Pendahuluan :
Yang akan kita bicarakan di sini adalah kemiskinan jasmani , dalam arti miskin secara materi ! Misalnya tidak punya rumah , tidak punya mobil, hidup pas-pasan , banyak hutang , tidak bisa membayar rumah-sakit , anak-anak tidak bisa sekolah dan lain sebagainya . Pertanyaan yang sering timbul adalah , apakah Tuhan Yesus menyukai kemiskinan seperti itu ? Banyak orang berdebat mengenai masalah kemiskinan dengan mengatakan Tuhan Yesus cenderung membela orang yang lemah dan miskin . Itu betul ! Namun apabila Tuhan Yesus membela dan suka menolong orang yang lemah dan miskin, bukan berarti Ia menyukai kelemahan dan kemiskinan . Justru karena Ia tidak menyukai kelemahan dan kemiskinan , Ia bersikap sangat berbelas-kasihan kepada orang yang lemah dan miskin.
Ada lagi yang mengatakan bahwa semua murid Tuhan Yesus adalah orang miskin , dan dalam pelayananNya, Tuhan Yesus tidak ada yang mendanai . Hal inipun tidak sepenuhnya benar , karena sejarah mencatat bahwa kedua-belas murid Tuhan Yesus bukanlah dari keluarga miskin dan tidak ada catatan dalam Alkitab yang menyatakan bahwa mereka berasal dari keluarga miskin . Yang ada adalah bahwa mereka berasal dari kalangan yang tidak terpelajar .( Kisah Para Rasul 4 : 13 ) Tidak terpelajar tidak selamanya identik dengan miskin !
Sebagai contoh , Matius yang disebut Lewi adalah seorang yang berada , karena ia pegawai Romawi yang tugasnya memungut pajak dan pernah mengadakan perjamuan besar untuk Tuhan Yesus ( Lukas 5 : 29 ). Petrus dan Andreas adalah juragan pemilik perahu penangkap ikan , di mana ayah mereka,, Yohanes , adalah pemilik perahu yang kaya . Demikian pula Bartolomeus yang disebut Natanael, juga berasal dari keluarga bangsawan yang kaya .
Sebagai contoh , Matius yang disebut Lewi adalah seorang yang berada , karena ia pegawai Romawi yang tugasnya memungut pajak dan pernah mengadakan perjamuan besar untuk Tuhan Yesus ( Lukas 5 : 29 ). Petrus dan Andreas adalah juragan pemilik perahu penangkap ikan , di mana ayah mereka,, Yohanes , adalah pemilik perahu yang kaya . Demikian pula Bartolomeus yang disebut Natanael, juga berasal dari keluarga bangsawan yang kaya .
Selalu ada dana untuk membiayai pelayanan Yesus , dan dari mana itu diperoleh jika mereka adalah orang-orang miskin ? Jika pelayanan Yesus tanpa dana , mengapa Yudas Iskariot ditunjuk sebagai bendahara? (Yohanes 13 : 29 ) Demikian juga mengapa Alkitab menulis bahwa pelayanan Yesus juga disokong oleh perempuan-perempuan kaya ?
"Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah . Kedua-belas muridNya bersama-sama dengan Dia, dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat dan berbagai penyakit , yaitu Maria Magdalena yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat , Yohana istri Khuza bendahara Herodes , Susana dan banyak perempuan lain . Perempuan-perempuan ini melayani rombongan ini dengan harta-benda mereka ." ( Lukas 8 : 1 - 3 Terjemahan LAI 2002 )
Perhatikan bahwa rombongan penginjilan itu cukup besar jumlahnya ! Bagaimana mungkin mereka adalah orang miskin jika dalam perjalanan mereka , mereka perlu beristirahat di rumah penginapan ? Harus membeli makanan buat mereka , bukan cuma untuk satu dua hari ? Perhatikan bahwa Yohana adalah istri dari bendahara Raja Herodes ; bagaimana mungkin ia orang miskin ? Tidak pernah ada catatan bahwa rombongan ini hidup dari meminta-minta sedekah . Bagaimana mungkin kalau uang mereka pas-pasan , Alkitab mencatat bahwa mereka sering membantu orang miskin ? ( Yohanes 13 : 29 ) Jadi , mengatakan bahwa para murid Tuhan Yesus adalah orang-orang miskin , tidak sepenuhnya benar !
Di dalam pelayananNya , Tuhan Yesus sangat memperhatikan orang-orang miskin . Tetapi seperti sudah dikatakan terlebih dahulu , memperhatikan orang miskin bukan berarti menyukai kemiskinan . Sama dengan kita jika menolong orang yang tertipu , bukan berarti kita menyukai penipuan . Menolong orang yang mengemis, bukan berarti menyukai pengemisan . Jadi , jika pertanyaannya adalah : Apakah Tuhan Yesus menyukai kemiskinan ? " Jawabnya pasti :" Tidak ! Tuhan Yesus tidak menyukai kemiskinan ." Sebab jikalau Ia menyukai kemiskinan , sudah pasti Ia tidak perduli kepada orang-orang miskin .
Kutuk dalam Perjanjian Lama :
Di dalam Perjanjian Lama , kemiskinan dan sakit penyakit adalah suatu kutuk ! Ketidak berhasilan dan ketidak-suksesan serta tiadanya berkat jasmani , adalah suatu kutuk ! Kerugian dan kebangkrutan adalah suatu kutuk ! Kegagalan adalah kutuk ! Kita dapat membacanya pada Ulangan 28 : 15 - 46 dan Imamat 26 : 14 - 46 , masing-masing di bawah judul "Kutuk " .
"Terkutuklah bakulmu dan tempat adonanmu . Terkutuklah buah kandunganmu, hasil bumimu, anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu . Terkutuklah engkau pada waktu masuk dan terkutuklah engkau pada waktu keluar . TUHAN akan mendatangkan kutuk , huru-hara dan penghajaran ke antaramu dalam segala usaha yang kau kerjakan .... " ( Ulangan 28 : 17 - 20 Terjemahan LAI 1987 )
"Maka tenagamu akan habis dengan sia-sia, tanahmu tidak akan memberi hasilnya dan pohon-pohon di tanah itu tidak akan memberikan buahnya ." ( Imamat 26 : 20 Terjemahan LAI 1987 )
"Maka tenagamu akan habis dengan sia-sia, tanahmu tidak akan memberi hasilnya dan pohon-pohon di tanah itu tidak akan memberikan buahnya ." ( Imamat 26 : 20 Terjemahan LAI 1987 )
Teks di atas adalah jelas sebagai kutuk-kemiskinan , bagi mereka yang tidak taat pada Tuhan di zaman hukum Torat . Segala usaha mereka dibuat tidak berhasil , sehingga yang ada hanyalah kegagalan dalam segala usaha yang dikerjakan dan jatuh dalam kutuk kemiskinan .
"TUHAN akan melekatkan penyakit sampar kepadamu sampai dihabiskannya engkau dari tanah kemana engkau pergi untuk mendudukinya . TUHAN akan menghajar engkau dengan batuk kering, demam, demam kepialu , sakit radang, kekeringan, hama dan penyakit gandum ; semuanya itu akan memburu engkau sampai engkau binasa .' ( Ulangan 28 : 21 - 22 Terjemahan LAI 1987 )
".. maka Aku akan berbuat begini kepadamu , yakni Aku akan mendatangkan kekejutan atasmu, batuk kering serta demam, yang membuat mata rusak dan jiwa merana ; kamu akan sia-sia menabur benihmu karena hasilnya akan habis dimakan musuhmu ." ( Imamat 26 : 16 Terjemahan LAI 1987 )
".. maka Aku akan berbuat begini kepadamu , yakni Aku akan mendatangkan kekejutan atasmu, batuk kering serta demam, yang membuat mata rusak dan jiwa merana ; kamu akan sia-sia menabur benihmu karena hasilnya akan habis dimakan musuhmu ." ( Imamat 26 : 16 Terjemahan LAI 1987 )
Perhatikan bahwa teks di atas adalah campuran dari kutuk sakit-penyakit dengan kutuk kemiskinan ! Apakah Tuhan menyukai kutuk-kutuk tersebut ? Tidak ! Itu semua terjadi karena sistem hukum Torat yang legalistik menuntut ketaatan , maka kutukan-kutukan tersebut adalah konsekuensi dari mereka yang tidak taat , Sama dengan seorang hakim yang menjatuhkan vonis hukuman penjara pada seorang pencuri , misalnya ! Hakim itu tidak menyukai orang itu dihukum , tetapi itu harus terjadi karena tuntutan hukum mengharuskan demikian .
"Seperti TUHAN bergirang karena kamu untuk berbuat baik kepadamu dan membuat kamu banyak , demikianlah TUHAN akan bergirang karena kamu untuk membinasakan dan memusnahkan kamu dan kamu akan dicabut dari tanah, kemana engkau pergi untuk mendudukinya ." ( Ulangan 28 : 63 Terjemahan LAI 1987 )
Jika kita cermati Ulangan 28 : 15 - 64 dan Imamat 26 : 14 - 46 , begitu banyak kutuk yang harus dijatuhkan pada tiap orang percaya di zaman Torat yang tidak taat , termasuk kutuk kebangkrutan kerugian , kemiskinan , kegagalan , sakit-penyakit dan sebagainya ! Apakah Tuhan Yesus menyukai itu semua ? Meskipun Teks di atas kelihatannya, sepertinya, TUHAN menyukai kutukan -kutukan itu , namun sesungguhnya Ia sama-sekali tidak menyukai itu semua . Terbukti dari ucapanNya yang terkenal dengan ayat Mesianik , berikut di bawah ini :
Jika kita cermati Ulangan 28 : 15 - 64 dan Imamat 26 : 14 - 46 , begitu banyak kutuk yang harus dijatuhkan pada tiap orang percaya di zaman Torat yang tidak taat , termasuk kutuk kebangkrutan kerugian , kemiskinan , kegagalan , sakit-penyakit dan sebagainya ! Apakah Tuhan Yesus menyukai itu semua ? Meskipun Teks di atas kelihatannya, sepertinya, TUHAN menyukai kutukan -kutukan itu , namun sesungguhnya Ia sama-sekali tidak menyukai itu semua . Terbukti dari ucapanNya yang terkenal dengan ayat Mesianik , berikut di bawah ini :
"Keadaan ini bagiKu seperti pada zaman Nuh; seperti Aku telah bersumpah kepadaNya bahwa air bah tidak akan meliputi bumi lagi, demikianlah Aku telah bersumpah bahwa Aku tidak akan murka terhadap engkau dan tidak akan menghardik engkau lagi . Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang . tetapi kasih setiaKu tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damaiKu tidak akan bergoyang , firman TUHAN yang mengasihi engkau ." ( Yesaya 54 : 9 - 10 ) .
Teks di atas adalah ayat Mesianik , yang ditulis oleh Deutero Yesaya dalam pembuangan orang Yehuda di Babilonia , sebagai janji TUHAN untuk kembali mengasihani mereka dalam rencanaNya membawa mereka terbebas dari pembuangan tersebut. Secara wahyu yang berkembang , teks ini berkaitan erat dengan teks pada Yesaya 53 tentang karya penyelamatan Kristus , khususnya Yesaya 53 : 10 .
Kutuk dalam Perjanjian Baru :
Di dalam Perjanjian Baru , khusus untuk orang-orang percaya , tidak ada lagi kutuk. ! Kita hidup di bawah kasih-karunia , bukan di bawah hukum Torat yang menuntut ketaatan mutlak ! Mungkin saja bisa terjadi kutuk , tetapi bukan pada kita yang sudah ditebus oleh darah Yesus , melainkan mereka yang masih hidup dibawah hukum Torat ( Band. Ulangan 27 : 26 ) .
" Karena semua orang yang hidup dari pekerjaan hukum Torat , berada di bawah kutuk . Sebab ada tertulis :" Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Torat ." ( Galatia 3 : 10 Terjemahan LAI 2002 )
Perhatikan baik-baik : Siapa saja , termasuk kita sendiri, jika masih menggantungkan diri pada kebenaran hukum Torat , pasti berada di bawah kutuk ! Termasuk orang-orang yang memutar-balikkan Injil Kristus , sebagaimana bunyi teks di bawah ini :
"Aku heran bahwa kamu begitu lekas berbalik dari Dia yang dalam anugerah Kristus telah memanggil kamu dan mengikuti suatu injil yang lain , yang sebenarnya bukan Injil . Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutar-balikkan Injil Kristus . Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari surga yang memberitakan kepadamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu , terkutuklah dia !" ( Galatia 1: 6 - 8 Terjemahan LAI 2002 )
"Kamu lepas dari Kristus jikalau kamu mengharapkan pembenaran melalui hukum Torat , kamu hidup di luar anugerah ." ( Galatia 5 : 4 Terjemahan LAI 2002 )
Tuhan Yesus sendiri berkata bahwa Ia datang dari surga bukan dengan maksud untuk mengutuki orang-orang percaya , melainkan untuk menyelamatkannya ( band. Yohanes 6 : 38 - 40 ). Maka jelas bahwa kutuk dalam Perjanjian Baru , dalam zaman kasih-karunia , memang masih ada , namun bukan untuk orang yang percaya pada karya penyelamatan Kristus ! Khusus bagi orang yang tidak hidup di bawah hukum Torat , tetapi di bawah kasih karunia , sudah tidak ada lagi kutuk . Bagi mereka yang masih hidup di bawah hukum Torat , mereka lepas dari Kristus dan hidup di luar kasih karunia dan berada di bawah kutuk hukum Torat ! Padahal Kristus sudah menghapus kutuk hukum Torat tersebut , sebagaimana catatan Alkitab berikut ini :
"Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Torat dengan jalan kutuk karena kita, sebab ada tertulis :" Terkutuklah orang yang digantung di kayu salib ( Galatia 3 : 13 Terjemahan LAI 2002 )
"...dengan menghapuskan surat hutang yang dengan ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakanNya dengan memakukannya pada kayu salib ." ( Kolose 2 : 14 Terjemahan LAI 2002 )
Saudara masih ingat segala jenis kutuk yang dimuat dalam hukum Torat ? Saudara ingat betapa mengancamnya kutukan itu kepada kita ? Semua itu sudah dihapus oleh darah Kristus di kayu salib ! Apa saja yang dihapus ? Semuanya ! Semua kutuk hukum Torat ! Baik kutuk penyakit , kutuk kegagalan , kutuk ketidak-berhasilan , kutuk kemiskinan dan segala kutuk yang diakibatkan ketidak-taatan pada hukum Torat , yakni kutuk dosa , sebab dosa adalah setiap pelanggaran pada firman Allah ( 1 Yohanes 3 : 4 ).
Pencabutan segala kutuk tersebut di atas, termasuk kutuk kemiskinan , membuktikan bahwa Tuhan Yesus tidak menyukai kemiskinan ! Jikalau Ia menyukai segala kutuk-kutuk tersebut , sudah barang tentu Ia tidak akan pernah datang dari surga , lalu pergi ke kayu salib sebagai ganti kita , supaya di dalam Dia segala kutuk yang seharusnya ditimpakan kepada kita ditanggung olehNya ! Jadi bagi setiap orang yang percaya pada karya penyelamatan Kristus di kayu salib , tidak ada lagi kutuk ! Salah besar seorang pengkhotbah Kristani , jika dalam khotbahnya terhadap orang-orang percaya , masih juga mengancam-ancam jemaatnya dengan kutuk , sebab dalam kasih-karunia tidak ada lagi kutuk .
Antara Dosa dan Kemiskinan :
Apakah Tuhan Yesus menyukai dosa ? Sudah barang tentu tidak ! Namun manusia selalu berdosa dan tidak dapat mentaati hukum Allah dengan sempurna dan lengkap !(Galatia 3 : 11 ). Oleh karena belas-kasihanNya , Dia datang ke dunia untuk menebus kita dari ketidak-mampuan kita tersebut . Ini bukti bahwa Tuhan Yesus tidak menyukai dosa ! Demikian halnya dengan kemiskinan ; Tuhan Yesus tidak menyukai kemiskinan orang-orang percaya yang jatuh dalam kutuk kemiskinan apabila tidak taat pada hukum Torat . Maka Ia menebus kita dari kutuk hukum Torat tersebut dengan menumpahkan darahNya di kayu salib . Inipun bukti bahwa Tuhan Yesus tidak ingin anak-anakNya jatuh dalam kutuk kemiskinan .
Kita tidak boleh mencampur adukkan kisah tentang Lazarus yang miskin atau janda yang miskin pada Lukas 16 : 19 - 31 dan Lukas 21 : 1 - 4 . Kita perlu menggaris bawahi bahwa kisah itu diceritakan sebelum pencabutan kutuk hukum Torat dalam arti sebelum Yesus membayar hutang kita di kayu salib ! Yang kita bicarakan sekarang adalah masa setelah berlakunya penebusan di kayu salib ; apakah masih juga berlaku kutuk hukum Torat ? Alkitab mengatakan : "Tidak ! Bagi orang-orang percaya ." Lagi pula kalau Tuhan Yesus berceritera tentang orang miskin , bukan berarti Dia menyukai kemiskinan .
Tetapi mengapa Tuhan Yesus lahir dan hidup di-tengah-tengah keluargaNya yang miskin dalam arti bukan orang berada ? Mengapa Dia menjadikan diriNya sendiri miskin , jika Ia tidak menyukai kemiskinan ? Pertanyaan itu harus dijawab dengan pertanyaan berikut ini :" Mengapa Tuhan Yesus menjadikan diriNya berdosa ganti kita di kayu salib , jika ia tidak menyukai dosa ? Perhatikan teks di bawah ini :
"Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuatNya menjadi dosa karena kita , supaya di dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah ." ( 2 Korintus 5 : 21 Terjemahan LAI 2002 )
"Karena kamu telah mengenal anugerah Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa sekalipun Ia kaya , oleh karena kamu Ia menjadi miskin , supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinanNya ." ( 2 Korintus 8 : 9 Terjemahan LAI 2002 )
Teks di atas menjelaskan bahwa kutuk dosa dicabut oleh Yesus di kayu salib dengan jalan menjadikan dirnya berdosa ganti kita, supaya sebagai orang yang dahulu berada di bawah kutuk dosa , sekarang kita dibenarkan di hadapan Allah dan bukan orang berdosa lagi . Demikian pula , kutuk-kemiskinan sudah dicabut oleh Yesus di kayu salib , sebab Ia yang tidak miskin menjadikan diriNya miskin , supaya di dalam kemiskinanNya , kita tidak jatuh dalam kutuk kemiskinan ..
Namun , ada beberapa orang yang mengatakan bahwa teks 2 Korintus 8 : 9 itu bukanlah berbicara mengenai kekayaan materi , namun kekayaan rohani . Tetapi kalau kita cermati seluruh konsteknya , mulai dari ayat 1 dan puncaknya pada ayat 13 - 14 , nyata bahwa 2 Korintus 8 : 9 itu berbicara mengenai kekayaan materi , di mana rasul Paulus mengusulkan agar mereka yang kaya membantu yang kekurangan supaya ada keseimbangan .
Tuhan Yesus tidak menyukai kemiskinan :
Jikalau Tuhan Yesus menyukai kemiskinan , sudah barang tentu Ia tidak akan mencabut kutuk hukum Torat yang di dalamnya terdapat kutuk kemiskinan , di kayu salib ! Kalau Galatia 3 : 13 mengatakan bahwa kutuk hukum Torat sudah ditebus oleh Kristus di kayu salib , apakah salah kalau kita mengatakan bahwa termasuk kutuk kemiskinan yang ditebus olehNya ? Lagi pula , sebelum Ia melaksanakan karyaNya di kayu salib, Ia sudah mengatakan bahwa :
"Karena itu Aku berkata kepadamu ,:" Janganlah khawatir tentang hidupmu , mengenai apa yang hendak kamu makan dan minum ; dan janganlah khawatir pula tentang tubuhmu , mengenai apa yang hendak kamu pakai . Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian ? Pandanglah burung-burung di langit , yang tidak menanam dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung , namun diberi makan oleh Bapamu yang di surga . Bukankah kamu jauh lebih berharga dari pada burung-burung itu ? " ( Matius 6 : 25 - 26 Terjemahan LAI 2002 )
Apakah teks di atas menggambarkan bahwa Tuhan Yesus menyukai orang yang kekurangan ? Ia memberi pelajaran pada orang yang kekurangan supaya tidak khawatir tentang makan, minum dan apa saja kebutuhan hidupnya . Bagi orang yang sudah tidak kekurangan apa-apa , kekhawatiran itu jelas tidak ada , karena mereka sudah hidup berkecukupan . Bagi orang miskinlah kehawatiran itu ada , sehingga Tuhan Yesus menasehati mereka untuk tidak khawatir . Perkataan Yesus ini sungguh suatu penghiburan bagi orang miskin . Akhirnya Dia berkata :
" Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaranNya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu ." ( Matius 6 : 33 Terjemahan LAI 2002 )
Ungkapan "Kerajaan Allah dan kebenaranNya " adalah gambaran dari pribadi Tuhan Yesus sendiri ! Itu berarti jika orang hidup di dalam kasih-karunia Kristus , tidaklah mungkin orang itu akan jatuh dalam kutuk kemiskinan , sehingga susah mencari makan , pakaian dan lain sebagainya . Tuhan Yesus akan mencukupkan segala kebutuhan kita ! Bukti lain bahwa Tuhan Yesus tidak menyukai kemiskinan adalah ketika Ia mengajarkan Doa Bapa Kami kepada kita . Frasa " Berilah kami rejeki yang secukupnya " adalah gambaran dari orang yang berkecukupan dan tidak kekurangan ! Lagi pula frasa " secukupnya " dalam Doa Bapa Kami itu , adalah "secukupnya menurut cara pandang Tuhan " , bukan menurut cara pandang manusia !
Arti kata "secukupnya" adalah relatif ! Secukupnya, bagi orang yang terdiri dari sepuluh orang dalam satu keluarga , tentulah tidak sama nilainya dengan keluarga yang hanya terdiri dari 3 orang saja . Kata secukupnya tidak mempunyai nilai yang sama antara seorang pengusaha pabrik yang harus menghidupi ribuan karyawannya , dengan seorang guru biasa yang hanya menghidupi keluarganya saja . Yang jelas , arti kata secukupnya itu , tidak miskin dan tidak kekurangan ! Bukankah arti kata "kaya" itu juga relatif ? Selama kebutuhan hidup kita di dunia terpenuhi , baik primer maupun sekunder , maka itulah yang dikatakan tidak jatuh dalam kutuk kemiskinan !
Konklusi :
Kita tidak sedang membicarakan orang lain di luar Kekristenan ! Yang kita bicarakan adalah orang Kristen yang mengaku dirinya sebagai orang yang percaya pada karya penyelamatan Kristus ! Seharusnya kita memahami bahwa di dalam Kristus , tidak mungkin kita akan kekurangan dan hidup dalam kemiskinan ! Seharusnya demikian ! Mengapa demikian ? Karena kutuk kekurangan seperti yang digambarkan dalam hukum Torat sudah dipakukan pada kayu salib ! Dan sebagai orang yang hidup dalam kasih-karunia Kristus kita dikatakan sebagai ahli waris Abraham .
"Lagi pula jikalau kamu adalah milik Kristus , maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan ahli waris menurut janji Allah ." ( Galatia 3 : 29 Terjemahan LAI 2002 )
Kita ahli waris Abraham ! Jika kalau Abraham dibenarkan karena imannya , demikian pula kita dibenarkan karena iman kita ! Selain itu , jika berdasarkan pembenaran oleh iman itu Abraham memiliki dunia ini , apakah kita juga tidak ikut memiliki dunia ini ? Sebab kita ahli warisnya ?
"Sebab janji kepada Abraham dan keturunannya bahwa ia akan memiliki dunia , bukan berdasarkan hukum Torat ,melainkan berdasarkan pembenaran melalui iman ." ( Roma 4 : 13 Terjemahan LAI 2002 )
Perhatikan frasa :" memiliki dunia " pada teks di atas ! JIkalau kita adalah ahli waris Abraham , sudah barang tentu kita juga ikut "memiliki dunia " ini , dalam arti tidak miskin dan kekurangan ! Frasa kata "dunia" dalam teks di atas menggunakan kata Yunani "kosmos" yang berarti isi dunia , bukan "aion" ! Kristus sudah mencabut kutuk kemiskinan di kayu salib , sebab sama dengan Ia tidak menyukai dosa , demikian pula Ia tidak menyukai kemiskinan anak-anakNya ! Jikalau, jikalau Ia menyukai kemiskinan , seharusnya semua gereja di dunia ini , dipenuhi oleh orang-orang miskin . Apakah memang harus demikian ?
Bagaimana kita bisa menjadi berkat bagi orang lain , dan bagi pekerjaan Tuhan , jika kita sendiri tidak diberkati ? Seperti sudah dikatakan terlebih dahulu , kita tidak sedang berbicara mengenai berkat rohani ; yang kita bicarakan adalah kemiskinan materi yang yang menyangkut ketiadaan berkat jasmani . Yang jelas Tuhan Yesus menyukai kita diberkati supaya menjadi berkat (band .Kejadian 12 : 1 - 3 ).Ganjil rasanya kalau dikatakan bahwa Tuhan Yesus menyukai kemiskinan , sementara anak-anak Tuhan di seluruh dunia dengan giat memerangi kemiskinan berdasarkan kasih Kristus ! Tuhan Yesus memberkati kita semua selama-lamanya ; sampai pada hari Ia datang kembali untuk kedua-kalinya ! Maranatha ! Salam dari laut ! ( Capt. Yordan EP Sihombing SH.M.Ap.M.Mar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar