Jumat, 24 Juli 2015

KONSILI NICEA 325 M YANG DISALAH-PAHAMI ! Sebuah penyesatan di abad modern.

Eksklusif untuk Kalangan Sendiri


Pendahuluan :


Meskipun dapat dipastikan bahwa jemaat Kristen mula-mula , dahulu kala tidak ada yang memiliki Alkitab seperti jemaat Kristen modern sekarang ini , namun sejarah membuktikan betapa Kekristenan berkembang pesat oleh pemberitaan Kabar Baik secara lisan , bahwa Yesus sudah bangkit dari kematian ! Dari tulisan-tulisan kuno di abad Pertama Masehi , diketahui bahwa sejak semula jemaat Kristen yang muda  itu telah meletakkan imannya pada Yesus selaku Tuhan ! 

Bukti paling akurat adalah setelah tulisan-tulisan kuno di abad Pertama Masehi ditemukan , kemudian dikanonkan menjadi Perjanjian Baru pada akhir abad ke IV Masehi pada konsili di Kartago . ( masih dalam bentuk salinan tulisan tangan ) . Keempat Injil menginformasikan bahwa Yesus adalah Allah itu sendiri , yang telah menjelma menjadi manusia ; sehingga setiap ucapannya dapat dipisahkan dan dibedakan antara ucapanNya selaku manusia 100% dengan ucapanNya selaku Tuhan 100% .  Tanpa mengetahui pemisahan ini dan hanya dengan berpegang pada sisi kemanusiaanNya saja , kemudian mengatakan bahwa ucapan manusiaNya membuktikan Ia bukan Tuhan , adalah berat sebelah ! Lalu bagaimana dengan ucapan-ucapan Keilahian Nya ?!

Selama hampir 300 tahun iman jemaat mula-mula telah bersandar pada keilahian Kristus, bahwa Ia adalah Allah yang telah melaksanakan karya penyelamatan di atas kayu salib dengan tubuh manusia !  Ketika tiba-tiba terdengar kabar dari Alexandria , Mesir , yang menyatakan bahwa Keilahian Kristus tidak sama dengan Allah , sudah barang-tentu dunia Kekristenan pada waktu itu terkejut !  Seandainya, sudah sejak semula jemaat Kristen tidak mempercayai bahwa Yesus adalah Tuhan , berita dari Alexandria itu pasti tidak akan mengejutkan dunia Kekristenan .  Apakah sesungguhnya yang terjadi di Alexandria ?

Pada waktu itu ( tahun 318 M ) uskup kota Alexandria adalah uskup Alexander . Seorang presbiter di daerah keuskupan Alexander , Arius namanya ,  mengajarkan bahwa Yesus bukan Allah dan tidak sama hakekat dengan Allah !  Sudah barang tentu sang uskup mencoba mengoreksi kesalahan anak-buahnya ini , namun Arius tetap pada pendiriannya bahwa Yesus bukan Tuhan !  Sudah barang tentu terjadi keterkejutan di seantero keuskupan Alexandria , bahkan menyebar ke seluruh keuskupan di kekaisaran Romawi pada waktu itu .  Mengapa seluruh keuskupan menjadi terkejut atas ajaran Arius tersebut ?!  Mari kita kembali kepada masa-masa sebelum tahun 325  M .


Masa penganiayaan Kekristenan

Kekristenan lahir sebelum pertengahan abad Ke I Masehi ( sekitar tahun 30 M) di Yerusalem , pada masa kekaisaran Tiberius ( 12 - 37 M )  , anak angkat kaisar Octavianus Augustus yang mangkat pada tahun 14 M .  Pengkhotbah pertama adalah Petrus !  Dengan cepat Kekristenan berkembang di seluruh dunia kekaisaran Romawi pada waktu itu, sekalipun di bawah aniaya dan perlakukan kejam dari pihak pemerintahan Romawi .Begitu banyak darah orang-orang Kristen telah tertumpah selama hampir 300 tahun , demi mempertahankan iman bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat manusia .


*Pada masa kekaisaran Nero ( 54 - 68 M ) , ribuan orang Kristen dianiaya, dibantai dan dibunuh dengan berbagai cara . Ada yang dibakar hidup-hidup , ada pula yang dimangsakan pada binatang-binatang buas yang kelaparan . Pada tahun 64 M , rasul Paulus dipancung dan Petrus disalib terbalik dengan kepala di bawah , paska terbakarnya kota Roma yang kemudian digunakan sebagai alasan oleh Kaisar Nero untuk membantai pengikut Kristus . Mengapa itu terjadi ? Karena mereka mempertahankan iman bahwa Yesus adalah Tuhan !

* Pada masa kekaisaran Domitianus ( 81 - 98 M ) , dengan kejam orang2 Kristen dikejar-kerjar, dianiaya bahkan dibunuhi .  Kemenakan kaisar yang bernama Flavius Klemen dan isterinya  , yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus , akhirnya dibuang . Sekitar tahun 96 M , rasul Yohanes dibuang ke pulau Patmos , dihukum kerja-paksa di sana bersama orang-orang Kristen yang lain ! Mengapa ? Karena mereka memberitakan bahwa Yesus adalah Tuhan , Juruselamat manusia !

* Pada masa kekaisaran Trayanus ( 98 - 117 M ) , penganiayaan terhadap Kekristenan tidak berhenti .! Sekalipun kaisar Trayanus adalah salah satu kaisar yang sebetulnya baik , namun ia harus menegakkan hukum Romawi . Orang-orang Kristen menolak menyembah dewa-dewa dan menolak pemujaan terhadap kaisar selaku Tuhan ! Akibatnya orang-orang Kristen dituduh, dianiaya bahkan dibunuh ! Simeon , saudara Tuhan Yesus yang menjadi sukup di Yerusalem , dibunuh pada tahun 107 M . Ignatius , murid rasul Yohanes yang menjadi sukup di Antiokia , dibawa ke Roma dan dimangsakan pada binatang buas pada tahun 110 M   Mengapa demikian ? Karena mempertahankan iman mereka bahwa hanya Yesuslah Tuhan yang patut disembah .
.
* Pada masa kekaisaran Hadrianus ( 117 - 138 M ) , penganiayaan terhadap Kekristenan tetap berlanjut ! Banyak orang Kristen mengalami kematian , termasuk Telephorus, seorang paderi dari Roma  . Mengapa demikian ? Karena mereka mempertahankan iman bahwa " Yesuslah Tuhan satu-satunya !."

* Pada masa kekaisaran Antonius Pius ( 138 - 161 M ), orang-orang Kristen tetap menjadi target pengejaran, penganiayaan dan pembunuhan .  Salah satu di antara mereka adalah Polycarpus , murid rasul Yohanes , yang menjadi uskup di Smyrna , dibakar hidup-hidup . Mengapa ? Karena ia tidak mau mengingkari imannya pada Tuhan Yesus dengan pengakuan bahwa kaisar adalah Tuhan !  Ia terkenal dengan ucapannya, sebelum ia mati terbakar hangus oleh api ; bahwa api yang membakarnya hanya sementara , karena ada api kekal yang akan membakar kaisar yang tidak percaya kepada Tuhan Yesus ! Menurut tradisi , salah seorang murid rasul Yohanes yang lain , Papias , uskup kota Hierapolis , juga dibunuh di Pergamon !

* Pada masa kekaisaran Markus Aurelius ( 161 - 180 M) ,   kaisar bersikap sama dengan pendahulunya , kaisar Hadrianus , bahwa hukum Romawi harus ditegakkan di atas segalanya ! Tetapi penganiayaannya terhadap orang Kristen jauh lebih kejam dan ganas 1 Beribu-ribu orang Kristen dibantai , dipancung atau dilemparkan ke binatang-binatang buas yang kelaparan , termasuk Yustinus Martir ,seorang penginjil dari Neapolis  dan Blandina ! Mengapa ? Karena mereka menolak pemujaan terhadap Kaisar selaku Tuhan dan berpegang pada iman bahwa Yesus adalah Tuhan !

* Pada masa kekaisaran Septimus Severus ( 193 - 211 M ) , penganiayaan terhadap Kekristenan tidak kalah bengisnya , terutama di daerah  Mesir dan Afrika Utara . Di kota Alexandria , orang-orang Kristen dibakar hidup-hidup , disalib dan dipancung dengan kejam . Di antara mereka adalah Leonidas , ayah Origenes . Di kota Kartago seorang perempuan bangsawan   bernama Perpetua dan budaknya , Felisitas , dilemparkan ke binatang buas sehingga keduanya mati dicabik-cabik binatang buas tersebut .Dalam pembunuhan masal itu , diperkirakan Ireneus , murid Polycarpus dan Papias , yang menjadi uskup di kota Lyons (Perancis ) juga mati martir pada tahun 202 M. . Mengapa ? Karena mereka mempertahankan iman mereka bahwa Yesus adalah Tuhan !

* Pada masa kekaisaran Maximinus ( 235 - 238 M) ,  penganiayaan terhadap umat Kristen tidak juga berhenti , di mana banyak pemuka dan pemimpin Kristen yang dibunuh .  Mengapa ? Sama halnya dengan pendahulunya, mereka mempertahankan iman Kristiani , bahwa Yesus adalah Tuhan .

* Pada masa kekaisaran Desius ( 249 - 251 M) , pembantaian orang-orang Kristen lebih masif lagi, karena kaisar Desius bermaksud memusnahkan ajaran Kristen , sehingga ia menyiksa dan membunuh orang-orang Kristen di Roma , Afrika , termasuk Mesir dan Asia Kecil . Mengapa ? Karena mereka mempertahankan pengakuan tertua dalam Kekristenan , yakni : Yesus adalah Tuhan !  ( Meskipun Origenes mengajarkan  Neo-Platonisme sebagai puncak dari kekafiran Helenisme , karena ia seorang Kristen , ia ditangkap dan dipenjarakan serta mati menderita dalam penjara  )

* Pada masa kekaisaran Valerianus ( 253 - 260 M) ,  penganiayaan terhadap umat Kristen lebih kejam dari pada di masa kekaisaran Desius ! Pada masa ini , Cyprianus , seorang uskup dari Kartago , mati dibunuh pada tahun 258 M .  Cyprianus terkenal dengan slogannya bahwa :" Di luar gereja ( maksudnya di luar Kristus) tidak ada keselamatan .  Mengapa pembunuhan-pembunuhan itu terjadi ? Karena mereka tidak mau melepaskan iman mereka pada Tuhan Yesus Kristus !

* Pada masa kekaisaran Diocletianus ( 284 - 305 M ), penganiayaan , penyiksaan dan pembantaian orang-orang Kristen adalah yang terakhir di bagian Barat  , oleh karena setelah kaisar Constatinus I ( Constantinus Agung )  menggantikannya pada tahun 305/306  M , penganiayaan , penyiksaan dan pembantaian tersebut berhenti .untuk daerah kekaisaran Romawi Barat . ( Sebab Diocletianus membagi kekaisaran Romawi menjadi dua yakni Barat dan Timur sehingga menimbulkan perebutan kekuasaan ) . Namun sekalipun ini adalah yang terakhir, penganiayaan , penyiksaan dan pembantaian orang-orang Kristen di masa kaisar Diocletianus ini adalah yang paling bengis dan kejam dan yang paling luas dalam sejarah kekaisaran Romawi .

 Selama lebih dari 10 tahun , orang-orang Kristen terpaksa lari ke hutan-hutan dan gua-gua untuk bersembunyi . Tetapi mereka dicari , ditangkap , kemudian dibakar hidup-hidup atau dilemparkan kepada binatang-binatang liar yang kelaparan , dengan maksud untuk menghapus nama  Kristen dari muka bumi . Kekejaman yang dilakukan pada masa itu , sulit untuk dipercaya bahwa dapat dilakukan oleh manusia !  Tetapi itulah yang terjadi . Mengapa ? Karena mereka , orang-orang Kristen mempertahankan imannya pada Tuhan Yesus Kristus !

* Pada masa kekaisaran Galerius di bagian Timur ( 303 - 311 M ) , penganiayaan orang-orang Kristen masih berlanjut . Setelah Constantinus Agung mengalahkan  Maxentius pada pertempuran  dekat Roma tahun 312 M , barulah Constantinus berkuasa penuh atas kekaisaran Roma bagian Barat ! Tidak lama kemudian , iparnya , Licinius merebut kekuasaan di bagian Timur .  Constatinus Agung dan Licinius mengeluarkan "Edik Milano " pada tahun 313 M , di mana gereja memperoleh kebebasan sepenuhnya .Berakhirlah sudah segala penderitaan , penganiayaan , penyiksaan bahkan pembantaian yang pernah dialami oleh dunia Kekristenan selama hampir 300 tahun lamanya .


Apa yang terjadi antara tahun 318 sampai dengan 325 M ?

Dari fakta sejarah yang kita ketahui di atas , nampak bahwa selama hampir 300 tahun , jemaat Kristen hidup di bawah tekanan , siksaan, aniaya bahkan perlakuan kejam dan bengis serta pembantaian yang di luar nalar manusia , semata-mata hanya mempertahankan kepercayaan tertua mereka , bahwa Yesus adalah Tuhan !  Fakta tidak dapat dipungkiri karena selama masa penganiayaan yang panjang itu , entah sudah berapa banyak darah para martir yang terbunuh dalam mempertahankan iman mereka , di mana mereka tidak bersedia memuja Kaisar sebagai Tuhan , dan tetap berpegang pada iman bahwa hanya Yesus lah Tuhan !

Ketika penganiayaan berhenti , sisa-sisa dan bekas-bekas penganiayaan masih terlihat pada tubuh jasmani orang-orang Kristen dan bapa-bapa gereja saat itu . Banyak di antara mereka yang terlepas dari kematian , namun cacat secara jasmani akibat penyiksaan yang di luar batas kemanusiaan . Keadaan mulai tenang setelah Constantinus Agung dan Licinius membuat "Edik Milano " . Gereja mulai berbenah , dan bangunan-bangunan gereja dipersiapkan untuk dibangun . Ketika tiba-tiba terjadi kegemparan yang berawal dari keuskupan di kota Alexandria , Mesir ,

Pada tahun 318 M , sukup Alexandria yang bernama Alexander , berselisih dengan seorang presbiter di daerah keuskupannya  . Presbiter tersebut bernama Arius .  Arius berpendapat dan mengajarkan bahwa Yesus bukanlah Allah , Yesus bukanlah Tuhan !  Yesus bukannya dari kekal , melainkan Ia diciptakan sebagai ciptaan yang pertama dan tertinggi derajadnya .  Ia turun ke dunia dalam wujud manusia dan taat pada Bapa , sehingga dikaruniai  kehormatan ilahi .

Sudah barang tentu Alexander melawan ajaran Arius yang aneh ini !  Ratusan tahun sebelumnya , begitu banyak darah orang Kristen yang tertumpah hanya untuk mempertahankan kepercayaan awal , bahwa Yesus adalah Allah itu sendiri . Kalau tidak , bagaimana mungkin Ia dapat membebaskan manusia dari segala dosa-dosanya ?  Namun ajaran Arius menyebar ke seluruh kekaisaran Romawi , sehingga timbul keributan . Masalah yang tidak dipahami oleh Arius adalah masalah " una substansia tress personae " dari Ketuhanan Yesus yang sudah sejak lama dipercaya oleh mayoritas bapa-bapa gereja bahwa , Ketuhanan Yesus bukan terletak pada sosok jasmani manusiaNya , melainkan persona Nya sebagai Firman yang telah menjadi manusia ( 1 Yohanes 1 : 14 ) .

Alexander terpaksa memecat Arius sebagai presbiter . Namun , Arius sudah terlanjur mendapat pengikut yang sependapat dengan ajarannya .  Jangan lupa , ia hanya seorang presbiter , sama-sekali bukan uskup ! Sekitar tujuh tahun masalah Ketuhanan Yesus yang sudah menjadi kepercayaan awal dari gereja , menjadi diributkan karena ulah Arius .  Meskipun kaisar Constantinus Agung bukan seorang teolog , ia berusaha mendamaikan kedua kubu yang berseberangan dengan menggelar konsili pertama gereja di Nicea pada tahun 325 M .  Yang menjadi thema adalah "relasi antara Anak dan Bapa " !

Sekitar 300 orang uskup menghadiri konsili tersebut , dan banyak diantara mereka dalam keadaan cacat jasmani akibat penyiksaan-penyiksaan di masa kekaisaran Diocletianus . Mereka marah terhadap Arius , karena merekalah korban penganiayaan Kekristenan sebelumnya , yang masih hidup !  Arius tidak bisa hadir dalam konsili tersebut karena ia hanya seorang presbiter .  Tetapi ajarannya dibacakan pada konsili tersebut , sehingga terjadi kegemparan dalam ruang konsili .  Rata-rata uskup yang hadir mengutuk Arius dan akhirnya konsili memutuskan bahwa " ajaran Arius sesat serta memecatnya dari gereja . " .

Adalah salah besar orang yang mengatakan bahwa pada konsili Nicea 325 tersebut dihasilkan doktrin "Trinitas " , sebab konsili tidak membicarakan Roh Kudus , hanya membicarakan istilah teologi bagi relasi antara Anak dan Bapa . Sebab sudah sejak ratusan tahun sebelumnya , gereja percaya bahwa Anak dan Bapa adalah satu ! ( Yohanes 10 : 30 ) . Maka konsili menghasilkan istilah teologi bagi relasi antara Anak dan Bapa itu sebagai "homoousios " , artinya sama-hakekat !  Sama-sama Allah karena Yesus selaku Firman adalah Allah itu sendiri ( Yohanes 1 : 1 ) .

Tidak ada ajaran baru yang dilahirkan pada konsili Nicea 325 ! Mayoritas uskup yang hadir , sudah mengetahui dan mendengar serta sepakat dengan mayoritas bapa-bapa gereja ratusan tahun sebelumnya , bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan ! Karena itu wajarlah kalau putusan Konsili menyatakan bahwa Arius dipecat dan ajarannya dinyatakan sesat !


Apa yang terjadi setelah tahun 325 M ?

Bagaimanapun juga iblis tidak berhenti bekerja ! Sekalipun Arius dipecat dan ajarannya dinyatakan sesat , ia mendapat teman juga yang mendukung pendapatnya , termasuk Eusebius , sahabat Kaisar Constantinus Agung , seorang pendukung ajaran Origenes yang  neo-platonisme , yang akhirnya menjadi uskup di Constantinopel .  Sekitar tiga tahun sejak pemecatan Arius , Constantinus Agung mengembalikan Arius pada jabatan gereja , sebagai imam atau presbiter di keuskupan Alexandria .  Pada waktu itu ( 328 M ) , Athanasius sudah menjabat uskup di Alexandria menggantikan uskup Alexander .  Tetapi Athanasius menolak permintaan kaisar , sehingga ia dibuang !  Dalam perjuangannya mempertahankan iman bahwa Yesus adalah Tuhan , Athanasius kerap-kali mengalami pembuangan .

Mengapa hal seperti itu terjadi ? Oleh karena Eusebius dan kaisar Constantinus Agung ternyata adalah pendukung ajaran Arius ! Sampai pada kematiannya di tahun 337 M , kaisar Constantinus Agung adalah pendukung ajaran Arius . Pengikut Athanasius berjuang keras melawan ajaran Arius yang didukung oleh istana Kekaisaran .  Terlebih ketika Constantinus II , anak Constantinus Agung naik tahta  ! Ia seorang pendukung ajaran Arius  dan mendesak gereja untuk mengakui bahwa Anak hanya  "homoios " (menyerupai) Bapa  atau "an-homoios" (tidak menyerupai ) Bapa , yang kedua-duanya menyangkal keTuhanan Yesus !

Namun sudah sejak ratusan tahun yang lalu Kekristenan di dasarkan pada kematian dan kebangkitan Kristus , di mana Yesus Kristus (Anak ) adalah Allah (Bapa ) itu sendiri dan dari tulisan2 kuno yang akhirnya menjadi kanon Perjanjian Baru , mereka percaya bahwa Bapa, Anak dan Roh Kudus adalah satu ! Akhirnya pada tahun 381 M , pada masa kekaisaran Theodosius Agung , diadakanlah Konisli di kota Constantinopel.

Pada konsili ini relasi antara Bapa , Anak dan Roh Kudus yang sudah sejak ratusan tahun sebelumnya dianut oleh gereja mula-mula , dinyatakan dengan istilah teologi "  homoousios " artinya Bapa , Anak dan Roh Kudus adalah sama hakekat   ! Kelompok pengikut ajaran Arius dengan cepat langsung surut dan hanya bertahan beberapa abad saja , terutama di antara suku-suku bangsa Jerman . saja !


Apa yang terjadi setelah tahun 1500 M ?

Reformasi gereja oleh Martin Luther di mulai pada tgl. 31 Oktober 1517 . Pada konsili Trente 1563 , tidak diperoleh hasil penyatuan gereja kembali . , maka secara definitif gereja terbagi dua menjadi Gereja Katolik Roma dan Gereja Protestan . Pokok perselisihan adalah masalah pembenaran ! Namun dalam hal keyakinan bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat manusia , keduanya sepakat ! ( Pada tgl, 31 Oktober 1999, di Ausburg , Jerman , telah terjadi penandatanganan deklarasi bersama antara Geraja Katolik Roma dengan Protestan tentang doktrin pembenaran , bahwa keduanya sepakat mengakui bahwa pembenaran hanya diperoleh melalui iman pada karya penyelamatan Kristus di kayu salib .  )

Setelah lebih dari 1000 tahun sejak ajaran Arius dinyatakan sesat , tiba-tiba pada  ke XVI - XVII M , timbullah ajaran Unitarian di Eropa , yang mengadopsi ajaran Arius , bahwa Yesus bukan Tuhan ! Bapak Unitarian ini adalah Michael Servetus ( 1511- 1553 ) , Francis David ( 1510 - 1579 ) dan John Biddle ( 1615 - 1662 ). Demikian pula di Amerika Serikat , pada tahun 1870 Charles Taze Russel mendirikan gerekan Sakis-Saksi Yehovah , dengan mengadopsi juga ajaran Arius !

Oleh karena mereka mengadopsi  ajaran Arius , maka mereka harus mengatakan dan berdalih  bahwa Konsili Nicea 325 telah digunakan untuk melahirkan ajaran baru , yaitu bahwa Yesus adalah Tuhan !  Menuduh konsili Nicea yang memutuskan ajaran Ketuhanan Yesus , sungguh sangat melenceng dari kebenaran historis ! Sebab sejarah telah membuktikan bahwa jauh sebelum konsili Nicea , ratusan tahun sebelumnya , kepercayaan awal dari gereja adalah bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat manusia . Gereja telah membuktikan bahwa Ketuhanan Yesus telah diikutib dan diimani oleh jemaat Kristen bahwa Yesus adalah Tuhan , bahwa Anak dan Bapa adalah satu , sesuai yang tertulis dalam Injil , jatuh sebelum ada konsili Nicea !

Demikian pula, mengatakan bahwa Kaisar Constantinus Agung yang memaksakan konsili Nicea untuk mengakui keTuhanan Yesus , adalah salah secara empiris dan historis ! Kenyataannya , konsili Nicea tidak menghasilkan ajaran baru ! Kenyataannya , Eusebius dan Constantinus Agung adalah pendukung Arius ! Kenyataannya , bahkan anaknya , Constantinus II juga pendukung Arius !  Bagaimana mungkin dapat dikatakan bahwa pendukung Arius yang memaksa konsili untuk mengakui Ketuhanan Yesus ? Bukankah seharusnya konsili dipaksa untuk mengakui bahwa Yesus bukan Tuhan , sesuai ajaran Arius yang didukungnya itu ? 


Konklusi:

* Bahwa kelompok Unitarian dan Saksi-Saksi Yehova berdalih Konsili Nicea 325 yang memaksakan ajaran baru tentang Yesus adalah Tuhan , adalah salah secara empiris dan historis ! Itu hanya dalih mereka dalam menutupi kenyataan bahwa mereka mengadopsi ajaran Arius yang sesat ! Fakta empiris dan historis membuktikan bahwa jauh sebelum Konsili Nicea 325 , ratusan tahun sebelumnya , mayoritas gereja dan bapa-bapa-gereja telah memiliki kepercayaan awal yang kuat yakni bahwa Yesus adalah Tuhan ! 

Setidaknya terdapat 48 manuskrip Perjanjian Baru Yunani yang ada jauh sebelum konsili Nicea tentang kepercayaan gereja Kristen purba bahwa Yesus adalah Allah itu sendiri , misalnya Yohanes 1 : 1 , Yohanes 20 : 28 .  dan Ibrani 1 : 8 . Manuskrip yang menyatakan bahwa Yesus adalah Allah itu , sudah ada jauh sebelum Constatinus Agung menggelar konsili Nicea ! Belum termasuk tulisan-tulisan sejarahwan  non-Kristen  pada masa jauh sebelum Konsili Nicea , seperti Lucian . Celsus dan Plini , yang mencatat kepercayaan Kekristenan awal yang menyembah Yesus sebagai Allah itu sendiri sehingga menimbulkan masalah dengan pemerintahan Romawi yang mengharuskan semua orang  menyembah Kaisar sebagai Tuhan . ( J.ED. Komoszewski , Reinventing Jesus ) . 

* Jadi mengatakan bahwa Kaisar Constantinus Agung yang memaksa konsili Nicea untuk membuat pengakuan baru bahwa Yesus adalah Tuhan , juga menyalahi sejarah ! Tidak ada ajaran baru dalam konsili Nicea 325 . Sudah sejak lama , Kekristenan berpedoman pada iman bahwa Yesus adalah Tuhan ! Dan itu bukan barang baru atau sesuatu yang baru .  Sampai akhir hayatnya, Constantinus Agung adalah pendukung ajaran Arius , bersama sahabatnya Eusebius ! Bahkan anaknya , kaisar Canstantinus II juga pendukung ajaran Arius . Tidak masuk di akal jika pendukung ajaran Arius yang memaksa konsili untuk membuat pengakuan baru bahwa Yesus adalah Tuhan ! Harusnya yang dipaksakan adalah benar-benar pengakuan baru yaitu bahwa Yesus bukan Tuhan , sesuai ajaran Arius yang didukungnya itu . 

* Bagi kita , orang Kristiani sejati yang tidak pernah melupakan sejarah , mulai dari gereja Kristen di zaman para rasul hingga hari ini dan sampai selama-lamanya , tentulah tidak terpengaruh pada ajaran-ajaran sesat yang mengecilkan Tuhan kita Yesus Kristus  , sebab Alkitab mengatakan bahwa "

"YESUS KRISTUS TETAP SAMA , BAIK KEMARIN MAUPUN HARI INI DAN SAMPAI SELAMA-LAMANYA ." ( IBRANI 13 ; 8 Terjemahan LAI 2002 ).

Mengapa Yesus Kristus tidak berubah ? Mengapa Ia kekal  ? Mengapa Ia sama terus sepanjang masa ? Hanya satu jawabnya :" Karena Yesus adalah TUHAN ! "  Tuhan Yesus memberkati kita semua . Salam dari laut ! Amin ! ( Capt. Yordan EP Sihombing SH.M.Ap.M.Mat )





1 komentar: