Jumat, 06 Februari 2015

INTI PESAN KRISTIANI ( THE ESSENCE OF THE CHRISTIAN MESSAGE )

EKSKLUSIF UNTUK KALANGAN SENDIRI


Batasan Inti Pesan Kristiani :


Dalam tulisan saya "Inti pesan dan muatan pesan Kristiani " beberapa waktu yang lalu, saya menyatakan bahwa kita tidak boleh mencampur-adukkan keduanya itu . Pada kesempatan ini , kita akan membahas mengenai Inti Pesan Kristiani saja . Kata "Kristiani" di sini mencakup setiap pengikut Kristus sejati, meliputi semua denominasi gereja yang mengakui bahwa kita dipandang benar oleh Allah, sama sekali bukan karena perbuatan-perbuatan baik yang kita lakukan , melainkan karena kasih-karuniaNya saja . Terkait dengan hal tersebut, saya hanya ingin mengingatkan kembali apa yang telah dihasilkan oleh Deklarasi Bersama antara Gereja Katolik Roma dan Gereja Protestant yang diwakili oleh The Lutheran World Federation (LWF) , tentang pembenaran oleh iman. .  Deklarasi Bersama tersebut bernama The Joint Declaration on the Doctrine of Justification (JDDJ) , di tanda-tangani di Ausburg Jerman pada tanggal 31 Oktober 1999 oleh pihak Gereja Katolik Roma dan pihak Protestant yang diwakili oleh LWF .  Bagian Ketiga  dari Deklarasi Bersama itu berbunyi sebagai berikut :

"Together we confess : By grace alone , in faith in Christ's saving work and not because of any merit on our part, we are accepted by God and receive the Holy Spirit who renews our hearts while equipping and calling us to good works. "( Terjemahan bebas : " Bersama kami mengakui : Oleh kasih-karunia saja, dalam iman di dalam karya penyelamatan Kristus dan bukan disebabkan  dari kebaikan dalam kehidupan kami , kami diterima oleh Allah dan menerima Roh Kudus yang memperbaharui hati kami sambil memperlengkapi dan memanggil kami untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik" )

Saya tidak mengatakan bahwa Deklarasi Bersama itu adalah firman Tuhan ! Tetapi saya harus mengatakan bahwa Deklarasi Bersama itu adalah hasil pergumulan Hamba-Hamba Allah dari kedua belah pihak ( termasuk Gereja Reformed ) selama lebih dari 30 tahun dalam menggumuli Firman Tuhan terkait pembenaran oleh iman  ! Semakin jelas bahwa Inti Pesan Kristiani mutlak terletak pada pekerjaan Kristus dalam karya penyelamatan yang dikerjakanNya di kayu salib , dan sama sekali tidak terletak pada perbuatan dan pekerjaan manusia . Haruslah kita mengerti bahwa esensi pesan (Inti Pesan)  ini tidak terdapat di ajaran kepercayaan yang manapun juga , termasuk di agama Yahudi , selain hanya di dalam lingkup umat Kristiani saja . Mengapa fakta kematian dan kebangkitan Kristus itu menempati tempat yang paling esensial dalam kehidupan Kekristenan ?


Sejarah ketidak-mampuan manusia:

Lebih dari 1200 tahun setelah Hukum Torat di berikan lewat Musa , secara historis dan empiris sudah terbukti bahwa manusia tidak sanggup mencapai kebenaran menurut standar Tuhan melalui usaha , perbuatan dan pekerjaannya sendiri ! Lebih dari 1200 tahun , sudah terbukti bahwa Hukum Torat tidak mampu menghapus dosa. Dengan perkataan lain , semua perbuatan baik manusia yang diatur dalam hukum Torat , tidak mampu membuat orang menjadi benar di hadapan Allah . Itulah sebabnya , setiap tahun di adakan Hari Raya Pendamaian (yom kipur, Ibrani ; baca lengkap Imamat 16 ) , di mana Imam Besar masuk ke ruangan Maha Kudus dan memercikkan darah hewan yang tak bercacat-cela di atas Tutup Pendamaian , sebagai simbol penebusan segala dosa umat Israel , untuk satu tahun . Demikianlah Hari Raya Pendamaian itu dilakukan setiap tahun selama lebih dari 1200 tahun , dan tetap gagal ! Kenapa gagal ? Karena untuk tahun berikutnya , manusia menjadi tidak benar lagi di hadapan Tuhan meskipun melakukan kebaikan menurut aturan hukum Torat . Mengapa demikian ? Perhatikan teks Alkitab di bawah ini :

"Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Torat"  ( Galatia 3 : 10 dan Ulangan 27 : 26 terjemahan LAI 2002 )

Pertanyaannya ? Manusia yang mana yang sanggup melakukan segala apa yang tertulis dalam hukum Torat ? Saudara harus menyadari bahwa lebih dari 600 aturan hukum Torat , meliputi banyak bidang hukum, termasuk hukum pidana , hukum perdata, dan hukum agama .   Dengan segala perbuatan baik yang dilakukan oleh manusia dalam memenuhi hukum Torat tersebut ,  tetap saja bolong ! Untuk mencapai standar Tuhan , harus dilakukan semuanya ! Satu saja terlewati , bolong ! Itulah sebabnya Profesor Gordon Fee, ( seperti sudah saya sunting pada tulisan saya terdahulu )  mengatakan :" Mengandalkan kebaikan untuk mengharapkan keselamatan , sudah pasti gagal . Sebab tidak ada manusia yang tidak pernah bersalah seumur hidupnya ." ( Hermeneutik, Gordon Fee ) .

 Maka Allah sendiri turun kedunia , menjelma menjadi manusia , menumpahkan darahNya di atas kayu salib , sebagai pendamaian antara manusia dengan Allah , dalam mana seluruh kegagalan manusia untuk berbuat baik menurut standar Tuhan , dilupakan dan dihapus . Dan sejak darah Yesus tumpah , dimulailah zaman kasih-karunia , di mana setiap orang yang percaya pada karya penyelamatan Kristus , dipandang benar di hadapan Allah , tanpa memandang sudah berapa banyak kebaikan yang telah dibuat orang itu . Dan ini bukan cuma berlaku satu tahun ! Ini berlaku, sekali untuk selama-lamanya ( Ibrani 10 : 10 ) . Perhatikan juga ucapan Yesus di bawah ini :

"Hukum Torat dan kitab para nabi berlaku sampai zaman Yohanes ; dan sejak itu Kerajaan Allah diberitakan dan setiap orang memasukinya dengan paksa . Lebih mudah langit dan bumi lenyap dari pada satu titik dari hukum Torat batal ." ( Lukas 16 : 16 - 17 , terjemahan LAI 2002 )

Di sini , Yesus berbicara dalam bahasa figuratif paradoks , membandingkan hukum Torat dan kitab para nabi dengan berita Kerajaan Allah yang berupa kasih-karunia yang sepertinya bertentangan. Yesus berkata bahwa lebih mudah langit dan bumi lenyap dari pada satu titik dari hukum Torat batal . Ini menggambarkan bahwa hukum Torat itu tetap ada dan tidak batal ! Namun Yesus juga mengatakan bahwa hukum Torat dan kitab para nabi berlaku sampai zaman Yohanes saja ! Ini menggambarkan bahwa untuk memperoleh pembenaran di hadapan Allah , Hukum Torat dan kitab para nabi sudah tidak bisa diandalkan , sekalipun ia tidak batal .

Bagi orang yang pernah belajar ilmu hukum, sudah barang tentu mengerti bahwa terdapat adagium hukum yang berbunyi :" Lex specialis derogate legi generalis " ( aturan hukum yang khusus mengesampingkan aturan hukum yang umum ) . Kira-kira demikianlah persamaannya , bahwa sekalipun hukum Torat tidak batal , namun mengenai klausal pembenaran di hadapan Allah , ia dikesampingkan , dan yang diberlakukan adalah kasih karunia . Apakah pernyataan ini Alkitabiah ?  Saudara dapat memeriksanya pada banyak teks Alkitab , seperti ucapan Yesus pada Matius 26 : 28  ( darah Yesus yang mengampunkan segala dosa dan bukan darah hewan seperti pada hukum Torat ) . Juga dalam Surat-Surat Paulus , seperti Roma 6 : 14  ( kita tidak berada di bawah hukum Torat, tetapi di bawah kasih karunia ).  Lebih tajam lagi Titus 3 : 4 - 5 ( kita diselamatkan bukan karena perbuatan baik yang sudah kita lakukan ). Dan juga Galatia 5 : 4 ( kita lepas dari kasih-karunia Kristus, jika kita mengharapkan pembenaran dari hukum Torat ).

 Yang perlu kita cermati adalah , yang disebut kasih karunia di dalam Perjanjian Baru itu adalah masa setelah kematian dan kebangkitan Kristus , dan bukan sebelumnya ! Penebusan dosa dan pendamaian dengan Allah terjadi setelah kematian dan kebangkitanNya ! Kita semua manusia berdosa sekalipun banyak perbuatan baik yang kita sudah lakukan , karena segala perbuatan baik yang kita lakukan tidak cukup untuk mencapai standar Allah , yang mengharuskan kita melakukan semuanya ! Pada zaman Perjanjian Lama , darah binatang yang tak bercacat-cela dikorbankan untuk penghapusan dosa satu tahun . Sekarang , seluruh murka Allah atas segala dosa kita yang tidak mampu melakukan segala hukumnya , ditimpakan pada Yesus di kayu salib !

Darah Yesus tertumpah di kayu salib ! Yesus yang benar, kudus dan sempurna , yang tidak mengenal dosa , dijadikannya berdosa ganti kita !( 2 Korintus 5 : 21 ) Maka sekarang , kita memperoleh pembenaran , bahkan pengudusan dan penyempurnaan , bukan karena kita benar, kudus dan sempurna , melainkan karena kebenaran , kekudusan dan kesempurnaan Kristus . Hubungan kita dengan Allah dipulihkan dalam pendamaian yang dikerjakan Kristus ( Roma 5 : 10 ). Apakah saudara terlibat dalam karya pendamaian itu ?



Kabar Baik dikaburkan ?

Sejarah mencatat bahwa sepeninggal para rasul  yang rata-rata hidup di abad pertama Masehi , jemaat Kristen mulai diombang-ambingkan oleh berbagai-bagai pengajaran yang mengaburkan Inti Pesan Kristiani, yakni fakta kebangkitan dan kematian Kristus .  Yang sering kali dijadikan inti pesan justru muatan pesan , yakni bagaimana jemaat harus hidup beretika , bermoral dan mempunyai cara hidup yang baik di tengah-tengah masyarakat dunia . Akibatnya , Kabar Baik ( Injil ) ditangkap salah oleh jemaat . Kekristenan tidak ubahnya seperti agama-agama lain di sekitarnya saja . Yang penting melakukan kebaikan , rajin beribadah , jikalau perlu beraskese ( bertarak, menjauhi dunia , menjaga kesucian  ) dan atau berektase ( perenungan, bersemadi  ) .

Posisi Kristus sebagai Tuhan Juruselamat Penebus Dosa , bergeser menjadi guru pemberi teladan berbuat kasih . Fakta kematian dan kebangkitan Kristus sebagai inti pesan Kristiani , menjadi kabur .Padahal sudah sangat jelas terbukti , tidak ada seorang manusiapun yang dapat lolos dari kutuk hukum Torat  dengan mengandalkan segala bentuk kebaikan yang dilakukan , oleh karena tidak ada seorang manusiapun yang sanggup melakukan semuanya , sebagaimana tuntutan hukum itu ! Alkitab mencatat bahwa Kristus telah mencabut kutuk hukum Torat di kayu salib ! Kutuk hukum Torat yang mengancam kita itu telah dipakukan di atas kayu salib . Mari kita cermati  kumpulan teks Alkitab berikut ini :

" Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Torat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis : " Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib ." ( Galatia 3: 13 Terjemahan LAI 2002  )

"Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh karena pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita dengan menghapuskan surat-hutang  yang dengan ketentuan-ketentuan hukum  mendakwa dan mengancam kita . Dan ini ditiadakanNya dengan memakukannya pada kayu salib ." ( Kolose 2 : 13 - 14  Terjemahan LAI 2002 )


Dahulu kita adalah orang-orang yang berada pada posisi terdakwa dengan ancaman kutuk ! Tidak ada seorangpun dari kita yang dianggap benar di hadapan Allah , sekalipun begitu banyak kebaikan kita dalam memenuhi aturan hukum Torat yang menyangkut aturan pidana, aturan perdata dan aturan agama . Seluruh kebaikan kita sama sekali tidak memenuhi standar Tuhan !  Hanya Kristus yang berkuasa mencabut dakwaan , ancaman dan kutuk tersebut . Kristus telah mencabut kutuk hukum Torat ! Kristus telah memakukan surat-hutang kita di kayu salib !

Maka kita sekarang menjadi orang yang merdeka, bukan merdeka dengan usaha sendiri , tetapi dimerdekakan oleh Yesus , baik dari hukum maut maupun dari hukum dosa ! ( Roma 8 : 2 ) .Inilah kasih-karunia , pemberian Allah semata-mata !  (Efesus 2 : 8-9 ). Tidak ada 
satu teks pun dalam Alkitab , setelah kematian dan kebangkitan Kristus , yang menyatakan makna bahwa Allah membenarkan kita karena kebenaran Kristus ditambah dengan kebenaran kita ! Kita sama sekali tidak memiliki kebenaran untuk dapat dipandang benar oleh Allah .  Kita dipandang benar oleh Allah karena Allah memandang kebenaran Kristus dan bukan kebenaran kita !

Sekarang kita beralih pada ucapan Martin Luther , Bapa Gereja abad ke XVI Masehi dan saya kira saudara kita dari Gereja Katolik Roma sudah dapat menerima dia sebagai Bapa Gereja juga , berdasarkan The Joint Declaration on the Doctrine of Justification (JDDJ) yang telah ditanda-tangani bersama , justru pada tanggal 31 Oktober , yang merupakan tanggal dan bulan di mana Martin Luther memakukan 95 tesisnya di pintu gereja Ausburg pada tahun 1517 . Mengutip ucapan Luther , H. Berkhof dalam bukunya yang berjudul "Sejarah Gereja " menulis kira kira demikian :

"Iman (maksudnya iman Kristiani terhadap karya penyelamatan Kristus; penulis  ) adalah sikap bathin seorang Kristen yang memperbaharui hidup kekristenannya . Dari iman itu mengalirlah perbuatan-perbuatan baik . Namun perbuatan-perbuatan baik itu tidaklah menyelamatkan karena keselamatan datang dari iman itu sendiri ." 

Jadi dapatlah dipahami bahwa inti pesan Kristiani dan muatan pesan Kristiani itu adalah dua hal yang berbeda secara esensial , namun tidak dapat dipisahkan bagi kehidupan kekristenan . Dengan kata lain , inti pesan pasti selalu diikuti oleh muatan pesan . Namun tidak boleh dianggap bahwa pembenaran yang kita terima dari Allah adalah hasil dari inti pesan ditambah muatan pesan . Sudah jelas kita tidak terlibat sedikitpun pada karya penyelamatan yang dilakukan oleh Kristus . Mulai dari sejak Allah merencanakan , merancang , dan menggenapi rancanganNya dengan menumpahkan darah Yesus di kayu salib  , sama sekali tidak ada andil manusia di dalamnya .

Karya keselamatan itu disebut sebagai Maha Karya Allah ! Apakah saudara tidak merasa malu kalau mengaku-aku ikut punya andil dalam karya Yesus tersebut ? Apakah anda tidak salah kalau anda mengatakan bahwa anda dipandang benar oleh Allah karena kebenaran Kristus ditambah kebenaran anda ? Kebenaran anda yang mana ? Apakah anda tidak tersindir dengan ungkapan teks Alkitab berikut ini ?

"Tetapi kebenaran  berdasarkan iman berkata demikian :" Jangan katakan dalam hatimu : Siapa yang akan naik ke surga ? yaitu: Untuk membawa Yesus turun ? atau : Siapa yang akan turun ke jurang maut ? yaitu : Untuk membawa Kristus naik dari antara orang mati ? " ( Roma 10 : 6 - 7 Terjemahan LAI 2002 )

Apakah saudara terlibat ketika Yesus turun dari surga ? Tidak bukan ? Apakah saudara juga terlibat ketika Yesus bangkit dari antara orang mati ? Tidak juga bukan ? Semua dikerjakan oleh Allah seorang diri ! Kita semua tidak dilibatkan ! Kita semua cuma menerima matangnya saja ! Lalu mengapa ada orang yang tidak malu mengatakan bahwa ia dibenarkan karena Karya Yesus ditambah perbuatan-perbuatannya yang baik ? Saya berpendapat bahwa orang yang punya pandangan seperti itu sama dengan menghina Tuhan Yesus , se-akan-akan Tuhan Yesus tidak sanggup menyelamatkan kita kalau tidak dibantu oleh manusia .  Itu adalah ajaran semi-pelagian yang lahir dari ajaran Pelagius yang dahulu sudah dinyatakan sesat oleh konsili gereja  , apapun dalihnya ( Konsili Efesus 431 ).

Ajaran semi-pelagian itulah yang melahirkan ajaran sinergisme, bahwa ada kerja-sama antara Allah dengan manusia dalam hal pembenaran ! Kerja-sama dari mana ? Inisiatif datang langsung dari Tuhan sendiri tanpa bertanya atau berunding dengan kita, ketika Ia mencari dan membenarkan kita bahkan ketika kita masih berdosa !( Roma 5 : 8 ).  Ketika kita dibenarkan , maka Roh Kudus memperbaharui hidup kita supaya kita melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik . Pekerjaan -pekerjaan baik yang kita lakukan adalah hasil pembenaran oleh Allah !( Titus 3 : 4 - 8 ) .  Dan sama sekali bukan bagian dari kerja-sama antara kita dengan Allah  supaya kita dibenarkan . Bukan ! Kita sudah dibenarkan karena kebenaran Kristus dan tatkala kita diperbaharui dan dipanggil untuk melakukan kebaikan , janganlah kebaikan kita itu kita anggap sebagai kerja-sama dengan Allah dalam hal membenarkan kita .  Lebih parah lagi kalau ada orang yang menganggap bahwa pembenaran oleh Allah dapat diperoleh dari usahanya sendiri dalam melakukan kebaikan-kebaikan  sesuai hukum Tuhan !

"Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka  bahwa mereka sungguh berapi-api untuk Allah , tetapi tanpa pengertian . Sebab oleh karena mereka tidak mengenal pembenaran oleh Allah dan oleh karena mereka berusaha  untuk mendirikan kebenaran diri mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada pembenaran oleh Allah ." ( Roma 10 : 2 - 3 Terjemahan LAI 2002  )

Dalam teks tersebut, rasul Paulus sedang berbicara tentang orang Yahudi yang taat secara literal pada hukum Torat, yang di dalam teks ditulis " sungguh berapi-api untuk Allah " . Mereka tentu rajin beribadah , rajin berdoa , rajin melakukan kebaikan , rajin menjauh dari yang jahat dan rajin melakukan segala sesuatu yang baik . Akan tetapi Alkitab mencatat " tanpa pengertian " . Mengapa demikian ? Karena mereka tidak mengenal pembenaran oleh Allah bahwa hanya  melalui karya Yesus di kayu salib sajalah yang membuat manusia dipandang benar di hadapan Allah ! Mereka berusaha mendirikan kebenaran diri mereka sendiri , dengan menganggap bahwa segala usaha dan pekerjaan mereka yang sungguh berapi-api untuk Allah itu , akan membenarkan mereka ! Namun Alkitab mencatat :"mereka tidak takluk kepada pembenaran oleh Allah" Mengapa begitu ? Sekali lagi saya katakan bahwa tidak ada seorangpun manusia yang dapat lolos dari kutuk hukum Torat dengan melakukan kebaikan-kebaikan , karena tidak seorangpun yang dipandang baik menurut standar Tuhan . ( Roma 3 : 10 - 12 ).

Kekristenan tidak akan pernah ada , jikalau fakta kematian dan kebangkitan Kristus tidak historis ! Definisi dunia tentang iman adalah kira-kira sebagai berikut :" Iman adalah sesuatu yang aksioma , suatu dalil tanpa bukti " Definisi seperti ini bermasalah bagi Inti Pesan Kristiani . Seperti yang saya katakan , Inti Pesan Kristiani terletak mutlak pada fakta kematian dan kebangkitan Kristus ! Jadi inti iman Kristiani terletak pada fakta ! Kita percaya pada kematian Kristus di kayu salib . Itu fakta , bukan dongeng . Dapat dibuktikan lewat sejarah sekuler . Kita juga percaya Kristus bangkit dari kematian . Inipun fakta, bukan katanya ! Hal ini juga dapat dibuktikan dengan menggunakan hukum-bukti . Paling tidak saudara harus mengetahui bahwa sudah kira-kira 2000 tahun, usaha iblis untuk menghilangkan kematian dan kebangkitan Kristus dari sejarah    , dengan berbagai cara , tidak pernah berhasil  dalam arti temuan-temuan mereka itu tidak historikal bahkan bertentangan dengan sejarah .( termasuk buku karangan James Tabor " Dinasty Yesus " , 2007 ) .  Dengan demikian saudara paham bahwa apa yang kita imani , khusus pada Inti Pesan Kristiani , bukanlah iman yang buta .

Kita jangan mendengar suara-suara miring tentang Kekeristenan ! Misalkan ada orang yang bilang bahwa kisah Nuh itu dongeng atau kitab Ayub itu tidak hitoris atau kitab Daniel itu salah sejarah  atau kitab Ester itu hanya legenda Yahudi , tidak perlu kita gelisah ! Saya harus berterus terang bahwa seandainya memang kitab-kitab tersebut tidak historis , apa hubungannya dengan fakta kematian dan kebangkitan Kristus ? Inti iman Kristiani terletak mutlak pada fakta kematian dan kebangkitan Kristus . Tanpa kematian dan kebangkitan Kristus , sekali lagi saya katakan , tidak akan pernah ada yang namanya Kristen ! Jikalau demikian, apakah berarti kita tidak memerlukan Perjanjian Lama ? Bukan begitu ! Kita tetap memerlukan Perjanjian Lama untuk dapat memahami Perjanjian Baru . Perjanjian Lama penuh dengan bayangan Kristus dan penggenapannya ada pada Perjanjian Baru . Bahkan Paulus mengatakan bahwa  justru lewat hukum Toratlah dia mengenal dosa ( Roma 7 : 7 ) Maksud saya adalah kita harus dapat membedakan isi Alkitab , yang mana Inti Pesan Kristiani dan yang mana Muatan Pesan Kristiani .

Kita sekarang hidup di bawah kasih-karunia dan secara tegas Alkitab mencatat bahwa kita tidak hidup di bawah hukum Torat . Jadi jikalau ada yang memberitakan kepada anda berita tentang pembenaran oleh Allah , namun mendasarkannya pada sistem hukum , bukan pada kematian dan kebangkitan Kristus , saudara saya sarankan jangan mendengarkan ocehannya !  Saudara dapat menyeleksinya dari teks Alkitab berikut ini :

:"Karena dari kepenuhanNya kita semua telah menerima anugerah demi anugerah , sebab hukum Torat diberikan melalui Musa , tetapi anugerah dan kebenaran datang melalui Yesus Kristus ." ( Yohanes 1 : 16 - 17 Terjemahan LAI 2002 )


Konklusi :


Jadi apabila saudara mendengar pemberitaan tentang kasih-karunia dan pembenaran oleh Allah , yang di dasarkan pada hukum Torat dengan seribu satu syarat-syarat yang harus dipenuhi , saudara harus menutup telinga saudara . Sebab nyata-nyata Alkitab mengatakan bahwa kasih-karunia dan kebenaran itu datang melalui Yesus Kristus dan tanpa syarat , selain kita hanya percaya bahwa kematian dan kebangkitan Kristus telah membuat kita dibenarkan di hadapan Allah . ( band, Roma 10 : 9 ) Lebih dahsyat lagi kalau kita membaca buku Profesor Graig A Evans , Fabricating Jesus yang kira-kira bermaksud menulis demikian :

"Adalah fakta bahwa kekristenan lahir bukan dari adanya Alkitab , melainkan dari fakta kematian dan kebangkitan Kristus . Sejarah mencatat bahwa selama belum ada kanon Perjanjian Baru  ( sementara percetakan pun belum diketemukan oleh manusia untuk mencetak Alkitab; penulis ) , kekristenan tetap hidup hanya dari berita fakta kematian dan kebangkitan Kristus ." 

Itulah Inti Pesan Kristiani ( the essence of the Christian message ) ! Memperhatikan kalimat pada bagian kedua the Joint Declaration on the Doctrine of Justification (JDDJ)  yang berbunyi :" By grace alone , in faith in Christ's saving work  and not because of any merit on our part ", nyata bahwa deklarasi bersama tersebut alkitabiah , yaitu bahwa kita memperoleh pembenaran oleh Allah semata-mata hanya oleh kasih-karunia berdasarkan iman kita pada karya penyelamatan yang telah dilakukan Kristus di kayu salib dan bukan disebabkan oleh perbuatan-perbuatan kita yang baik .  Dan ketika kita diterima oleh Allah dan menerima Roh Kudus , hidup kita diperbaharui , sambil dilengkapi dan dipanggil untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang baik . Dua hal yang berbeda secara esensial namun saling berkaitan . Kematian dan kebangkitan Kristus membuat kita dibenarkan , bahkan dikuduskan , bahkan lebih dari itu kita disempurnakan, di hadapan Allah ( Roma 3 : 23 - 24 ; Ibrani 10 : 10 , Ibrani 10 : 14 ).  Mengikuti kasih-karunia tersebut , kita dipanggil untuk melakukan kebaikan-kebaikan dalam segala bidang kehidupan yang dirangkum dalam satu kalimat " Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimua sendiri '' ( Matius 22 : 39 ) .Sekali lagi perhatikan bahwa perbuatan-perbuatan baik adalah buah dari pembenaran yang kita terima dari Allah , dan bukan hakekat pembenaran itu sendiri .

Sebagai penutup , kita mengingat teks Alkitab yang menjadi awal pemahaman Martin Luther tentang pembenaran oleh iman yaitu :


" Sebab di dalamnya (maksudnya di dalam Kabar Baik ; penulis ) dinyatakan pembenaran oleh Allah yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman , seperti ada tertulis :" Orang yang dibenarkan karena imannya , akan hidup " ( Roma 1 : 17 Terjemahan LAI 2002 )

Kalimat terakhir " Orang yang dibenarkan karena imannya , akan hidup " , sama persis dengan bahasa sumbernya (Yunani ) yang berbunyi :" Ho de dikaios ek pisteos zesetai "  Cermati kata-katanya , bahwa kita dibenarkan oleh Allah bukan karena perbuatan-perbuatan baik kita , melainkan karena iman kita kepada kematian dan kebangkitan Kristus .  Sampai bertemu pada blog selanjutnya , yang akan mengupas masalah Muatan Pesan Kristiani .  Tuhan Yesus memberkati kita semua . ( Capt. Yordan E.P.Sihombing SH.M.Ap ).


.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar