, bagaimana Allah dapat mengerjakan karya penyelamatan di kayu salib dengan tubuh dan darah manusia ? Sebaliknya, jika Yesus adalah 100 persen manusia dan sama-sekali bukan Allah , bagaimana mungkin manusia mengerjakan karya penyelamatan manusia ?  Dia adalah 100 persen Allah dan 100 persen manusia.  Sebagai manusia , Dialah satu-satunya yang sempurna , tidak berdosa dan tidak bercacat-cela di hadapan Allah ! Frase ini yang penting , bahwa ia benar-benar manusia, yang sempurna , benar, kudus , tak berdosa dan tak bercacat cela !  Frase ini berkaitan langsung dengan seruannya :" Eli, Eli, lama sabakhtani ?" t:ersebut di atas


Bayangan dari Perjanjian Lama :

Kita tahu bahwa Perjanjian Lama adalah bayangan dari Perjanjian Baru ! Kematian Kristus di kayu salib berkaitan erat dengan isi Perjanjian Lama terkait misi penyelamatan . Di dalam Perjanjian Lama kita tahu bahwa setiap tahun, orang Israel mengadakan Hari Raya Pendamaian , dengan mengorbankan hewan-hewan yang tak bercacat cela , sebagai lambang pengampunan dosa dan pendamaian orang berdosa dengan Allah ( band. Imamat 16 : 1 - 34 ). Selain itu , terdapat juga ajaran penghapusan dosa tidak berkala , yang juga menggunakan darah hewan yang sempurna dan tidak bercacat cela .  Pada Kitab Imamat 3 : 2 , 8 dan 13 , untuk korban keselamatan , orang yang berdosa harus meletakkan tangannya di atas kepala hewan korban yang sempurna dan tidak bercacat cela . Pada Kitab Imamat 4 : 4 , 15, 24 , dan 33 untuk korban penghapus dosa , orang atau semua orang yang berdosa harus meletakkan tangannya di atas kepala hewan korban yang sempurna dan tidak bercacat cela .  Hewan-hewan korban keselamatan dan penghapus dosa itu , pada akhirnya disembelih untuk ditumpahkan darahnya . Namun ada suatu makna penting yang tersembunyi di sini .

Pertama , buat apa hewan korban harus sempurna dan tak bercacat cela ? Gambaran ini adalah bayangan korban tubuh dan darah Kristus yang sempurna dan tidak bercacat cela . Kedua , buat apa tangan orang atau orang-orang yang berdosa harus ditumpangkan ke atas kepala hewan korban yang sempurna dan tak bercacat cela itu ?  Pada momentum inilah terjadi pertukaran ! Seluruh salah dan dosa dari orang atau orang-orang yang berdosa itu , sekarang berpindah ke hewan korban yang nanti akan ditumpahkan darahnya , sementara kesempurnaan dan ketidak-bercatat-celaan dari hewan korban tersebut berpindah kepada orang atau orang-orang yang tadinya berdosa itu . Hewan korban yang sempurna itu mati dengan membawa segala salah dan dosa orang atau orang-orang itu , sementara orang atau orang-orang itu pulang dengan keadaan sudah terhapus segala salah dan dosanya . Hewan korban yang sempurna dan tak bercacat-cela itulah gambaran dari Kristus yang di gambarkan sebagai "Anak Domba Allah " dalam teks-teks Alkitab berikut ini :

" Dia dianiaya , tetapi dia membiarkan dirinya ditindas  dan tidak membuka mulutnya , seperti anak-domba yang dibawa ke pembantaian ; ... ( Yesaya 53 : 7.a Terjemahan LAI 1993 ).

" Dan ketika ia melihat Yesus lewat , ia berkata :" Lihatlah Anak Domba Allah !." ( Yohanes 1 : 36, Terjemahan LAI 2002 )

" ..katanya dengan suara nyaring :" Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan , dan hikmat dan kekuatan dan hormat dan kemuliaan dan puji-pujian ." ( Wahyu 5 : 12, Terjemahan LAI 1993 )


Pertukaran Ilahi di kayu salib :

 Saudaraku ! Itulah Kristus yang digambarkan sebagai Anak Domba yang disembelih ! Maksudnya menumpahkan darahNya di kayu salib . Ketika Yesus berseru " Eli, Eli,lama sabakhtani ?"  , maka pada saat itu , benar-benar hadirat Allah meninggalkan Dia ! Di sinilah terjadi pertukaran ! Seluruh salah dan dosa kita , dipindahkan ke manusia Yesus yang sempurna dan tak bercacat-cela itu . Pada saat yang bersamaan , hadirat Allah yang meninggalkan Dia , berpindah kepada kita bersama seluruh kesempurnaan , kebenaran dan kekudusan Yesus yang tak berdosa . Yesus yang tidak berdosa dibuat berdosa ganti kita dan kita yang berdosa dibuat menjadi benar . Inilah yang disebut sebagai pertukaran Ilahi di kayu salib, sebagaimana arti dari teks Alkitab di bawah ini :

" Dia yang tidak mengenal dosa , telah dibuatNya menjadi dosa karena kita , supaya di dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah " ( 2 Korintus 5 : 21, Terjemahan LAI 2002 )

Teks ini berkaitan erat dengan ucapan Yesus pada Matius 26 : 28 yang mengatakan :" Inilah darahKu, darah perjanjian , yang ditumpahkan bagi banyak orang , untuk pengampunan segala dosa ."  Jadi, oleh karena yang ditanggung dan dipikul oleh Yesus di kayu salib adalah segala dosa-dosa kita , maka itu berarti yang dihapuskan oleh Yesus adalah semua dosa kita, baik dosa waris , baik dosa  yang dahulu , kemarin , hari ini , besok , dan bahkan dosa-dosa kita seumur hidup ! Ya, seluruh dosa kita selama hidup , dihapus sudah di kayu salib . Sebab jika tidak demikian , tentulah Alkitab tidak mengatakan sebagai berikut :

" Oleh karena kehendakNya itulah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus .. Sebab  oleh satu korban saja  Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang dikuduskan ." ( Ibrani 10 : 10 dan 14,Terjemahan LAI 2002 )

Perhatikan kata "telah " dalam terjemahan LAI tersebut di atas! Itu berarti , kita sudah dibenarkan , sudah dikuduskan dan sudah disempurnakan untuk selama-lamanya ! Untuk seumur hidup ! Kebenaran ini berkaitan dengan ucapan Yesus sesaat sebelum ia menyerahkan nyawaNya di kayu salib ;" TETELESTAI " yang LAI menterjemahkannya dengan kata Indonesia :" Sudah selesai ." (Yohanes 19 : 30 ). Apanya yang sudah selesai ? Karya penyelamatan Kristus sudah selesai ! Jangan dianggap belum selesai lalu saudara menambahkan sendiri dengan hal-hal lain ! Lagi pula arti kata Yunani :" TETELESTAI " itu mencakup makna yang lebih luas . Bukan saja artinya "Sudah selesai " , melainkan juga "Sudah sempurna " , "Sudah mencapai sasaran yang hendak dicapai " , bahkan " Selesai sekali dan berlaku selamanya ."  Dengan demikian, salahlah orang yang mengajarkan bahwa orang percaya yang berbuat salah dalam hidupnya, sama-dengan menyalibkan Yesus dua kali ! Berdasarkan hermeneutik yang mana ?  Jikalau karya penyelamatan Kristus sudah selesai , mengapa harus ada penyaliban kedua kali ? Bukankah karya Yesus itu , berkuasa mengampuni dosa yang kita buat pada perjalanan hidup kita ? Atau barangkali saudara menganggap bahwa saudara bisa tidak berdosa seumur hidup saudara !? 

"Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia surgawi dan pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus, dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan kuasa-kuasa dunia yang akan datang, namun murtad lagi , tidak mungkin diperbaharui sekali lagi  supaya bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghinaNya di depan umum . " ( Ibrani 6 : 4 - 6 )

Perhatikan ! Teks di atas berkaitan dengan dosa kekal , yakni murtad , meninggalkan Yesus ! (Bukan dosa biasa seperti misalnya marah , bohong , bertengkar , berzina dan lain-lain ; bandingkan dengan ucapan Yesus pada Matius 12 : 31 ) Dosa inilah yang dimaksud pada Ibrani 10 : 26 . Dosa murtad , dengan meninggalkan iman pada Kristus Yesus ! Maksudnya , orang yang murtad , meninggalkan Yesus untuk selamanya , sudah jelas tidak dapat diperbaharui lagi  supaya kembali ! Orang seperti ini sudah menghina Yesus di depan umum, seakan-akan menyatakan bahwa "penyaliban Yesus " itu tidak ada kuasanya ! Itu artinya ! Jadi bukan berarti bahwa orang itu menyalibkan Yesus  dua kali , bukan ! Sudah jelas bahwa ia murtad dan sudah tidak percaya lagi , sehingga buat apa Yesus di salib dua kali ? Biarpun Yesus disalib 100 kali , tetap saja orang yang murtad kekal, tetap tidak percaya . Lagi pula kita tidak boleh menafsir teks sehingga berbenturan dengan teks lain , seperti Ibrani 10: 14 yang mengatakan :" Sebab oleh satu korban saja ..." yang artinya hanya satu kali penyaliban ! 

Jadi segala dosa kita  sudah dibawa mati bersama kematian Kristus ! Pada saat yang sama , hadirat TUHAN , kebenaran, kekudusan dan kesempurnaan Kristus berpindah kepada kita . Itulah sebabnya , kita dipandang benar di hadapan Allah , sama-sekali bukan karena kebenaran , kekudusan dan kesempurnaan kita , melainkan karena kebenaran, kekudusan dan kesmpurnaan Kristus . Memang, tidak dapat disangkal , sepanjang umur saya , dari sudut pandang sarkos ( bahasa Yunani untuk arti " tubuh/daging , dalam kaitannya dengan tabiat berdosa ),  saya adalah orang yang berdosa . Demikian pula saudara ,! Tetapi secara status , saya dan saudara bukan orang berdosa  lagi dan tidak sadar lagi akan dosa . Mengapa ? Karena saya dan saudara sudah dikuduskan sekali untuk selamanya ( Band. Ibrani 10 : 2 dan bandingkan dengan 1 Yohanes 3 : 6 ). Kita sudah tidak sadar lagi akan dosa , artinya kita sadar bahwa kita adalah orang benar , yang sudah dibenarkan oleh Kristus ! Jadi kalau saudara mendengar orang mengkhotbahkan bahwa kita masih berdosa , jangan didengarkan ocehannya ! Itu menghina Yesus , seolah-olah karya penyelamatan Kristus gagal dan tidak berhasil membuat kita dibenarkan, dikuduskan dan disempurnakan di hadapan Allah . ( Lalu kalau karya Kristus gagal, perlulah kita bantu dengan perbuatan baik kita ? Ini lebih konyol lagi ! )

Apabila pertukaran yang terjadi pada Perjanjian lama hanya berlaku sekali itu saja , sementara penghapusan dosa pada hari raya pendamaian hanya berlaku untuk satu tahun saja , tidak demikian dengan pertukaran Ilahi di kayu salib yang berlaku sekali untuk selama-lamanya !

"Di dalam hukum Torat , hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang , dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri . Karena itu dengan korban yang sama yang setiap tahun  terus menerus dipersembahkan, hukum Torat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya . Sebab jika hal itu mungkin , pasti orang tidak mempersembahkan korban lagi , sebab mereka yang melakukan ibadah itu tidak sadar lagi akan dosa setelah disucikan sekali untuk selama-lamanya . Tetapi justru oleh korban-korban itu, setiap tahun orang diperingatkan akan adanya dosa . " ( Ibrani 10 : 1 - 2 Terjemahan LAI 1993 )

Mengapa hukum Torat yang terkait dengan pengampunan dosa , dikatakan hanya bayangan saja dari keselamatan dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri ? Karena , pengampunan dosa dalam sistem hukum Torat tidak berlaku untuk selama-lamanya, dalam arti hanya berlaku sekali itu saja . Karena itulah selalu diulang-ulang . Sekarang berdosa , diampuni ! Berdosa lagi , diampuni lagi ! Berdosa lagi , diampuni lagi ! Begitu terus menerus selama lebih dari 1200 tahun setelah hukum Torat diberikan lewat Musa  . Jikalau pengampunan itu berlaku selamanya, di mana orang sudah dikuduskan sekali untuk selama-lamanya , tentulah orang tidak sadar lagi akan dosanya , melainkan sadar bahwa ia sudah menjadi orang yang dibenarkan selamanya . Tetapi dengan pengulangan yang terus-menerus itu, justru orang selalu ingat bahwa ia orang yang berdosa dan belum mendapatkan pembenaran yang berlaku selamanya . Tidak demikian dengan pertukaran Ilahi di kayu salib ! Itu terjadi hanya sekali tetapi berlaku selama-lamanya , sehingga kita menerima pembenaran, pengudusan dan penyempurnaan yang sifatnya kekal . Tidak diulang-ulang lagi !


Tentang orang yang murtad :

 Barangkali saudara bertanya :" Jika berlakunya kekal selama-lamanya , mengapa ada orang yang murtad ?"  Pertanyaan saudara dijawab oleh teks Alkitab berikut ini :\\

" Memang mereka berasal dari antara kita , tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita ; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita , niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita . Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita ." ( 1 Yohanes 2 : 19 , Terjemahan LAI 1993 )

Jadi , orang yang murtad itu dari semula memang tidak sungguh-sungguh percaya pada karya penyelamatan Kristus. Sebab jika mereka sungguh-sungguh percaya, tentulah mereka tidak murtad . Tetapi hal seperti itu  ( hal adanya orang yang murtad ) harus terjadi , supaya kelihatan dan nyata bahwa mereka yang murtad , dari semula memang tidak sungguh-sungguh  percaya pada karya penyelamatan Kristus . Bagi kita yang dari semula memang sudah percaya sungguh-sungguh pada karya penyelamatan itu , sudah barang tentu tidak akan murtad . Dengan demikian jika kita mendengar atau melihat ada orang yang murtad kekal , ingatlah bahwa hal itu harus terjadi supaya nyata bahwa dari semula mereka sudah tidak sungguh-sungguh percaya pada karya penyelamatan Kristus .


Roh Kudus memimpin orang yang diselamatkan :

 Barangkali ada juga yang berkata :" Jikalau keselamatan itu sudah pasti , bukankah kita boleh hidup seenaknya saja , karena sudah pasti kita diselamatkan !"  Perkataan seperti ini adalah pernyataan konyol dan cuma lahir dari rekayasa manusia dan tidak Alkitabiah ! Mengapa ? Karena Alkitab mengatakan bahwa kita yang sudah diselamatkan , diperbaharui oleh Roh Kudus untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik yang berguna bagi sesama .

"Tetapi apabila Ia datang , yaitu Roh Kebenaran ( Roh Kudus ; penulis ) , Ia akan memimpin kamu  ke dalam seluruh kebenaran .....( Yohanes 16 : 13.a , Terjemahan LAI 1993 )

" Tetapi buah Roh (Roh Kudus ; penulis ) ialah : kasih, suka-cita , damai-sejahtera, kesabaran , kemurahan , kebaikan , kesetiaan , kelemah-lembutan , penguasaan diri . Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu . ( Galatia 5 : 22-23 Terjemahan LAI 1993 )

Jelas sekali bahwa Roh Kudus memimpin orang percaya yang sudah diselamatkan ke dalam seluruh kebenaran . Roh Kudus yang mengajarkan kita agar diperlengkapi dan dipanggil untuk berbuat baik ! Sekali lagi saya ingatkan bahwa bentuk berita (indikatif) adalah bahwa kita sudah dibenarkan untuk selama-lamanya , dan hal itu selalu diikuti oleh bentuk suruhan (imperatif) bahwa kita harus melakukan perbuatan-perbuatan yang baik .  Sekalipun bentuk suruhan (imperatif) ini tidaklah memberi kontribusi pada karya penyelamatan Kristus ,  namun tetap saja ia adalah bentuk suruhan (imperatif) yang harus dikerjakan : .( band, Titus 3  : 8 )

Sampai di sini , semakin jelas bagi kita bahwa pertukaran Ilahi di kayu salib adalah hal yang paling penting dalam karya penyelamatan Kristus , dimana : (1.) Pertukaran Ilahi itu dilakukan sekali saja, namun berlaku untuk selama-lamanya . Tidak akan diulang- ulang . (2). Implikasinya, kita dibenarkan, dikuduskan dan disempurnakan , juga berlaku sekali buat selama-lamanya . Tidak akan diulang-ulang . (3) Penyebabnya adalah bahwa karya penyelamatan Kristus dilakukan sekali saja dan sudah selesai . Tidak akan diulang-ulang !  Jadi tidak dapat ditambahi dengan apapun seakan-akan karyaNya itu belum selesai .

Konklusi :

 Karena itu jika saudara mendengar perkataan pengkhotbah yang nuansanya seperti akan menambahi karya Kristus , jangan didengarkan ! Saya mengerti bahwa pengkhotbah itu bermaksud baik untuk menjaga moral Kristen , namun saya harus mengatakan bahwa keselamatan kita bukan tergantung pada moral kita , melainkan sepenuhnya pada kasih-karunia Allah .  Saya mengerti bahwa pengkhotbah itu tidak bermaksud buruk , namun ia telah membawa jemaat kembali ke sistem legalistik hukum Torat , sedangkan setiap orang percaya adalah orang-orang yang hidup di bawah kasih-karunia dan bukan di bawah hukum Torat lagi  ( Roma 6 : 14 ).


Sekarang , tergantung ! Apakah saudara percaya bahwa pertukaran Ilahi di kayu salib telah menjadikan saudara sebagai orang yang dipandang benar di hadapan Allah, bukan karena kebaikan saudara melainkan karena kebaikan Kristus , di mana pembenaran saudara itu harus diikuti oleh cara hidup yang baik ? Ataukah saudara lebih percaya bahwa saudara dibenarkan karena kebaikan saudara dengan atau tanpa karya Kristus ?  Tidak ada jalan tengah atau jalan campuran ! Cuma ada satu jalan ! Mau bergantung sepenuhnya pada kasih karunia Allah berdasarkan karya penyelamatan Kristus atau tidak !?

  Hanya satu yang perlu saya ingatkan kembali bahwa sebaik apapun hidup saudara , saudara tidak pernah lulus dari ketentuan Allah bahwa saudara harus melakukan semuanya !  Perlu diketahui tuntutan hukum Allah jauh lebih luas dari pada hukum dunia . Hanya berangan-angan buruk, hukum dunia tidak menyalahkan kita . Tetapi dosa yang kita buat menurut tuntutan Allah adalah meliputi dosa pikiran , angan-angan , ucapan , perkataan , sikap jasmani dan perbuatan konkrit .  Karenanya, mengulang pernyataan Profesor. Gordon Fee dalam bukunya "Hermeneutik " , mengandalkan kebaikan untuk mengharapkan keselamatan sudah pasti gagal ! Karena tidak seorang manusiapun yang tidak pernah bersalah seumur hidupnya !

Kembali ke seruan Yesus :" Eli, Eli, lama sabakhtani ?" ( AllahKu, AllahKu, mengapa Engkau meninggalkan Aku ?" ) . Seandainya segala kesalahan dan dosa kita tidak dipindahkan ke Kristus , siapa yang menanggung dan memikul salah dan dosa kita ? Sementara kita tetap dipandang berdosa karena gagal melakukan semua tuntutan hukum Allah . Seandainya hadirat Tuhan dalam kebenaran, kekudusan dan kesempurnaan Kristus tidak dipindahkan ke kita , dengan apa kita dapat dipandang benar oleh Allah ? Sementara kita tidak pernah bisa benar sebagaimana standar Allah . Jadi jangan ikut-ikutan dengan orang yang mengatakan bahwa seruan Yesus itu menjadi bukti bahwa Ia bukan Tuhan ! Dengan perkataan lain, jangan melecehkan dan menghina Tuhan Yesus ! Apalagi kalau hanya melecehkan dan menghina tanpa dasar , dalam arti sama-sekali tidak mengerti akan adanya pertukaran Ilahi di kayu salib !

Sampai bertemu pada blog selanjutnya ! Tuhan Yesus memberkati kita semua ! Salam dari laut ! ( Capt. Yordan EP Sihombing SH.M.Ap )





1 komentar: