Batasan tentang Indikatif dan Imperatif :
Pada tulisan saya sebelumnya, " Inti Pesan dan Muatan Pesan Kristiani " , yang kemudian diuraikan menjadi dua bagian yakni " Inti Pesan Kristiani " ( the essence of the Christian message ) dan " Muatan Pesan Kristiani " (the load of the Christian message ) , saya mencoba menulis agar orang Kristen awam dapat mengerti bahwa terdapat perbedaan yang mendasar antara Inti Iman Kristiani yang bertumpu mutlak pada fakta kematian dan kebangkitan Kristus, dengan Muatan Pesan Kristiani yang mengacu kepada etika, moral dan cara hidup kekristenan yang baik . . Pada tulisan saya kali ini, hal keduanya itu akan saya jelaskan lagi dengan menggunakan bahasa yang lain yaitu bahwa keselamatan Kristen adalah indikatif imperatif . Dalam bukunya " Homiletika " , DR. H. Rothlisberger , mengatakan bahwa :
"Di dalam Alkitab kita melihat bahwa indikatif (bentuk berita ) mendahului imperatif ( bentuk suruhan ). ....Janganlah pendeta menukar urutan indikatif-imperatif, karena justru di sini letak keistimewaan Kristen . Dalam agama-agama yang lain, manusia disuruh berusaha untuk mencapai selamat, tetapi Injil menceriterakan bahwa Allah datang kepada kita manusia dan mengaruniakan keselamatan yang dari padaNya tanpa syarat .Kita tidak disuruh menyucikan diri kita supaya diterima oleh Allah , melainkan sebaliknya : Allah telah menerima dan menyucikan kita ; oleh sebab itu kita dipanggil supaya hidup sebagai anak Allah yang dikasihi. " ( DR. H. Rothlisberger , "Homiletika , 2009 )
Indikatif (bentuk berita) mendahului imperatif (bentuk suruhan) . Fakta mengenai kematian dan kebangkitan Kristus yang menyelamatkan orang percaya itulah yang disebut sebagai bentuk berita (indikatif) , yang sebelumnya kita sebut sebagai Inti Pesan Kristiani . Oleh karena kita sudah dibenarkan, dikuduskan dan disempurnakan berdasarkan persembahan tubuh dan darah Kristus , justru ketika kita masih berdosa , maka sudah sepantasnyalah kalau kita harus hidup sebagai anak-anak Allah . Etika , moral dan cara hidup kekristenan yang baik itulah yang disebut sebagai bentuk suruhan (imperatif ). Urutan indikatif-imperatif ini tidak dapat dibalik menjadi imperatif-indikatif ! Kita tidak berusaha mencari keselamatan dengan berbuat baik , melainkan kita sudah diselamatkan tanpa syarat , sehingga karenanya kita harus hidup dengan cara yang baik . Yang perlu saudara renungkan selalu adalah bahwa segala kebaikan-kebaikan yang kita lakukan , bukanlah bagian dari kerja-sama kita dengan Tuhan untuk menyelamatkan kita !
Bentuk berita (Indikatif) :
Bentuk berita (Indikatif) :
Sudah cukup bagi kita untuk menyerah bahwa lebih dari 1200 tahun , aturan hukum Torat tidak pernah berhasil melepaskan manusia dari dosa ! Sekalipun manusia melakukan banyak kebaikan-kebaikan , namun tidak ada seorangpun yang pernah sanggup melakukan semuanya sesuai tuntutan Allah . Oleh karenanya , manusia selalu jatuh dalam kutuk , jatuh dalam dosa dan selalu memerlukan pengampunan secara terus-menerus seumur hidupnya . Perhatikan teks Alkitab berikut di bawah ini :
" Cursed is the one who does not confirm all the words of the law by observing them ." ( Deuteronomy /Ulangan 27 : 26 Terjemahan NKJV , diterjemahakan bebas :" Terkutuklah orang yang tidak melakukan semua yang tertulis dalam hukum Torat, dengan perbuatan .' )
"For as many as are of the works of the law are under the curse, for it is written :" Cursed is everyone who does not continue in all things which are written in the book of the law, to do them ." ( Galatians 3 : 10 Terjemahan NKJV , diterjemahkan bebas :" Karena semua orang yang hidup dari pekerjaan hukum Torat berada di bawah kutuk ,sebab ada tertulis :" Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala apa yang tertulis dalam kitab hukum Torat , dengan perbuatan ." )
Tidak seorangpun sanggup melakukan semuanya ! Padahal , tuntutan Allah harus dilakukan semuanya dengan perbuatan ! Apakah ada manusia yang mampu mengerjakan tuntutan ini ? Tidak ada ! Apa akibatnya ? Manusia selalu jatuh dalam kutuk ! Jatuh dalam dosa ! Termasuk saudara dan saya ! Sudah terbukti segala kebaikan yang kita lakukan tidak cukup bahkan jauh dari cukup untuk membuat kita dipandang benar di hadapan Allah ! Dengan mengandalkan kebaikan-kebaikan kita , kita tetap dipandang berdosa di hadapan Allah . Satu-satunya cara untuk dipandang benar di hadapan Allah adalah mengakui dengan mulut dan dengan hati bahwa hanya Karya Salib Kristus yang membuat setiap orang yang percaya dipandang benar di hadapan Allah ( band. Roma 10 : 9 ). Mengapa begitu ? Karena segala ketidak-mampuan kita untuk menggenapi hukum Torat , segala dosa dan kelemahan kita , ditanggung oleh Kristus di kayu salib , sehingga kita yang tidak benar , sekarang dibenarkan , kita yang tidak kudus, sekarang dikuduskan dan kita yang jauh dari sempurna , sekarang disempurnakan . ( Roma 3 : 23-24 , Ibrani 10 : 10 dan 14 ) . Inilah bentuk berita (indikatif ) .
Bentuk suruhan (Imperatif) :
Bentuk suruhan (Imperatif) :
Sekarang jelas bahwa kita berhutang kebaikan bahkan berhutang keselamatan pada Tuhan ! Kebaikan Tuhan itu tidak mungkin dapat saudara balas . Dengan apa kita harus membalas kebaikan Tuhan ? Tidak ada ! Yang bisa kita lakukan adalah mengucap syukur dan berterima-kasih atas kasih-karuniaNya . Wujud dari ungkapan syukur dan terima-kasih kita itulah yang di sebut bentuk suruhan (imperatif) ; di mana kita memuliakan Allah dengan tubuh kita dan dengan roh kita , melalui etika , moral dan cara hidup kekristenan yang baik di tengah-tengah masyarakat global . Perhatikan Muatan Pesan yang berbentuk suruhan (imperatif) di bawah ini, yang diucapkan Yesus dengan bahasa figuratif metafora :
"Kamu adalah garam dunia . Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan ? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak-injak orang . Kamu adalah terang dunia . Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagi pula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah tempayan , melainkan di atas kaki pelita sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu . Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga . " ( Matius 5 : 13 - 16 Terjemahan LAI 2002 )
Saudaraku ! Teks di atas adalah bentuk suruhan (imperatif) yang bersifat muatan pesan , dan bukan bentuk berita (indikatif) yang bersifat inti pesan . Oleh karena itu jangan sekali-kali bentuk suruhan (imperatif) saudara artikan sebagai bentuk berita (indikatif). Fakta kematian dan kematian Kristus telah menyelamatkan setiap orang yang percaya , tanpa syarat ini dan itu , selain percaya ! (indikatif ). Oleh karena itu kita disuruh menjadi garam dunia dan terang dunia , yaitu melakukan kebaikan yang berguna bagi sesama . (imperatif) . Namun sangat disayangkan jika ada orang yang terkontaminasi oleh ajaran sinergisme , yang mengatakan bahwa harus ada kerja-sama antara manusia dengan Allah dalam hal keselamatan . Allah mengerjakan bagianNya dan manusia mengerjakan bagiannya . Apakah ajaran seperti ini benar dan Alkitabiah ? Terkait hal tersebut , DR. Erwin Lutzer , dalam bukunya " Ten Lies About God " mengatakan bahwa :
"Pada kenyataannya , jika Ia (Allah) tidak membantu mereka yang tidak bisa membantu dirinya sendiri, kita semua akan terhilang ! ..Sebagai catatan ,pernyataan :" Allah menolong mereka yang menolong dirinya sendiri." tidak ada dalam Alkitab , itu berawal dari agama yang menyembah berhala. 500 tahun sebelum Kristus, Aesop menulis :" Dewa-dewa menolong mereka yang menolong dirinya sendiri." Euripides, seorang filsuf Yunani berkata :" Berusahalah dulu sendiri, setelah itu berserulah kepada Allah !." Dan George Gerbert pada abad ke XVII berkata :" Tolonglah dirimu sendiri dan Allah akan menolongmu ." Kita menerima perumusan terkini dari Benyamin Franklin ( seorang deist ) :" Allah menolong mereka yang menolong dirinya sendiri .". Pernyataan ini adalah musuh dari anugerah dan jika Franklin mempercayainya , maka itu berkontribusi pada penolakannya terhadap Injil .( DR. Erwin Lutzer , Ten Lies About God , 2002 )
Dua golongan manusia yang sulit menerima kasih-karunia :
Dua golongan manusia yang sulit menerima kasih-karunia :
Memang kasih-karunia Allah yang gratis itu , sulit diterima oleh sistem dunia yang meritokrasi ! Ada dua kelompok manusia Kristen yang sulit menerima kasih-karunia ini , Yang pertama adalah orang yang hidupnya kacau , amburadul dan rusak secara moral . Ketika orang seperti ini diberi berita tentang kasih-karunia yang menyelamatkan orang berdosa , kebanyakan dia menjawab :" Ah ! Saya orang berdosa ! Betul-betul saya tidak layak menerima kasih-karunia Allah ! ." Padahal posisinya sama saja dengan saya dan saudara , yaitu sebenarnya sama-sama tidak layak menerima kasih karunia Allah . Dia , saya dan saudara adalah orang berdosa dan tak seorangpun yang baik ( Roma 3 : 10 - 12 ).
Yang kedua adalah orang yang hidupnya mapan , serba ada dan dari lingkungan keluarga yang baik . Ketika orang seperti ini diberitahu bahwa keselamatan bukan tergantung dari kebaikan-kebaikan yang dilakukan manusia , melainkan semata-mata karena kasih-karunia , maka kebanyakan dia mengelak dengan bertanya :" Kalau begitu , buat apa kebaikan saya selama ini ? Buat apa amal saya selama ini ? Buat apa ibadah saya selama ini ?"
Perhatikan ! Yang pertama merasa tidak layak diterima Tuhan , dan yang kedua merasa eksitensinya tidak diakui ! Yang pertama ingin menjadi layak dahulu dengan usahanya , dan yang kedua ingin diakui keberadaannya selaku orang yang sudah layak karena kebaikannya ! Padahal kedua-duanya salah besar !! Apalagi jika orang seperti itu kurang memahami pembenaran oleh iman , membaca teks-teks Alkitab seperti contoh berikut ini :
Yang kedua adalah orang yang hidupnya mapan , serba ada dan dari lingkungan keluarga yang baik . Ketika orang seperti ini diberitahu bahwa keselamatan bukan tergantung dari kebaikan-kebaikan yang dilakukan manusia , melainkan semata-mata karena kasih-karunia , maka kebanyakan dia mengelak dengan bertanya :" Kalau begitu , buat apa kebaikan saya selama ini ? Buat apa amal saya selama ini ? Buat apa ibadah saya selama ini ?"
Perhatikan ! Yang pertama merasa tidak layak diterima Tuhan , dan yang kedua merasa eksitensinya tidak diakui ! Yang pertama ingin menjadi layak dahulu dengan usahanya , dan yang kedua ingin diakui keberadaannya selaku orang yang sudah layak karena kebaikannya ! Padahal kedua-duanya salah besar !! Apalagi jika orang seperti itu kurang memahami pembenaran oleh iman , membaca teks-teks Alkitab seperti contoh berikut ini :
"Atau tidak tahukah kamu bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah ? Janganlah sesat ! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci , orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Dan beberapa orang di antara kamu , demikianlah dahulu . Tetapi kamu sudah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita ." ( 1 Korintus 6 : 9 - 11 Terjemahan LAI 1987 )
Bagi orang Kristen awam yang kurang belajar hermeneutik , kelihatannya teks tersebut di atas seperti mengajarkan bahwa keselamatan itu diperoleh dari berbuat baik dengan menghindari yang jahat ! Padahal tidak demikian adanya . Kata Ibrani untuk Kerajaan Allah adalah malkuth haelohim dan kata Ibrani untuk Kerajaan Surga adalah malkuth hasyamayim , Kedua-duanya tidak berbicara mengenai tempat surga ( syamayim , Ibrani ) , melainkan bicara tentang pemerintahan Allah di dunia dengan kita sebagai umat Allah yang baru .
Jadi maksud keseluruhan teks Alkitab di atas adalah bahwa sebagai umat baru Allah yang sudah disucikan , sudah dikuduskan dan sudah dibenarkan karena Karya Salib Kristus , tidak pantaslah bagi kita jika masih ada orang yang berlaku tidak adil , cabul, menyembah berhala, berzinah, banci, pemburit, pencuri, kikir, pemabuk , pemfitnah dan penipu ! Jadi teks tersebut mengajak kita untuk melakukan kebaikan-kebaikan dengan menghindari yang buruk , bukan untuk mencari keselamatan , tetapi karena sudah diselamatkan . Ini juga bagian dari bentuk suruhan (imperatif ) yang merupakan muatan pesan Kristiani .(band. Efesus 5 : 1 - 5 )
Jadi maksud keseluruhan teks Alkitab di atas adalah bahwa sebagai umat baru Allah yang sudah disucikan , sudah dikuduskan dan sudah dibenarkan karena Karya Salib Kristus , tidak pantaslah bagi kita jika masih ada orang yang berlaku tidak adil , cabul, menyembah berhala, berzinah, banci, pemburit, pencuri, kikir, pemabuk , pemfitnah dan penipu ! Jadi teks tersebut mengajak kita untuk melakukan kebaikan-kebaikan dengan menghindari yang buruk , bukan untuk mencari keselamatan , tetapi karena sudah diselamatkan . Ini juga bagian dari bentuk suruhan (imperatif ) yang merupakan muatan pesan Kristiani .(band. Efesus 5 : 1 - 5 )
Jadi pendek kata , kita tidak bisa menegakkan doktrin hanya dengan mengandalkan dukungan satu atau dua ayat Alkitab , dengan mengorbankan serta menggugurkan seluruh teks Alkitab yang membangun teologi Injil Kasih Karunia , bahwa orang dibenarkan lantaran imannya pada karya penyelamatan Kristus Yesus . Teks Alkitab yang paling terkenal dan begitu sering kita dengar adalah :
"For you were bought at a price . Therefore glorify God in your body and in your spirit , which are God's. ( 1 Corinthians 6 : 20 Terjemahan NKJV , diterjemahkan bebas :" Sebab kamu sudah dibeli , harganya sudah lunas dibayar . Karena itu , muliakanlah Allah dengan tubuhmu dan dengan rohmu , yang keduanya adalah milik Allah .' )
Teks Alkitab di atas jelas ! Kita sudah dibeli dan lunas dibayar harganya dan sekarang resmi menjadi milik Allah , pembeli kita ( indikatif ) . Karena itu , kita harus memuliakan Allah , baik dengan tubuh maupun dengan roh kita melalui etika, moral dan cara hidup kekristenan yang baik .(imperatif ). Apakah kurang jelas bentuk berita dan bentuk suruhan dalam teks di atas ? Apakah harus saya ubah teks tersebut dengan mengatakan bahwa : " Kamu belum dibeli lunas, masih kredit ! Karena itu berbuatlah baik sebanyak-banyaknya supaya harganya dilunasi ! " Apa harus begitu ?
Ragi orang Farisi dan Saduki :
Ragi orang Farisi dan Saduki :
Matius adalah salah satu saksi mata kehidupan ,kematian dan kebangkitan Kristus , sebab ia adalah salah satu dari kedua-belas murid inti Yesus . Ia menulis sekitar 30 tahun setelah kenaikan Yesus ke surga . Posisinya pada waktu itu adalah sebagai orang Yahudi yang Kristen . Maka ia menulis untuk orang Kristen berlatar-belakang Yahudi (Torat ) .
"Yesus berkata kepada mereka :" Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan orang Saduki."....Bagaimana mungkin kamu tidak mengerti bahwa Aku berkata-kata kepadamu bukan tentang roti ? Waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki ?" Ketika itu barulah mereka mengerti bahwa bukan maksudNya supaya mereka waspada terhadap ragi roti , melainkan terhadap ajaran orang Farisi dan Saduki." ( Matius 16 : 6 , 11 dan 12 Terjemahan LAI 2002 ).
Dalam pembacaan historical exegetical reading , teks tersebut mengajak kita untuk berjaga-jaga dan waspada terhadap ajaran orang Farisi dan Saduki ! Waspada terhadap ajarannya , bukan orangnya ! Di tempat lain Matius menulis , bahwa kita harus mengikuti ajaran orang Farisi tetapi jangan mengikuti perbuatannya . ( Matius 23 : 3 ). Hal ini mempunyai maksud sebagai berikut :' Sepanjang mereka mengajarkan perbuatan-perbuatan yang baik , itu harus dituruti , karena memang itu adalah bentuk suruhan (imperatif ). Tetapi yang harus diwaspadai adalah raginya , pengembangannya !
Orang Farisi percaya pada adanya kebangkitan dan kekekalan jiwa , Kesalahan mereka adalah mengajarkan bahwa jika manusia taat pada aturan-aturan hidup sebagaimana diatur dalam hukum Torat , maka manusia akan mencapai keselamatan kekal . Mereka tidak percaya bahwa satu-satunya jalan adalah Kristus ! Di sinilah mereka salah besar ! Sementara itu , orang Saduki tidak percaya kepada adanya kebangkitan dan kekekalan jiwa . Mereka inipun salah besar karena Yesus memberitakan tentang keselamatan kekal . Itulah sebabnya Yesus mengatakan bahwa kita harus berjaga-jaga dan waspada terhadap ragi orang Farisi dan Saduki , maksudnya terhadap ajaran mereka yang menyimpang dan bukan terhadap ajaran mereka mengenai perbuatan baik .
Ajaran Yesus dan karya salibNya :
Orang Farisi percaya pada adanya kebangkitan dan kekekalan jiwa , Kesalahan mereka adalah mengajarkan bahwa jika manusia taat pada aturan-aturan hidup sebagaimana diatur dalam hukum Torat , maka manusia akan mencapai keselamatan kekal . Mereka tidak percaya bahwa satu-satunya jalan adalah Kristus ! Di sinilah mereka salah besar ! Sementara itu , orang Saduki tidak percaya kepada adanya kebangkitan dan kekekalan jiwa . Mereka inipun salah besar karena Yesus memberitakan tentang keselamatan kekal . Itulah sebabnya Yesus mengatakan bahwa kita harus berjaga-jaga dan waspada terhadap ragi orang Farisi dan Saduki , maksudnya terhadap ajaran mereka yang menyimpang dan bukan terhadap ajaran mereka mengenai perbuatan baik .
Ajaran Yesus dan karya salibNya :
Sebagaimana telah pernah disinggung pada tulisan saya sebelumnya, semua ajaran Yesus adalah bentuk suruhan (imperatif) , mengenai etika, moral dan cara hidup yang baik , yang dirangkum dalam satu azas yakni "mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri ". Akan tetapi tujuan-utama kedatangan Yesus ke dunia , bukanlah mengajarkan perbuatan baik , melainkan untuk "mati di kayu salib dan bangkit pada hari ketiga " Itulah tugas utamanya sebagaimana Dia ucapkan pada Yohanes 10 : 18 pada bagian kalimat " Inilah perintah yang kuterima dari Bapaku ." Saya harus mengulangi bahwa keselamatan kita bukan terletak pada ajaranNya , melainkan pada fakta kematian dan kebangkitanNya . Harus dibedakan antara ajaranNya dan Karya SalibNya ! Perhatikan ucapanNya,pada malam sebelum hari kematianNya di kayu salib , berikut ini :
" Sebab inilah darahKu ,darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang, untuk pengampunan dosa-dosa ." ( Matius 26 : 28 , Terjemahan LAI 2002 )
PerkataanNya didaktif dan indikatif ! Bahwa darahNyalah yang mengampuni segala dosa kita ! DarahNyalah yang membuat kita dipandang benar di hadapan Allah . DarahNyalah yang menyucikan dan menguduskan kita , dan sama-sekali bukan ajaranNya tentang perbuatan baik ! Indikatif selalu mendahului imperatif dan jangan pernah dibalik . Kita yang sudah percaya pada pembenaran oleh Allah melalui darah Yesus Kristus , harus mengerjakan ajaranNya tentang perbuatan baik yang berguna bagi manusia ( Titus 3 : 8 ).
Di sinilah banyak orang Kristen yang kurang mengerti dalam penerapannya , di mana ajaranNya tentang perbuatan baik menjadi bentuk berita indikatif , sehingga yang terjadi adalah keselamatan yang imperatif-indikatif , yakni ajaran "Salvation by works" , keselamatan dari perbuatan baik ! Padahal perbuatan baik itu nyata-nyata adalah hasil dari keselamatan yang kita terima tanpa syarat . Ada perbedaan mendasar antara ajaran "Salvation by works ( keselamatan dari perbuatan baik ) dengan "Salvation by faith " ( keselamatan berdasarkan iman pada karya Salib Yesus ).
Bagi kita yang percaya pada Karya Salib Yesus sebagaimana yang diberitakan oleh Kabar Baik , tidak ada keragu-raguan bahwa keselamatan yang kita terima dari Allah itu adalah pasti ! (Band. Yohanes 10 : 27 - 28 ). Sementara mereka yang bergantung pada "salvation by works " , selalu berada dalam keadaan ragu-ragu dan bimbang serta tidak pasti , apakah kebaikan-kebaikan mereka sudah cukup untuk membuat mereka dibenarkan di hadapan Allah ? Padahal Alkitab menjawab , tidak cukup ! ( Band. Galatia 3 : 11 ). Lebih jelas lagi rasul Paulus menulis :
"Aku tidak menolak anugerah Allah , . Sebab sekiranya ada pembenaran melalui hukum Torat , maka sia-sialah kematian Kristus ." ( Galatia 2 : 21 Terjemahan LAI 2002 )
Hukum Torat , sebagaimana pernah disinggung, meliputi banyak aturan , termasuk aturan pidana , aturan perdata dan aturan agama , termasuk sunat , persepuluhan dan sebagainya yang pada dasarnya semuanya baik . Akan tetapi, oleh karena tuntutan Allah kepada kita untuk tidak melewatkan satupun dari aturan-aturan itu , di mana tidak ada satupun manusia yang sanggup melakukannya , maka semua manusia menjadi pelanggar hukum dan berdosa ( band. Yakobus 2 : 10 ). Jadi , sekalipun kita mengerjakan banyak kebaikan-kebaikan menurut aturan hukum tersebut , tidak ada pembenaran oleh Allah di situ , karena kita tidak mampu mengerjakan seluruhnya !
Bukan berarti bahwa kebaikan-kebaikan yang kita lakukan itu tidak baik atau salah ! Bukan ! Kesalahannya terletak pada keyakinan saudara bahwa kebaikan-kebaikan itu menyelamatkan ! Sebab jika saudara berkeyakinan seperti itu , buat apa Yesus mati di kayu salib ? Apakah Dia berbohong ketika Dia berkata :" Inilah darahKu , darah perjanjian , yang ditumpahkan bagi banyak orang , untuk pengampunan dosa-dosa ?" Saudaraku , pengampunan dosa itu saudara terima dari tumpahnya darah Yesus, dan sama-sekali bukan dari perbuatan baik saudara yang tidak cukup itu . Namun sangat disayangkan juga bahwa ada orang yang tidak mengerti akan teks Alkitab di bawah ini :
"Saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat , karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar , bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih lagi sekarang waktu aku tidak hadir , karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaanNya ." ( Filipi 2 : 12 - 13 Terjemahan LAI 2002 )
Jika kita mengisolasi teks tersebut di atas dengan melepaskannya dari konsteknya , maka kelihatannya, teks tersebut mengajarkan bahwa keselamatan harus dikerjakan dengan perbuatan-perbuatan baik, karena dipergunakan kata kerja "mengerjakan" ! Pada hal tidak begitu adanya . Sebelum diinjili oleh Paulus, orang Filipi percaya pada agama dan filsafat hidup mereka . Setelah menerima penginjilan Paulus , maka mereka sudah menerima keselamatan berdasarkan karya salib Kristus . ( band. Filipi1 : 27 - 30 ) .
Maksud dari kata-kata :" tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar " adalah sama dengan kata-kata " sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Injil " pada Filipi 1 : 27 , di mana juga digunakan kata kerja " berjuang " . Pendek kata , teks ini bermaksud mengajak jemaat Filipi untuk berpegang teguh pada iman berdasarkan Karya Salib Kristus ! Persis seperti teks Alkitab pada Ibrani 10 : 35 yang juga menggunakan kata kerja "melepaskan" pada anak kalimat :" janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu .." .
Jadi bukan menyuruh agar orang mengerjakan kebaikan untuk menjaga keselamatan mereka . Sebab jikalau demikian cara mengartikannya , maka itu bertentangan dengan kalimat :" karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu ."pada teks tersebut , serta juga bertentangan dengan ucapan Paulus pada Filipi 3 : 9 yang berbunyi :" ..dan berada di dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Torat , melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus , yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan ." Sekalipun demikian , bukan berarti kita tidak perlu melakukan kebaikan , sebab hal itu bersifat imperatif , harus dikerjakan sebagai wujud bahwa kita percaya pada keselamatan yang sudah kita terima dan oleh karenanya berterima-kasih dalam bentuk hidup yang baik ( Filipi 1 : 27 ).
Keselamatan itu kehendak Bapa :
Percaya pada karya penyelamatan Kristus , itulah kehendak Allah , kehendak Bapa yang yang mengutus Yesus untuk mati di kayu salib ! Perhatikan tanya-jawab antara orang Yahudi dengan Yesus di bawah ini :
"Lalu kata mereka kepadaNya :" Apakah yang harus kami perbuat supaya kami mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang dikehendaki Allah ? Jawab Yesus kepada mereka :" Inilah pekerjaan-pekerjaan yang dikehendaki Allah , yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus oleh Allah ." ( Yohanes 6 : 28 - 29 Terjemahan LAI 2002 ).
Orang-orang bertanya, mereka harus berbuat apa supaya melakukan kehendak Bapa ? Tetapi Yesus menjawab , bahwa yang dikehendaki Bapa adalah supaya manusia percaya pada Yesus yang diutus oleh Bapa untuk pergi ke kayu salib dan tumpahkan darahNya di sana guna pengampunan dosa-dosa . Bahwa hal percaya pada karya Yesus , merupakan kehendak Bapa , diulangi lagi oleh Yesus pada Yohanes 6 : 40. Bahwa bagi yang tidak percaya akan mati dalam dosa-dosanya , diucapkan juga oleh Yesus dalam Yohanes 8 : 24 . Seluruh teologi rasul Paulus mengenai soteria (keselamatan) bertumpu pada karya salib Kristus,yakni fakta kematian dan kebangkitanNya . Itulah sebabnya , untuk dapat membedakan antara hal yang indikatif dan imperatif , rasul Paulus menulis :"
" Kamu lepas dari Kristus , jikalau kamu mengharapkan pembenaran dari hukum Torat , kamu hidup di luar anugerah ." ( Galatia 5 : 4 Terjemahan LAI 2002 )
Kasih-karunia atau anugerah adalah pemberian Allah secara cuma-cuma , yang membenarkan setiap orang yang percaya pada karya penyelamatan Kristus . Inilah bentuk berita , indikatif . Sebagai wujud syukur dan terima-kasihnya , melalui pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus , setiap orang percaya sudah pasti melakukan perbuatan-perbuatan baik yang berguna bagi sesama . Inilah bentuk suruhan, imperatif . Namun jikalau kita menganggap bahwa lewat kebaikan-kebaikan itulah kita memperoleh pembenaran oleh Allah , justru kita keluar dari Kristus dan hidup di luar kasih-karunia . Dalam arti , kita harus sadar bahwa sebaik apapun hidup kita, sesaleh apapun cara bermasyarakat kita , semuanya tidak berharga di hadapan Tuhan , jika dikaitkan dengan pembenaran oleh Allah . Sebab jika tidak demikian , buat apa Kristus harus datang ke dunia , dan mati sebagai orang terkutuk di kayu salib .
Konklusi :
Andaikata hal itu tidak benar buat apa ditanda-tangani Deklarasi Bersama tentang pembenaran oleh iman , the Joint Declaration on the Doctrine of Justification (JDDJ) , di Ausburg Jerman pada tanggal 31 Oktober 1999 yang lalu ?
"Together we confess : By grace alone , in faith in Christ saving work and not because of any merit on our part , we are accepted by God and receive the Holy Spirit who renews our hearts while equipping and calling us to good works ."
Kalimat pertama dari pengakuan bersama itu :" By grace alone , in faith in Christ saving work and not because of any merit on our part ", adalah bentuk berita (indikatif) bahwa hanya oleh kasih-karunia saja dalam iman kepada karya penyelamatan Kristus , dan bukan karena perbuatan-perbuatan kebaikan dalam kehidupan , kita diterima oleh Allah dan menerima Roh Kudus . Kalimat selanjutnya :" who renews our hearts while equipping and calling us to good works " adalah bentuk suruhan (imperatif) , dimana dengan pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus , kita diperlengkapi dan dipanggil untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik ( sebagai wujud syukur dan terima-kasih karena sudah diterima oleh Allah ; penulis ). Sampai bertemu pada blog selanjutnya . Tuhan Yesus memberkati kita semua . ( Capt. Yordan EP Sihombing SH.M.Ap )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar