Kasih sebagai bentuk suruhan (imperatif):
Terlebih dahulu kita harus senantiasa mengingat bahwa keselamatan Kristiani di dalam Alkitab adalah indikatif-imperatif , di mana indikatif merupakan bentuk berita , bahwa kita sudah diselamatkan oleh kasih karunia saja dalam iman pada karya penyelamatan Kristus, sementara imperatif merupakan bentuk suruhan , di mana Roh Kudus memperbaharui hati kita dan memperlengkapi serta memanggil kita untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik . Dengan perkataan lain , indikatifnya adalah inti pesan Kristiani yang mutlak bertumpu pada fakta kematian dan kebangkitan Kristus , sementara imperatifnya adalah muatan pesan Kristiani yang menyuruh kita untuk saling-mengasihi . ( baca tulisan saya mengenai Inti Pesan dan Muatan Pesan Kristiani ) . Keselamatan indikatif-imperatif ini tidak dapat dibalik , sebab justru itulah yang membedakan kekristenan dengan semua agama lain . Hal ini dijelaskan supaya kita tidak mencampurkan hal yang indikatif dengan yang imperatif , sebab hal yang kita bahas kali ini adalah kasih , yang merupakan bagian dari yang imperatif (bentuk suruhan). Kita sudah diselamatkan (indikatif) , karena itu berbuatlah baik (imperatif) . Jangan dibalik ! Kita berbuat baik bukan untuk supaya diselamatkan, melainkan karena sudah diselamatkan ! Perhatikan teks Alkitab di bawah ini :
"Tetapi yang terutama : Kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain , sebab kasih menutupi banyak sekali dosa ." ( 1 Petrus 4 : 8 Terjemahan LAI 2002 )
Segala perilaku baik kita terhadap sesama , kecil atau besar , sedikit atau banyak , adalah wujud konkrit dari ungkapan "mengasihi sesama manusia " . Jadi inipun bentuk suruhan (imperatif) dan bukan bentuk berita (indikatif) , dalam mana kita jangan mengubahnya menjadi bentuk berita (indikatif) . Kalau , saudara mengubahnya menjadi bentuk berita , maka yang yang terjadi adalah kesalahan eksposisi , salah membentangkan arti teks sehingga berbenturan dengan banyak teks dalam Alkitab ! Teks 1 Petrus 4 : 8 tersebut di atas jangan diartikan bahwa kasih ( perbuatan baik) dapat menghapus dosa ! Sebab kalau demikian , hal itu akan berbenturan dengan ucapan Yesus bahwa "darahNyalah penghapus dosa " (Matius 26 : 28 ) . Bukankah kita sudah dibenarkan (dalam arti diampuni ) berdasarkan penebusan lewat darahNya ? ( Roma 3 : 24 ) . Bukankah kita sudah dikuduskan ( dalam arti diampuni ) berdasarkan penebusan lewat darahNya juga ? (Ibrani 10 : 10 ) . Bukankah kita juga sudah disempurnakan berdasarkan pengorbananNya di kayu salib di mana Dia menumpahkan darahNya ? ( Ibrani 10 : 14 ) .Tanpa penumpahan darah Kristus tidak ada pengampunan ( band. Ibrani 9 : 22 ).
Lawan kasih adalah jahat ! Sinonim jahat adalah dosa ! Jadi kalau kita banyak berbuat kasih , maka kita menghindari banyak kejahatan . Dengan menghindari banyak kejahatan , maka kita terhindar dari banyak dosa ! Itulah arti ungkapan " kasih menghapus banyak dosa " dalam 1 Petrus 4 : 8 di atas dan bukan berarti bahwa kasih menghapus dosa, sebab yang berkuasa menghapus dosa adalah darah Yesus dan bukan kasih kita ! Dengan perkataan lain, kita dibenarkan bukan karena kebaikan kita melainkan karena kebaikan Kristus Yesus .
Sekarang mengenai kasih . Ada empat jenis kasih menurut bahasa Yunani . Di dalam Alkitab berbahasa asli , menurut Strong's Hebrew and Greek Dictionaries , kita menemukan dua jenis kasih , yaitu agape dan phileo . sementara eros dan storge hanya tersirat lewat beberapa teks misalnya untuk eros ada pada 1 Korintus 7 : 25 , Efesus 5 : 31 dan Kidung Agung 1 : 13 , dan untuk storge tersirat juga, misalnya pada Efesus 6 : 4 . Mari kita ulas keempat jenis kasih tersebut :
AGAPE :
Ini adalah jenis kasih pada level tertinggi , di mana jenis kasih ini sama-sekali tidak memandang bulu, tidak bersyarat , tidak melihat keadaan orang yang dikasihi , tidak mengungkit-ungkit kesalahan , bersifat terus-menerus dan sama-sekali berdasarkan kasih yang benar-benar tidak mengharapkan imbalan . Inilah jenis kasih yang hanya dimiliki oleh Tuhan saja ! Ketika Tuhan mengasihi kita, Ia memberikan kasihNya tanpa syarat ! Ia tidak menyuruh kita supaya kudus dulu barulah kemudian Ia mengasihi kita ! Bukan ! Justru ketika kita masih berdosa , Dia mengasihi kita . Ketika dunia diperhamba oleh dosa , Ia mengasihi kita sehingga Ia telah mengaruniakan anakNya yang Tunggal supaya yang percaya beroleh keselamatan .(Yohanes 3 : 16 ). Ketika Ia datang ke dunia, Ia datang bukan mencari orang yang benar ( memang pada dasarnya tidak ada yang benar) , melainkan Ia datang mencari kita , manusia yang semua berdosa ( band. Matius 9 : 12 - 13 ).
"Sebab inilah darahKu, darah perjanjian yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa-dosa ." (Matius 26 : 28 Terjemahan LAI 2002 )
"Akan tetapi Allah menunjukkan kasihNya kepada kita dalam hal ini : Ketika kita masih berdosa, Kristus telah mati bagi kita ." ( Roma 5 : 8 Terjemahan LAI 2002 )
" Dia yang tidak mengenal dosa , telah dibuatNya menjadi dosa karena kita, supaya di dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah ." ( 2 Korintus 5 : 21 Terjemahan LAI 2002 )
Begitu besar kasihNya kepada kita sehingga Ia telah mengasihi kita justru ketika kita masih berdosa ! Darah Yesus ditumpahkan untuk mengampuni dosa-dosa kita . Ketika kita masih berdosa , Kristus mati bagi kita ! Kristus yang tidak berdosa dibuatnya menjadi dosa ganti kita , supaya kita yang dikasihiNya dipandang benar di hadapan Tuhan . Inilah agape, jenis kasih yang tanpa syarat (non conditional) kasih yang tidak berubah , kekal , selama-lamanya dan terus menerus kita terima . Memang kita diperintahkan Tuhan untuk mengasihi sesama , tetapi saya harus berterus-terang bahwa tidak ada manusia yang dapat mengasihi sesama manusia dengan kasih agape Allah ! Mengapa ? Sebab kasih manusia terbatas ! Terbatas oleh apa ? Terbatas oleh natur kita sebagai manusia yang tidak sempurna seperti Tuhan ! Sama dengan perintah berbuat baik ! Memang itu perintah ! Tetapi saya percaya, tidak ada seorangpun manusia yang dapat melakukan "seluruh kebaikan" sebagaimana tuntutan Alkitab dan terus-menerus ! Tidak ada orang yang tidak pernah bersalah seumur hidupnya ! Tidak ada ! Sebab jika saudara mengatakan ada , maka banyak teks Alkitab menjadi gugur , seperti misalnya Galatia 3 : 10 - 11 dan Roma 11 : 32 . (band. Roma 3 : 10 - 12 dan Ulangan 27 : 26 ).
Saudara harus dapat membedakan antara perintah dan kenyataan ! Perintah Tuhan kepada kita adalah mengasihi Tuhan dan sesama manusia seperti diri sendiri , yang seandainya ( seandainya saja ) kita mampu menggenapi, maka berarti kita mampu menggenapi seluruh aturan hukum Torat dan kitab para nabi . ( Matius 22 : 37 - 40 ). Pertanyaannya adalah siapa yang mampu ? Sekalipun itu adalah perintah , namun kenyataannya tidak ada seorangpun yang mampu melakukan perintah itu secara utuh ! Memang ada perintah untuk kita mengasihi musuh kita !( Lukas 6 : 27 ) Tetapi itu tidak cukup untuk menjadi bukti bahwa kita memiliki kasih agape . Kalau kita memaafkan dan mengasihi musuh kita atau orang yang berbuat jahat kepada kita, itu bukan bukti bahwa kita sudah melakukan kasih agape. Orang dunia yang tidak percaya Tuhan Yesuspun , banyak yang melakukan hal seperti itu karena diajarkan seperti itu juga . Ini fakta ! Saudara tentu masih ingat bahwa ratusan perintah ada pada hukum Torat, yang dirangkum dalam satu kalimat saja "kasihilah sesamamu manusia " . Tapi kenyataannya, manusia tidak pernah sanggup melakukannya secara "menyeluruh" , sehingga jatuh dalam kutuk ! Jadi perintah dan kenyataan adalah berbeda . Kalau saudara ingin memiliki kasih agape, silahkan melakukan seluruh bentuk kasih yang ada dalam aturan hukum Torat ! Alkitab bersaksi, tidak ada yang bisa . Jadi, karena kita terkendala oleh natur manusia yang terbatas, paling-paling yang bisa kita lakukan adalah kasih agape yang terbatas, yang tidak semurni seperti kasih agape Tuhan .
"Kuduslah engkau sebab TUHAN , Allahmu kudus ." ( Imamat 19 : 2 Terjemahan LAI 1993)
Teks di atas merupakan perintah , tetapi bukan berarti kalau kita diperintahkan untuk kudus, kita mampu melakukannya , karena teks ini bermaksud supaya kita sadar dan tahu bahwa sebagai manusia, kita hanya dapat kudus kalau dikuduskan ! (Band. Ibrani 10 : 10 ). Bahwa manusia tidak mampu melakukan perintah tersebut , terbukti dari selalu diadakannya korban-korban penebus salah, penebus dosa , bahkan setahun sekali diadakan penghapusan dosa melalui Hari Raya Pendamaian ( Imamat 16 : 34 ). Bukti pada Perjanjian Baru adalah, jikalau kita mampu melakukan perintah supaya kudus , sudah barang tentu tidak perlu ada lagi pengudusan oleh darah Kristus . Seandainya kita sanggup untuk menjadi kudus, sudah barang-tentu tidak perlu terjadi pengudusan kita oleh persembahan tubuh Kristus Yesus.
"Karena itu haruslah kamu sempurna ,seperti Bapamu yang di surga sempurna ." (Matius 5 : 48 Terjemahan LAI 2002 )
Teks di atas jika dilepaskan dari konsteknya, seakan-akan menyuruh kita sempurna , seperti Bapa di surga juga sempurna . Ini juga berupa perintah yang tidak sanggup kita lakukan, dengan maksud yang sama, yaitu supaya kita sadar dan tahu bahwa selaku manusia kita tidak mampu menjadi sempurna , kecuali disempurnakan oleh darah Kristus ( Ibrani 10 : 14 ). Jadi jikalau ada perintah yang diasumsikan bahwa berdasarkan perintah itu kita sanggup melaksanakannya , asumsi seperti itu tidak sepenuhnya benar ! Jadi benarlah jikalau dikatakan bahwa manusia tidak sanggup melakukan kasih agape seutuhnya meskipun terdapat perintah untuk melakukannya, dan seperti telah dikatakan di atas, kasih agape yang dilakukan manusia hanya merupakan kasih agape yang terbatas dan tidak semurni kasih agape Allah !
PHILEO :
Ini adalah kasih antara sahabat , antara teman , antara sesama manusia , atau kasih manusia kepada Tuhan , yang tidak sama dengan kasih agape Allah kepada manusia ! Kasih jenis ini terjadi antara orang-orang yang tidak ada pertalian darah . Sekalipun kita mengasihi orang dengan membantu 100 ton beras pada korban bencana alam , tanpa pamrih dan tanpa syarat , namun kebaikan kita hanya segelintir saja dari seluruh kebaikan yang harus dikerjakan , dan lagi pula tidak terus-menerus selama-lamanya ! Sering juga kasih kita kepada sahabat terputus akibat satu dan lain hal , jadi tidak kekal . Juga tidak jarang terjadi kasih kita kepada teman tiba-tiba berubah menjadi benci . Sekalipun kasih kita kepada sahabat bisa bertahan sampai kita meninggal dunia , tetap saja levelnya ada di bawah kasih agape , karena tidak seluruh wujud kasih yang bisa kita kerjakan, paling-paling hanya sebagian saja . Contoh konkrit adalah kasih kita kepada Tuhan . Bukankah Tuhan mengasihi kita terlebih dahulu (agape) , barulah kemudian kita mengasihi Tuhan (phileo) ? ! Kita mengasihi Tuhan karena Tuhan terlebih dahulu mengasihi kita ! Urutan ini jangan pernah dibalik . Lalu bagaimana wujud konkrit dari kasih kita kepada Tuhan ?
"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti perintah-perintahKu ." (Yohanes 14 : 15 Terjemahan LAI 2002 )
Teks di atas berupa imperatif (bentuk suruhan) ! Sekali lagi saya katakan bahwa sekalipun ada perintah, belum tentu kita sanggup melakukan perintah yang "sangat luas" tersebut ! Yang dimaksud oleh Tuhan adalah kalau kita mengasihi Tuhan , kita harus melakukan "semua" perintahNya ! Di sinilah kita terkendala oleh keterbatasan kita selaku manusia, karena fakta membuktikan bahwa "tidak semua" perintahNya sanggup kita kerjakan , selalu ada saja yang kurang, ada saja yang bolong ! (band. Yakobus 2 : 10 ). Makin jelas perbedaan antara kasih Tuhan kepada kita yang benar-benar agape , dengan kasih kita kepada Tuhan yang hanya phileo atau kalau boleh digunakan istilah " tidak semurni kasih agape Allah " !
"Sesudah sarapan , Yesus berkata kepada Simon Petrus :" Simon anak Yohanes , apakah engkau mengasihi (agapas) Aku lebih daripada mereka ini ?' Jawab Petrus kepadaNya :" Benar Tuhan, Engkau tahu bahwa aku mengasihi ( philo ) Engkau ." . ...Kata Yesus lagi kepadanya untuk kedua kalinya :" Simon anak Yohanes , apakah engkau mengasihi (agapas) Aku ?" Jawab Petrus kepadaNya :" Benar Tuhan , Engkau tahu bahwa aku mengasihi (philo) Engkau ." ....Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya :" Simon anak Yohanes , apakah engkau mengasihi (phileis) Aku ?" . .....Dan ia berkata kepadaNya:" Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu bahwa aku mengasihi (philo) Engkau ." ( Yohanes 21 : 15 - 17 Terjemahan LAI 2002 )
Teks di atas menunjukkan bahwa Yesus bertanya tiga kali apakah Petrus mengasihi Dia , dengan menggunakan kata dasar "agape" dua kali dan "phileo" satu kali , Tuhan Yesus bertanya sebanyak dua kali :" Simon , apakah engkau agape kepadaku ? " Anehnya Simon Petrus menjawab :" Tuhan tahu, aku phileo kepadaMu ." Dan Petrus tidak berubah dalam menjawab bahwa ia mengasihi Tuhan Yesus dengan cinta phileo , bukan agape , ketika Tuhan Yesus bertanya untuk ketiga kalinya ! Kenapa begitu ? Karena Petrus sadar bahwa sebagai manusia, tidak mungkin ia dapat memiliki kasih agape seperti Tuhan Yesus ! Tuhan Yesus mengasihi dia sebelum dia mengenal Tuhan Yesus . Ia sadar betul kasihnya pada Tuhan tidak seperti kasih Tuhan kepadanya, yang kekal , yang tidak memandang salahnya , yang terus menerus dan tak berubah , sekalipun ia pernah bersalah dengan menyangkal Yesus di depan orang banyak, karena saking takutnya !
Jauh sebelum penyangkalan Petrus tersebut, Petrus sudah pernah mendengar perintah agar manusia agape pada Tuhan dengan segenap hati , jiwa dan dengan segenap akal budi . ( Matius 22 : 37 ) . Ini perintah ! Tetapi perintah ini tidak dapat dilakukan oleh Petrus sepenuhnya, sehingga ia menyangkal akibat himpitan ketakutan . Ini juga merupakan bukti bahwa suatu perintah , tidak selamanya dapat diasumsikan bahwa dengan adanya perintah tersebut, manusia mampu melakukannya .Demikian pula perintah untuk mengasihi sesama, sudah barang-tentu tidak sanggup kita kerjakan "semuanya" , sehingga benar-benar kasih kita adalah kasih phileo dan bukan agape .Namun ada juga pandangan orang yang mengatakan bahwa Roh Kudus memberi kemampuan untuk berbuat baik . Pandangan ini benar, sepanjang tidak diartikan kita mampu melakukan seluruh kebaikan, sehingga kita menjadi kudus dan sempurna . Kalau manusia sanggup untuk menjadi kudus dan sempurna , maka teks berikut ini dibentur dengan sangat keras :
"Tis ou me phobethe kurie, kai doksasei to onoma sou, hoti monos hosios,...".( Wahyu 15 : 4 , diterjemahkan LAI menjadi : " Siapakah yang tidak takut ya Tuhan dan tidak memuliakan namaMu . Sebab Engkau saja yang kudus ... " Diterjemahkan NKJV menjadi :" Who shall not fear You oh Lord and glorify Your name ? For you alone are holy .. )
Perhatikan ! Alkitab bersaksi "hoti monos hosios " = for you alone are holly = Engkau saja yang kudus . Bagaimana mungkin manusia bisa menjadi kudus dari usahanya , sebab dengan tegas Alkitab berkata bahwa "hanya Tuhan saja yang kudus " !? Tidak ada manusia yang hosios (kudus ) atau holy (kudus ) selain hanya dikuduskan (hegiasmenoi, Yunani , sanctified , Inggris ) Dengan demikian tidak ada manusia yang sempurna, selain hanya disempurnakan ! Kata Yunani "monos" dan terjemahan Inggris "alone" menyatakan arti "hanya" ! Jadi kalau dinyatakan bahwa hanya Tuhan yang kudus, berarti tidak ada lainnya !
EROS:
Ini adalah jenis kasih antara manusia yang berlawanan jenis , dalam hubungan suami-isteri, bertunangan, berpacaran dan sebagainya yang mengandung unsur ketertarikan kepada lawan jenis . Jenis kasih seperti ini tersirat dalam Alkitab ( misalnya : Efesus 5 : 22 - 25 ) .Jenis kasih ini sering kali bersyarat, harus cantik, harus ganteng , harus mapan , harus setia , harus begini dan harus begiru ! Dalam banyak hal, kasih jenis ini mengandung unsur birahi . Sementara kasih Tuhan yang agape tidak seperti itu . Dia tetap setia sekalipun sering-kali kita tidak setia !( 2 Timotius 2 : 13 ) . Sepanjang kita tidak murtad , Dia tetap setia ! Sekalipun kita brengsek , Tuhan tetap setia ! Kalau Tuhan berubah setia , itu tidak mungkin , sebab kita hidup di bawah kasih karunia, bukan di bawah Torat yang bersyarat . (Roma 6 : 14 ) , Kalau kita menganggap bahwa Tuhan bisa berubah setia , maka kita sudah membuat Dia menjadi pendusta dengan firmanNya pada teks mesianik di bawah ini :
" Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setiaKu tidak akan beranjak dari padamu , dan perjanjian damaiKu tidak akan bergoyang , demikian Firman TUHAN yang mengasihi engkau ( Yesaya 54 : 10 Terjemahan LAI 1987 )
Itulah kasih agape ! Kasih yang terus menerus tanpa melihat keadaan kita ! Kasih setianya ini diucapkan di bawah sumpah , bahwa Ia tidak akan pernah marah kepada kita ! Ia tidak akan pernah marah ! ( Yesaya 54 : 9 ). Jadi sangat jauh bedanya dengan kasih phileo maupun kasih eros .Kasih phileo, eros dan storge masih bisa punya unsur marah . Tetapi kasih agape tidak ! Kalau saudara mendengar khotbah bahwa Tuhan marah kepada kita , berarti khotbah tersebut membawa kita kembali ke zaman Torat , sementara kita hidup di zaman kasih-karunia .Sebab teks Ibrani 12 : 6 tentang Tuhan yang menghajar anak-anakNya , bukan dalam pengertian marah atau murka, melainkan dalam pengertian menghajar karena mengasihi, dalam arti mendidik , bukan mengutuk ! (band. Galatia 3 : 13 ).
STORGE:
Ini adalah jenis kasih orang-tua kepada keturunannya, kepada anak-anak-nya , kepada cucu-cucunya. Jadi ada pertalian darah ! Jenis kasih seperti inipun tersirat di dalam Alkitab (misalnya : Efesus 6 : 4 ) .Orang tua harus mengasihi anak-anaknya , otomatis mengasihi cucu-cucunya .dan atau sebaliknya . Baik seorang ayah maupun seorang ibu bertanggung jawab untuk mengasihi anak-anaknya . Dan saya harus berterus-terang, bahkan harimau yang seganas apapun tidak akan pernah memakan anaknya sendiri .
Berbicara mengenai muatan pesan Kristiani , kasih jenis phileo , eros dan storge , banyak terdapat di bagian dunia manapun dan pada zaman apapun . Itu sebabnya persamaan Kekristenan dengan yang di luar Kekristenan adalah masalah kasih phileo, eros dan storge ini . Di luar Kekristenanpun diajarkan untuk memiliki kasih persahabatan, kasih pertemanan , kasih terhadap sesamanya manusia, bahkan kasih terhadap Tuhannya (phileo) . Di luar Kekristenanpun , tanpa memandang kepercayaannya, diajarkan untuk mengasihi isterinya, atau suaminya atau pasangannya (eros) .Di luar Kekristenanpun pasti diajarkan untuk mengasihi anak-anak-nya maupun cucu-cucunya (storge) . Di manakah perbedaannya ? Yang membuat Kekristenan berbeda dengan yang di luar Kekristenan adalah , kita diberi kasih agape oleh Tuhan , sehingga lewat karya penyelamatan Kristus, kita yang nota-bene orang yang berdosa ini, memperoleh pembenaran, pengudusan dan penyempurnaan , tanpa usaha dan tanpa berbuat apa-apa .
Saya mempunyai teman yang bukan Kristiani . Saya mengasihi dia dan keluarganya dan diapun mengasihi saya dan keluarga saya ! Dia mengasihi Tuhan yang dipercayainya , sayapun mengasihi Tuhan Yesus . Dan kami selalu saling membantu apabila salah satu minta bantuan . Itulah kasih phileo . Saya mengasihi isteri saya , sama persis dengan teman saya yang mengasihi isterinya . Inilah kasih eros . Demikian pula saya mengasihi anak saya seperti teman saya juga mengasihi anak-anaknya . Inilah kasih storge . Sekalipun saya mempunyai banyak persamaan dalam hal "saling mengasihi " , namun kami mempunyai perbedaan yang sangat mendasar , bahwa saya dikasihi Tuhan dengan kasih agape yang membenarkan saya yang berdosa ini melalui karya penyelamatan Kristus . Sementara teman saya itu , mengusahakan pembenaran itu lewat usahanya sendiri, sesuai dengan ajaran yang dia terima . Sekalipun demikian, kami tetap bersahabat , karena dalam hal mengasihi kita tidak boleh pandang bulu ( Matius 5 : 46 - 47 ).
" Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini , tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, supaya kamu dapat membedakan mana kehendak Allah : Apa yang baik, apa yang berkenan kepadaNya dan apa yang sempurna . " ( Roma 12 : 2 Terjemahan LAI 2002 )
"Persamaan apa yang terdapat antara Kristus dan Belial ? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya ? ...Sebab itu keluarlah engkau dari antara mereka, dan pisahkan dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan jangan menyentuh apa yang najis, maka Aku akan menerima engkau ." ( 2 Korintus 6 : 15 dan 17 Terjemahan LAI 2002 )
Kita disuruh untuk tidak sama dengan orang tak percaya . Dengan orang yang tak percaya , kita disuruh harus berbeda . Bahkan kita disuruh keluar dan memisahkan diri dari mereka . Sudah barang tentu , tidak mungkin saya memisahkan diri dari orang-orang yang tak percaya , lalu tinggal terisolasi di hutan ! Tidak mungkin saya tidak bersahabat dengan teman saya yang bukan orang percaya serta tidak mengasihinya . Hal ini bertentangan dengan Matius 5 : 44 - 47 , di mana kita harus saling mengasihi tanpa pandang bulu, bahkan terhadap orang yang jahat terhadap kita . . Jadi di mana letak tidak samanya ? Di manakah letak perbedaan kita dengan orang yang tak percaya ? Sudah barang tentu pada iman kita ! Mereka tidak memilki kasih Tuhan yang agape , sementara kita memilkinya , di mana kita diterima oleh Tuhan karena karya penyelamatan Kristus di kayu salib . Dalam pada itu , kita harus melakukan kebaikan-kebaikan yang baik, yang berkenan kepadaNya dan yang sempurna . Apakah maksud kata-kata " yang baik, yang berkenan kepadanya dan yang sempurna " ?
Konklusi :
Mengacu kepada Matius 5 : 48 , dengan mengingat konsteknya pada Matius 5 : 44 - 47 , jelas nampak bahwa arti kata "sempurna" di situ adalah mengasihi sesama manusia tanpa pandang bulu , siapapun mereka itu . Berkenaan dengan kata " baik " , mengacu kepada Titus 3 : 8 , kita harus melakukan kebaikan yang berguna bagi sesama . Semua yang kita lakukan , menurut kasih yang tanpa pandang bulu serta yang bermanfaat bagi sesama , sudah barang tentu merupakan gambaran dari kasih phileo, eros dan storge . Namun kebaikan yang berkenan kepadaNya, adalah kebaikan vertikal , bahwa kita memiliki iman di mana dengan kasih agapeNya, Tuhan sudah menyelamatkan kita ( band. Ibrani 11 : 6 ). Terus terang harus saya katakan, sekalipun kita memiliki kasih phileo, eros dan storge , sepanjang kita tidak menerima kasih agape dari Tuhan , tidak ada pembenaran yang kita terima . Sebab , sekali lagi saya tekankan , bahwa kita dibenarkan hanya oleh tumpahnya darah Kristus ! Bukan karena kasih kita !
Sebagai penurtup, saya hanya menyarankan , jangan sampai kita mencampur-adukkan kasih phileo, eros dan storge , yang secara universal dapat dimiliki oleh setiap orang tanpa memandang kepercayaannya , dengan kasih Tuhan yang agape , yang secara parsial hanya diterima dan dimiliki oleh orang-orang percaya . Tuhan Yesus memberkati kita semua . Salam dari laut ! ( Capt. Yordan EP Sihombing SH.M.Ap.M,Mar )
AGAPE :
Ini adalah jenis kasih pada level tertinggi , di mana jenis kasih ini sama-sekali tidak memandang bulu, tidak bersyarat , tidak melihat keadaan orang yang dikasihi , tidak mengungkit-ungkit kesalahan , bersifat terus-menerus dan sama-sekali berdasarkan kasih yang benar-benar tidak mengharapkan imbalan . Inilah jenis kasih yang hanya dimiliki oleh Tuhan saja ! Ketika Tuhan mengasihi kita, Ia memberikan kasihNya tanpa syarat ! Ia tidak menyuruh kita supaya kudus dulu barulah kemudian Ia mengasihi kita ! Bukan ! Justru ketika kita masih berdosa , Dia mengasihi kita . Ketika dunia diperhamba oleh dosa , Ia mengasihi kita sehingga Ia telah mengaruniakan anakNya yang Tunggal supaya yang percaya beroleh keselamatan .(Yohanes 3 : 16 ). Ketika Ia datang ke dunia, Ia datang bukan mencari orang yang benar ( memang pada dasarnya tidak ada yang benar) , melainkan Ia datang mencari kita , manusia yang semua berdosa ( band. Matius 9 : 12 - 13 ).
"Sebab inilah darahKu, darah perjanjian yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa-dosa ." (Matius 26 : 28 Terjemahan LAI 2002 )
"Akan tetapi Allah menunjukkan kasihNya kepada kita dalam hal ini : Ketika kita masih berdosa, Kristus telah mati bagi kita ." ( Roma 5 : 8 Terjemahan LAI 2002 )
" Dia yang tidak mengenal dosa , telah dibuatNya menjadi dosa karena kita, supaya di dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah ." ( 2 Korintus 5 : 21 Terjemahan LAI 2002 )
Begitu besar kasihNya kepada kita sehingga Ia telah mengasihi kita justru ketika kita masih berdosa ! Darah Yesus ditumpahkan untuk mengampuni dosa-dosa kita . Ketika kita masih berdosa , Kristus mati bagi kita ! Kristus yang tidak berdosa dibuatnya menjadi dosa ganti kita , supaya kita yang dikasihiNya dipandang benar di hadapan Tuhan . Inilah agape, jenis kasih yang tanpa syarat (non conditional) kasih yang tidak berubah , kekal , selama-lamanya dan terus menerus kita terima . Memang kita diperintahkan Tuhan untuk mengasihi sesama , tetapi saya harus berterus-terang bahwa tidak ada manusia yang dapat mengasihi sesama manusia dengan kasih agape Allah ! Mengapa ? Sebab kasih manusia terbatas ! Terbatas oleh apa ? Terbatas oleh natur kita sebagai manusia yang tidak sempurna seperti Tuhan ! Sama dengan perintah berbuat baik ! Memang itu perintah ! Tetapi saya percaya, tidak ada seorangpun manusia yang dapat melakukan "seluruh kebaikan" sebagaimana tuntutan Alkitab dan terus-menerus ! Tidak ada orang yang tidak pernah bersalah seumur hidupnya ! Tidak ada ! Sebab jika saudara mengatakan ada , maka banyak teks Alkitab menjadi gugur , seperti misalnya Galatia 3 : 10 - 11 dan Roma 11 : 32 . (band. Roma 3 : 10 - 12 dan Ulangan 27 : 26 ).
Saudara harus dapat membedakan antara perintah dan kenyataan ! Perintah Tuhan kepada kita adalah mengasihi Tuhan dan sesama manusia seperti diri sendiri , yang seandainya ( seandainya saja ) kita mampu menggenapi, maka berarti kita mampu menggenapi seluruh aturan hukum Torat dan kitab para nabi . ( Matius 22 : 37 - 40 ). Pertanyaannya adalah siapa yang mampu ? Sekalipun itu adalah perintah , namun kenyataannya tidak ada seorangpun yang mampu melakukan perintah itu secara utuh ! Memang ada perintah untuk kita mengasihi musuh kita !( Lukas 6 : 27 ) Tetapi itu tidak cukup untuk menjadi bukti bahwa kita memiliki kasih agape . Kalau kita memaafkan dan mengasihi musuh kita atau orang yang berbuat jahat kepada kita, itu bukan bukti bahwa kita sudah melakukan kasih agape. Orang dunia yang tidak percaya Tuhan Yesuspun , banyak yang melakukan hal seperti itu karena diajarkan seperti itu juga . Ini fakta ! Saudara tentu masih ingat bahwa ratusan perintah ada pada hukum Torat, yang dirangkum dalam satu kalimat saja "kasihilah sesamamu manusia " . Tapi kenyataannya, manusia tidak pernah sanggup melakukannya secara "menyeluruh" , sehingga jatuh dalam kutuk ! Jadi perintah dan kenyataan adalah berbeda . Kalau saudara ingin memiliki kasih agape, silahkan melakukan seluruh bentuk kasih yang ada dalam aturan hukum Torat ! Alkitab bersaksi, tidak ada yang bisa . Jadi, karena kita terkendala oleh natur manusia yang terbatas, paling-paling yang bisa kita lakukan adalah kasih agape yang terbatas, yang tidak semurni seperti kasih agape Tuhan .
"Kuduslah engkau sebab TUHAN , Allahmu kudus ." ( Imamat 19 : 2 Terjemahan LAI 1993)
Teks di atas merupakan perintah , tetapi bukan berarti kalau kita diperintahkan untuk kudus, kita mampu melakukannya , karena teks ini bermaksud supaya kita sadar dan tahu bahwa sebagai manusia, kita hanya dapat kudus kalau dikuduskan ! (Band. Ibrani 10 : 10 ). Bahwa manusia tidak mampu melakukan perintah tersebut , terbukti dari selalu diadakannya korban-korban penebus salah, penebus dosa , bahkan setahun sekali diadakan penghapusan dosa melalui Hari Raya Pendamaian ( Imamat 16 : 34 ). Bukti pada Perjanjian Baru adalah, jikalau kita mampu melakukan perintah supaya kudus , sudah barang tentu tidak perlu ada lagi pengudusan oleh darah Kristus . Seandainya kita sanggup untuk menjadi kudus, sudah barang-tentu tidak perlu terjadi pengudusan kita oleh persembahan tubuh Kristus Yesus.
"Karena itu haruslah kamu sempurna ,seperti Bapamu yang di surga sempurna ." (Matius 5 : 48 Terjemahan LAI 2002 )
Teks di atas jika dilepaskan dari konsteknya, seakan-akan menyuruh kita sempurna , seperti Bapa di surga juga sempurna . Ini juga berupa perintah yang tidak sanggup kita lakukan, dengan maksud yang sama, yaitu supaya kita sadar dan tahu bahwa selaku manusia kita tidak mampu menjadi sempurna , kecuali disempurnakan oleh darah Kristus ( Ibrani 10 : 14 ). Jadi jikalau ada perintah yang diasumsikan bahwa berdasarkan perintah itu kita sanggup melaksanakannya , asumsi seperti itu tidak sepenuhnya benar ! Jadi benarlah jikalau dikatakan bahwa manusia tidak sanggup melakukan kasih agape seutuhnya meskipun terdapat perintah untuk melakukannya, dan seperti telah dikatakan di atas, kasih agape yang dilakukan manusia hanya merupakan kasih agape yang terbatas dan tidak semurni kasih agape Allah !
PHILEO :
Ini adalah kasih antara sahabat , antara teman , antara sesama manusia , atau kasih manusia kepada Tuhan , yang tidak sama dengan kasih agape Allah kepada manusia ! Kasih jenis ini terjadi antara orang-orang yang tidak ada pertalian darah . Sekalipun kita mengasihi orang dengan membantu 100 ton beras pada korban bencana alam , tanpa pamrih dan tanpa syarat , namun kebaikan kita hanya segelintir saja dari seluruh kebaikan yang harus dikerjakan , dan lagi pula tidak terus-menerus selama-lamanya ! Sering juga kasih kita kepada sahabat terputus akibat satu dan lain hal , jadi tidak kekal . Juga tidak jarang terjadi kasih kita kepada teman tiba-tiba berubah menjadi benci . Sekalipun kasih kita kepada sahabat bisa bertahan sampai kita meninggal dunia , tetap saja levelnya ada di bawah kasih agape , karena tidak seluruh wujud kasih yang bisa kita kerjakan, paling-paling hanya sebagian saja . Contoh konkrit adalah kasih kita kepada Tuhan . Bukankah Tuhan mengasihi kita terlebih dahulu (agape) , barulah kemudian kita mengasihi Tuhan (phileo) ? ! Kita mengasihi Tuhan karena Tuhan terlebih dahulu mengasihi kita ! Urutan ini jangan pernah dibalik . Lalu bagaimana wujud konkrit dari kasih kita kepada Tuhan ?
"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti perintah-perintahKu ." (Yohanes 14 : 15 Terjemahan LAI 2002 )
Teks di atas berupa imperatif (bentuk suruhan) ! Sekali lagi saya katakan bahwa sekalipun ada perintah, belum tentu kita sanggup melakukan perintah yang "sangat luas" tersebut ! Yang dimaksud oleh Tuhan adalah kalau kita mengasihi Tuhan , kita harus melakukan "semua" perintahNya ! Di sinilah kita terkendala oleh keterbatasan kita selaku manusia, karena fakta membuktikan bahwa "tidak semua" perintahNya sanggup kita kerjakan , selalu ada saja yang kurang, ada saja yang bolong ! (band. Yakobus 2 : 10 ). Makin jelas perbedaan antara kasih Tuhan kepada kita yang benar-benar agape , dengan kasih kita kepada Tuhan yang hanya phileo atau kalau boleh digunakan istilah " tidak semurni kasih agape Allah " !
"Sesudah sarapan , Yesus berkata kepada Simon Petrus :" Simon anak Yohanes , apakah engkau mengasihi (agapas) Aku lebih daripada mereka ini ?' Jawab Petrus kepadaNya :" Benar Tuhan, Engkau tahu bahwa aku mengasihi ( philo ) Engkau ." . ...Kata Yesus lagi kepadanya untuk kedua kalinya :" Simon anak Yohanes , apakah engkau mengasihi (agapas) Aku ?" Jawab Petrus kepadaNya :" Benar Tuhan , Engkau tahu bahwa aku mengasihi (philo) Engkau ." ....Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya :" Simon anak Yohanes , apakah engkau mengasihi (phileis) Aku ?" . .....Dan ia berkata kepadaNya:" Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu bahwa aku mengasihi (philo) Engkau ." ( Yohanes 21 : 15 - 17 Terjemahan LAI 2002 )
Teks di atas menunjukkan bahwa Yesus bertanya tiga kali apakah Petrus mengasihi Dia , dengan menggunakan kata dasar "agape" dua kali dan "phileo" satu kali , Tuhan Yesus bertanya sebanyak dua kali :" Simon , apakah engkau agape kepadaku ? " Anehnya Simon Petrus menjawab :" Tuhan tahu, aku phileo kepadaMu ." Dan Petrus tidak berubah dalam menjawab bahwa ia mengasihi Tuhan Yesus dengan cinta phileo , bukan agape , ketika Tuhan Yesus bertanya untuk ketiga kalinya ! Kenapa begitu ? Karena Petrus sadar bahwa sebagai manusia, tidak mungkin ia dapat memiliki kasih agape seperti Tuhan Yesus ! Tuhan Yesus mengasihi dia sebelum dia mengenal Tuhan Yesus . Ia sadar betul kasihnya pada Tuhan tidak seperti kasih Tuhan kepadanya, yang kekal , yang tidak memandang salahnya , yang terus menerus dan tak berubah , sekalipun ia pernah bersalah dengan menyangkal Yesus di depan orang banyak, karena saking takutnya !
Jauh sebelum penyangkalan Petrus tersebut, Petrus sudah pernah mendengar perintah agar manusia agape pada Tuhan dengan segenap hati , jiwa dan dengan segenap akal budi . ( Matius 22 : 37 ) . Ini perintah ! Tetapi perintah ini tidak dapat dilakukan oleh Petrus sepenuhnya, sehingga ia menyangkal akibat himpitan ketakutan . Ini juga merupakan bukti bahwa suatu perintah , tidak selamanya dapat diasumsikan bahwa dengan adanya perintah tersebut, manusia mampu melakukannya .Demikian pula perintah untuk mengasihi sesama, sudah barang-tentu tidak sanggup kita kerjakan "semuanya" , sehingga benar-benar kasih kita adalah kasih phileo dan bukan agape .Namun ada juga pandangan orang yang mengatakan bahwa Roh Kudus memberi kemampuan untuk berbuat baik . Pandangan ini benar, sepanjang tidak diartikan kita mampu melakukan seluruh kebaikan, sehingga kita menjadi kudus dan sempurna . Kalau manusia sanggup untuk menjadi kudus dan sempurna , maka teks berikut ini dibentur dengan sangat keras :
"Tis ou me phobethe kurie, kai doksasei to onoma sou, hoti monos hosios,...".( Wahyu 15 : 4 , diterjemahkan LAI menjadi : " Siapakah yang tidak takut ya Tuhan dan tidak memuliakan namaMu . Sebab Engkau saja yang kudus ... " Diterjemahkan NKJV menjadi :" Who shall not fear You oh Lord and glorify Your name ? For you alone are holy .. )
Perhatikan ! Alkitab bersaksi "hoti monos hosios " = for you alone are holly = Engkau saja yang kudus . Bagaimana mungkin manusia bisa menjadi kudus dari usahanya , sebab dengan tegas Alkitab berkata bahwa "hanya Tuhan saja yang kudus " !? Tidak ada manusia yang hosios (kudus ) atau holy (kudus ) selain hanya dikuduskan (hegiasmenoi, Yunani , sanctified , Inggris ) Dengan demikian tidak ada manusia yang sempurna, selain hanya disempurnakan ! Kata Yunani "monos" dan terjemahan Inggris "alone" menyatakan arti "hanya" ! Jadi kalau dinyatakan bahwa hanya Tuhan yang kudus, berarti tidak ada lainnya !
EROS:
Ini adalah jenis kasih antara manusia yang berlawanan jenis , dalam hubungan suami-isteri, bertunangan, berpacaran dan sebagainya yang mengandung unsur ketertarikan kepada lawan jenis . Jenis kasih seperti ini tersirat dalam Alkitab ( misalnya : Efesus 5 : 22 - 25 ) .Jenis kasih ini sering kali bersyarat, harus cantik, harus ganteng , harus mapan , harus setia , harus begini dan harus begiru ! Dalam banyak hal, kasih jenis ini mengandung unsur birahi . Sementara kasih Tuhan yang agape tidak seperti itu . Dia tetap setia sekalipun sering-kali kita tidak setia !( 2 Timotius 2 : 13 ) . Sepanjang kita tidak murtad , Dia tetap setia ! Sekalipun kita brengsek , Tuhan tetap setia ! Kalau Tuhan berubah setia , itu tidak mungkin , sebab kita hidup di bawah kasih karunia, bukan di bawah Torat yang bersyarat . (Roma 6 : 14 ) , Kalau kita menganggap bahwa Tuhan bisa berubah setia , maka kita sudah membuat Dia menjadi pendusta dengan firmanNya pada teks mesianik di bawah ini :
" Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setiaKu tidak akan beranjak dari padamu , dan perjanjian damaiKu tidak akan bergoyang , demikian Firman TUHAN yang mengasihi engkau ( Yesaya 54 : 10 Terjemahan LAI 1987 )
Itulah kasih agape ! Kasih yang terus menerus tanpa melihat keadaan kita ! Kasih setianya ini diucapkan di bawah sumpah , bahwa Ia tidak akan pernah marah kepada kita ! Ia tidak akan pernah marah ! ( Yesaya 54 : 9 ). Jadi sangat jauh bedanya dengan kasih phileo maupun kasih eros .Kasih phileo, eros dan storge masih bisa punya unsur marah . Tetapi kasih agape tidak ! Kalau saudara mendengar khotbah bahwa Tuhan marah kepada kita , berarti khotbah tersebut membawa kita kembali ke zaman Torat , sementara kita hidup di zaman kasih-karunia .Sebab teks Ibrani 12 : 6 tentang Tuhan yang menghajar anak-anakNya , bukan dalam pengertian marah atau murka, melainkan dalam pengertian menghajar karena mengasihi, dalam arti mendidik , bukan mengutuk ! (band. Galatia 3 : 13 ).
STORGE:
Ini adalah jenis kasih orang-tua kepada keturunannya, kepada anak-anak-nya , kepada cucu-cucunya. Jadi ada pertalian darah ! Jenis kasih seperti inipun tersirat di dalam Alkitab (misalnya : Efesus 6 : 4 ) .Orang tua harus mengasihi anak-anaknya , otomatis mengasihi cucu-cucunya .dan atau sebaliknya . Baik seorang ayah maupun seorang ibu bertanggung jawab untuk mengasihi anak-anaknya . Dan saya harus berterus-terang, bahkan harimau yang seganas apapun tidak akan pernah memakan anaknya sendiri .
Berbicara mengenai muatan pesan Kristiani , kasih jenis phileo , eros dan storge , banyak terdapat di bagian dunia manapun dan pada zaman apapun . Itu sebabnya persamaan Kekristenan dengan yang di luar Kekristenan adalah masalah kasih phileo, eros dan storge ini . Di luar Kekristenanpun diajarkan untuk memiliki kasih persahabatan, kasih pertemanan , kasih terhadap sesamanya manusia, bahkan kasih terhadap Tuhannya (phileo) . Di luar Kekristenanpun , tanpa memandang kepercayaannya, diajarkan untuk mengasihi isterinya, atau suaminya atau pasangannya (eros) .Di luar Kekristenanpun pasti diajarkan untuk mengasihi anak-anak-nya maupun cucu-cucunya (storge) . Di manakah perbedaannya ? Yang membuat Kekristenan berbeda dengan yang di luar Kekristenan adalah , kita diberi kasih agape oleh Tuhan , sehingga lewat karya penyelamatan Kristus, kita yang nota-bene orang yang berdosa ini, memperoleh pembenaran, pengudusan dan penyempurnaan , tanpa usaha dan tanpa berbuat apa-apa .
Saya mempunyai teman yang bukan Kristiani . Saya mengasihi dia dan keluarganya dan diapun mengasihi saya dan keluarga saya ! Dia mengasihi Tuhan yang dipercayainya , sayapun mengasihi Tuhan Yesus . Dan kami selalu saling membantu apabila salah satu minta bantuan . Itulah kasih phileo . Saya mengasihi isteri saya , sama persis dengan teman saya yang mengasihi isterinya . Inilah kasih eros . Demikian pula saya mengasihi anak saya seperti teman saya juga mengasihi anak-anaknya . Inilah kasih storge . Sekalipun saya mempunyai banyak persamaan dalam hal "saling mengasihi " , namun kami mempunyai perbedaan yang sangat mendasar , bahwa saya dikasihi Tuhan dengan kasih agape yang membenarkan saya yang berdosa ini melalui karya penyelamatan Kristus . Sementara teman saya itu , mengusahakan pembenaran itu lewat usahanya sendiri, sesuai dengan ajaran yang dia terima . Sekalipun demikian, kami tetap bersahabat , karena dalam hal mengasihi kita tidak boleh pandang bulu ( Matius 5 : 46 - 47 ).
" Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini , tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, supaya kamu dapat membedakan mana kehendak Allah : Apa yang baik, apa yang berkenan kepadaNya dan apa yang sempurna . " ( Roma 12 : 2 Terjemahan LAI 2002 )
"Persamaan apa yang terdapat antara Kristus dan Belial ? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya ? ...Sebab itu keluarlah engkau dari antara mereka, dan pisahkan dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan jangan menyentuh apa yang najis, maka Aku akan menerima engkau ." ( 2 Korintus 6 : 15 dan 17 Terjemahan LAI 2002 )
Kita disuruh untuk tidak sama dengan orang tak percaya . Dengan orang yang tak percaya , kita disuruh harus berbeda . Bahkan kita disuruh keluar dan memisahkan diri dari mereka . Sudah barang tentu , tidak mungkin saya memisahkan diri dari orang-orang yang tak percaya , lalu tinggal terisolasi di hutan ! Tidak mungkin saya tidak bersahabat dengan teman saya yang bukan orang percaya serta tidak mengasihinya . Hal ini bertentangan dengan Matius 5 : 44 - 47 , di mana kita harus saling mengasihi tanpa pandang bulu, bahkan terhadap orang yang jahat terhadap kita . . Jadi di mana letak tidak samanya ? Di manakah letak perbedaan kita dengan orang yang tak percaya ? Sudah barang tentu pada iman kita ! Mereka tidak memilki kasih Tuhan yang agape , sementara kita memilkinya , di mana kita diterima oleh Tuhan karena karya penyelamatan Kristus di kayu salib . Dalam pada itu , kita harus melakukan kebaikan-kebaikan yang baik, yang berkenan kepadaNya dan yang sempurna . Apakah maksud kata-kata " yang baik, yang berkenan kepadanya dan yang sempurna " ?
Konklusi :
Mengacu kepada Matius 5 : 48 , dengan mengingat konsteknya pada Matius 5 : 44 - 47 , jelas nampak bahwa arti kata "sempurna" di situ adalah mengasihi sesama manusia tanpa pandang bulu , siapapun mereka itu . Berkenaan dengan kata " baik " , mengacu kepada Titus 3 : 8 , kita harus melakukan kebaikan yang berguna bagi sesama . Semua yang kita lakukan , menurut kasih yang tanpa pandang bulu serta yang bermanfaat bagi sesama , sudah barang tentu merupakan gambaran dari kasih phileo, eros dan storge . Namun kebaikan yang berkenan kepadaNya, adalah kebaikan vertikal , bahwa kita memiliki iman di mana dengan kasih agapeNya, Tuhan sudah menyelamatkan kita ( band. Ibrani 11 : 6 ). Terus terang harus saya katakan, sekalipun kita memiliki kasih phileo, eros dan storge , sepanjang kita tidak menerima kasih agape dari Tuhan , tidak ada pembenaran yang kita terima . Sebab , sekali lagi saya tekankan , bahwa kita dibenarkan hanya oleh tumpahnya darah Kristus ! Bukan karena kasih kita !
Sebagai penurtup, saya hanya menyarankan , jangan sampai kita mencampur-adukkan kasih phileo, eros dan storge , yang secara universal dapat dimiliki oleh setiap orang tanpa memandang kepercayaannya , dengan kasih Tuhan yang agape , yang secara parsial hanya diterima dan dimiliki oleh orang-orang percaya . Tuhan Yesus memberkati kita semua . Salam dari laut ! ( Capt. Yordan EP Sihombing SH.M.Ap.M,Mar )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar