Sabtu, 14 November 2015

INJIL KASIH KARUNIA . HARUSKAH DIMUSUHI ?

Eksklusif untuk Kalangan Sendiri


Pendahuluan


Sejarah mencatat bahwa Gereja lahir di antara agama dan kepercayaan lain yang sangat banyak , yang sudah ada terlebih dahulu . Waktu gereja lahir, Yudaism , Hindu , Budha , Zoroastrian , Helenism , Taoism ,  , Khong Hu Chu , kepercayaan Romawi dan lain sebagainya sudah terlebih dahulu exsis . Semua agama dan kepercayaan itu mempunyai ciri-ciri yang sama yakni menerapkan sistem dunia yang meritokrasi , sistem balas jasa ! Dengan demikian mereka mempunyai kepercayaan bahwa jikalau hidup manusia dipenuhi dengan kebaikan-kebaikan , maka Tuhan akan mengganjari mereka dengan pahala sorgawi . 


Akan tetapi ketika gereja lahir, apa yang diajarkan oleh gereja mula-mula, sangat berlawanan dengan apa yang diajarkan oleh agama-agama dan kepercayaan tersebut . Gereja mengajarkan Injil Kasih Karunia , yaitu kabar kelepasan bagi manusia yang berdosa , yang diterima sebagai anugerah saja , tanpa usaha manusia, lewat karya penyelamatan Kristus di kayu salib ! Sudah barang tentu hal ini terasa janggal bagi kehidupan beragama pada waktu itu , sehingga Gereja mendapat perlawanan , terutama dari pihak orang-orang Yahudi yang non Kristen, yang sangat terikat pada hukum Torat  . Perhatikan pengakuan Rasul Paulus di bawah ini :


"Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun , asalkan aku dapat mencapai garis akhir  dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku , untuk bersaksi tentang Injil kasih-karunia Allah ." ( Kisah Para Rasul 20 : 24 Terjemahan LAI 2002 )

Perhatikan ! Bahwa Paulus tidak menghiraukan keselamatan nyawanya karena baginya pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadanya lebih penting dari semuanya . Pelayanan yang bagaimana ? Pelayanan mengabarkan Injil ! Injil yang bagaimana ? Injil Kasih Karunia Allah ! Dengan tegas Paulus berkata bahwa yang diberitakannya adalah Injil kasih-karunia Allah ! Sudah barang tentu Injil Kasih Karunia Allah ini mendapat perlawanan , karena di luar Injil Kristus banyak ajaran yang mengutamakan perbuatan baik manusia ( good deeds )  dalam rangka memperoleh keselamatan ( salvation by works ) , sementara Gereja mula-mula mengajarkan keselamatan cuma-cuma oleh karya penyelamatan Kristus di kayu salib ! (salvation by faith ). Kemana-mana para rasul selalu membawa berita yang berpusat pada kematian dan kebangkitan Kristus !



Apakah Injil Kasih- Karunia itu ?

Mengapa rasul Paulus menyebut Injil yang diberitakannya sebagai Injil Kasih Karunia ?  Apakah ada Injil lain yang bukan Injil Kasih Karunia ?  Memang , dalam pelayanannya, rasul Paulus menemukan adanya suatu Injil yang lain , yang bukan Injil Kasih Karunia . Perhatikan teks Alkitab berikut ini :

"Aku heran bahwa kamu begitu lekas berbalik dari Dia  yang oleh kasih-karunia Kristus  telah memanggil kamu, dengan  mengikuti suatu injil yang lain  yang sebenarnya bukan Injil . Hanya ada orang  yang mengacaukan kamu  dan yang bermaksud memutar-balikkan Injil Kristus ." ( Galatia 1 : 6 - 7 Terjemahan LAI 1987 )

Teks di atas adalah bagian dari surat kiriman rasul Paulus kepada jemaat Kristen di Galatia pada kira-kira pertengahan abad pertama Masehi .  Nampak jelas bahwa ada suatu ajaran lain yang mengatas-namakan Injil Kristus , Injil Kasih Karunia , namun yang ternyata berlawanan dengan Injil Kristus yang merupakan Injil Kasih Karunia ! Nampaknya rasul Paulus menemukan campuran antara Injil Kristus dengan hukum Torat , sehingga dia merasa perlu untuk menasehati jemaat di Galatia tersebut . Rupanya ada yang mengajarkan pada jemaat bahwa gabungan dari hukum Torat dan Injil Kristus lah yang memberikan keselamatan . Oleh sebab itulah  rasul Paulus mengatakan :


"Hai orang Galatia yang bodoh , siapakah yang telah mempesona kamu ? Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan terang di depanmu ? Hanya ini yang hendak kuketahui dari kamu : Apakah kamu telah menerima Roh karena melakukan hukum Torat  atau karena percaya kepada pemberitaan Injil ?" ( Galatia 3 : 1 -2 Terjemahan LAI 2002 )

Rupanya ada yang mengajarkan bahwa selain percaya kepada Yesus , orang harus menerima hukum Torat dengan segala perintah dan ketentuannya, agar dapat diselamatkan ! Jadi ini adalah Injil campuran antara Kasih Karunia dengan Usaha Manusia ( grace with human effort ) . Injil seperti ini bukan Injil Kristus, bukan Injil Kasih Karunia ! Itulah sebabnya orang Galatia diberi pilihan , antara melakukan hukum Torat atau percaya pada pemberitaan Injil . Apakah isi pemberitaan Injil itu ? Bahwa kematian dan kebangkitan Kristus telah menyelamatkan setiap orang yang percaya ! Tidak ada yang lain ! Tidak juga dari apa yang dilakukan manusia , tidak ! Tetapi hanya dari apa yang telah Yesus lakukan di kayu salib ! 

Kalau kita berbicara mengenai keselamatan , sudah barang tentu tidak terlepas dari konstek pengampunan dosa ! Pengampunan dosalah yang membuat kita memperoleh pembenaran dan pembenaranlah yang membuat kita memperoleh keselamatan ! Apakah semuanya itu lahir dari usaha manusia atau semata-mata dari karya Yesus ? Pada malam sebelum disalibkan  , Yesus menyatakan :

" Sebab inilah darah Ku , darah perjanjian , yang ditumpahkan bagi banyak orang , untuk pengampunan dosa-dosa ." ( Matius 26 : 28 Terjemahan LAI 2002 ) 

Pengampunan dosa-dosa tidak bisa diperoleh dari usaha manusia dalam bentuk apapun juga !  Pengampunan dosa-dosa  hanya dapat diperoleh dari adanya penumpahan darah ( Ibrani 9 : 22 ) . Tanpa penumpahan darah Yesus , tidak ada pengampunan ! Perbuatan baik , amal , kasih , ibadah , berdoa , penyembahan, dan lain sebagainya yang merupakan upaya manusia , sama sekali tidak dapat membatalkan kata-kata Yesus :" Inilah darahKu, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang , untuk pengampunan dosa-dosa ! "  ( band. Roma 10 : 2 - 3 ) .Jadi , hanya , hanya darah Yesus yang berkuasa mengampuni dosa-dosa ! Jangan ditukar dengan yang lain ! Ketika saudara berdosa , tidak ada jalan lain ! Bukan kebaikan saudara dan bukan juga kerajinan saudara dalam beribadah , melainkan hanya oleh darah Yesus saudara diampuni .( 1 Yohanes 2 : 1- 2 )

Dan karena pengampunan dosa-dosa itulah kita dibenarkan dan diselamatkan dengan cuma-cuma , tanpa usaha kita sama sekali , selain kita meresponinya dengan iman ! Inilah kabar yang di bawa oleh para rasul dalam gereja mula-mula , kabar baik , kabar keselamatan yang dikerjakan oleh Allah melalui Yesus Kristus ! Inilah Injil Kasih karunia yang diberitakan oleh rasul Paulus ! Semuanya berdasarkan karya penyelamatan yang dikerjakan oleh Yesus di kayu salib , dan tidak ada campuran dengan usaha atau upaya manusia , selain harus kita tangkap melalui iman saja , di mana iman itu bukan suatu usaha atau upaya atau pekerjaan manusia , melainkan pemberian Tuhan juga !

"... Sebab itu telah kukatakan kepadamu  : Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya ." ( Yohanes 6 : 65  Terjemahan LAI 2002 )

Tidak ada seorangpun dapat percaya kepada Tuhan Yesus kalau tidak dikarunia percaya oleh Allah ( Yohanes 6 : 44 ) . Tidak ada yang dapat menjadi percaya kepada Tuhan Yesus , kecuali kalau Allah membuatnya percaya !  Jadi , iman adalah pemberian , bukan suatu usaha atau upaya atau pekerjaaan yang dihasilkan oleh manusia , meskipun manusia itu memiliki kehendak yang bebas  ! Dalam kesempatan yang lain Tuhan Yesus berkata bahwa kalau tidak termasuk domba-domba Nya , orang tidak akan percaya kepada Nya , dalam arti kalau termasuk domba-domba Nya , pasti percaya kepada Nya !( Yohanes 10: 26)

Lalu apa yang kita percayai yang bertalian dengan keselamatan ? Tentu saja Injil Kasih Karunia ! Bagaimana wujudnya ? Menerima dengan mutlak apa yang telah Yesus kerjakan di atas kayu salib ! Di atas kayu salib , Dia sudah mengerjakan semuanya bagi kita , sehingga oleh kematian dan kebangkitanNya , kita telah menjadi orang-orang yang telah menang , dan bukan akan menang ! ( 1 Korintus 15 : 56 - 57, cermati frase kata " telah "  )




Mengapa Injil Kasih Karunia dimusuhi ?

Dalam bahasa sumber , Injil berasal dari kata Yunani "euanggelion " artinya "Kabar Baik " ! Injil Kasih Karunia itu terasa dan terdengar menyenangkan , membahagiakan dan memberikan damai sejahtera ! Tetapi mengapa banyak orang menjadi sewot ? Mengapa sebagian orang kelihatannya menjadi iri-hati dan cemburu kalau orang lain mendapatkan kebahagiaan ? Kata mereka Injil Kristus itu tidak selamanya menyenangkan dan membuat damai sejahtera ! Kalau demikian adanya , mestinya sebutannya jangan "Kabar Baik " melainkan "Kabar Buruk " saja ! Di mana baiknya kalau sebagai Kabar Baik ternyata isinya tidak baik dan hanya bikin susah dan putus asa saja ? Di mana baiknya kalau isinya hanya membongkar dan mengungkit-ungkit dosa dan kesalahan kita , mencancam dan mendakwa kita !?

" Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Torat . Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus Tuhan kita ." ( 1 Korintus 15 : 56 - 57 Terjemahan LAI 1987 )

Tadinya kita terancam sengat maut karena dosa ! Tidak ada manusia yang tidak berdosa karena tidak ada manusia yang sanggup menggenapi ratusan mitsvot (aturan) hukum Torat !  Tuhan Yesus datang untuk menggenapi apa yang tidak dapat kita genapi . Di atas kayu salib , kemenangan itu telah diberikan kepada kita , bukan akan diberikan ! Jadi oleh karya Tuhan Yesus , kita telah menjadi pemenang, bukan akan menjadi pemenang . !  Inilah Kabar Baik ! Inilah Injil Kasih Karunia ! Jikalau saya mempercayai Kabar Baik ini , apakah saya bersalah ? Mengapa banyak orang menjadi sewot ? Saking sewotnya , menuduh saya sebagai orang yang hyper grace , artinya membuat kasih-karunia menjadi sangat berlebihan !

Apakah saya bersalah kalau saya katakan bahwa di kayu salib Tuhan Yesus telah mengerjakan kemenangan kita ? Apakah harus saya katakan bahwa hasil dari karya Kristus di kayu salib adalah kegagalan, kekalahan dan keadaan dipermalukan !? Apakah harus begitu supaya saya tidak disalahkan ?  Jikalau saya mengatakan bahwa dari usaha kita lewat perbuatan-perbuatan baik , kita dibenarkan , banyak orang menjadi marah dan menganggap saya menghina salib Kristus ! Akan tetapi ketika saya mengatakan bahwa hanya oleh kasih-karunia saja , kita dibenarkan , mereka juga masih marah dan menuduh saya hyper grace ! Mana yang harus saya pilih ? Kalau saya mencampurkan usaha manusia dengan karya Yesus di kayu salib, sudah pasti saya melanggar firman Tuhan di Galatia 1 : 6 - 7  ;  3 : 1 - 2  .dan juga Titus 3 : 4 - 5 .   Bagaimana dengan Efesus 2 : 8 - 9 ?

"Sebab karena kasih-karunia kamu diselamatkan oleh iman ; itu bukan hasil usahamu , tetapi pemberian Allah ; itu bukan hasil pekerjaanmu ; supaya tidak ada orang yang memegahkan diri." ( Efesus 2 : 8 - 9 Terjemahan LAI 2002 )

Dalam teks di atas frase kalimat :" kamu diselamatkan " itu ,  " sudah diselamatkan " ataukah masih "akan diselamatkan " ? Sebab kalau masih "akan diselamatkan" berarti memang belum diselamatkan , kecuali kalau memenuhi beberapa syarat ! Pertanyaannya : " Apakah keselamatan dari karya penyelamatan Kristus itu bersyarat atau hanya kita responi saja dengan percaya ?!.  Sekarang , bandingkan terjemahan LAI tersebut dengan terjemahan Inggris NKJV  di bawah ini :

"For by grace you have been saved  through faith , and that not of yourselves ; it is the gift of God , not of works , lest anyone should boast." ( Ephesians 2 : 8 - 9  NKJV )

Lihat frase kalimat " you have been saved " dari teks di atas !  Di sini digunakan bentuk kata kerja pasif past tense , sehingga You have been saved artinya adalah "kamu sudah diselamatkan " , sudah diselamatkan dan bukan akan diselamatkan ! ( bukan : you will be saved ). Sementara itu , naskah asli Yunani berbunyi :

"Te gar khariti este sesosmenoi dia pisteos ; kai touto ouk eks humon , theou to doron , ouk eks ergon ; hina me tis kaukhesetai ." ( Pros Ephesious 2 : 8 - 9 Greek Modern Text )


Lihat frase kata " sesosmenoi " pada teks di atas ! Kata Yunani sesosmenoi adalah bentuk nom., plur. masc.part.perf.pass.  dari kata dasar Yunani "sozo " ( menyelamatkan ) yang mengandung makna " kamu sudah diselamatkan " !  Jadi jelas bahwa menurut Efesus 2 : 8 -9 , kita orang percaya "sudah diselamatkan " berdasarkan iman kita pada karya penyelamatan Kristus , dan bukan oleh sebab lain ! 

Saudara harus dapat membedakan kata "akan diselamatkan " dengan "sudah diselamatkan " ! Jikalau seseorang baru akan percaya , maka janji kepada orang itu adalah "apabila ia percaya , maka ia akan diselamatkan ( Yunani  : sothese  )  sebagaimana contoh pada Roma 10 : 9 , dalam arti kalau tidak mau percaya , menjadi tidak akan diselamatkan .Namun bagi orang seperti kita yang sudah percaya , maka janjiNya adalah bahwa  " kamu sudah diselamatkan ."(Yunani :  sesosmenoi ) ! Bandingkan dengan Yohanes 5 : 24  , dianggap sudah percaya pada Yesus , maka sudah dipindahkan dari maut ke dalam hidup , bukan akan dipindahkan !

Menurut Efesus 2 : 8 - 9 , kita sebagai orang yang sudah percaya , oleh iman pada karya penyelamatan Kristus, kita sudah diselamatkan !  Bukankah arti kata " sudah " itu adalah telah selesai dan telah terjadi dan telah terpenuhi ! Barang sesuatu yang telah terjadi , kenapa harus batal ?  Kalau nasi sudah menjadi bubur , apakah bisa dijadikan nasi lagi ?! Itulah arti kata "telah atau sudah " ! Demikian pula , makna kata "kamu sudah diselamatkan ." , masakan tidak jadi selamat ? Kamu sudah lulus jadi dokter , misalnya ! Dalam kaidah bahasa yang benar , "sudah lulus jadi dokter " , tidak mungkin lagi diubah menjadi "batal jadi dokter" 

 Berdasarkan hal ini , kalau saya mengatakan bahwa kita sudah diselamatkan , mengapa banyak orang sewot dengan menuduh saya sebagai hyper grace ?  Sejak saya menerima Kristus , saya sudah diselamatkan ! Lalu , apakah keselamatan saya itu masih tergantung pada perbuatan saya lagi ?! Apakah karya Tuhan Yesus belum sempurna , sehingga perlu saya sempurnakan ? Apakah kalau suatu ketika saya terlibat pertengkaran dengan orang lain , di mana saya berdosa karena pertengkaran itu , keselamatan saya menjadi batal ?! Apakah kalau suatu saat saya marah pada orang lain sehingga saya melakukan perbuatan dosa , keselamatan saya menjadi batal ? Lalu di mana arti kata " kamu sudah diselamatkan "?  Apakah janji itu bohong ? Mungkinkah orang yang sudah diselamatkan itu tidak bisa berdosa lagi ? ( baca 1 Yohanes 1 : 8 - 10 )

Rupanya kebencian orang pada Injil Kasih Karunia sudah terjawab pada bagian akhir dari Efesus 2 : 9 yang berbunyi :' jangan seorangpun memegahkan diri / jangan seorangpun menyombongkan diri ." !  Orang yang sombong adalah orang yang banyak melakukan kebaikan-kebaikan dalam hidup , banyak melakukan kasih , dan kemudian menganggap bahwa  kebaikannya itu berkontribusi pada karya penyelamatan Kristus  ! Sering orang seperti itu berpikir :" Buat apa kebaikan saya selama ini ? Buat apa pelayanan saya selama ini ? Buat apa kasih saya selama ini ? Kalau orang lain yang kebaikannya hanya sedikit dan pelayanannya tidak sehebat saya , lalu harus menerima keselamatan seperti yang saya terima , buat apa kebaikan saya selama ini ?!

Orang itu tidak memahami bahwa terkait keselamatan yang dikerjakan oleh Yesus di kayu salib , bukanlah kebaikan-kebaikan kita yang dilihat oleh Allah ,  Ketika murka Allah ditimpakan pada Yesus di kayu salib, yang dilihat oleh Allah bukan kebaikan-kebaikan kita , melainkan dosa-dosa kita ! Tidak ada orang yang tidak berdosa ! Tidak ada yang baik dan tidak ada yang benar ! Itu kata Alkitab ( Roma 3 : 10 - 12 ) . Lalu mengapa orang sombong itu bermegah karena segala kebaikannya ? Apakah ia merasa tidak berdosa lagi dan karenanya tidak lagi memerlukan pengampunan lewat darah Kristus ?! Ironisnya , orang seperti ini menginginkan supaya segala kebaikannya yang dianggapnya lebih dari kebaikan orang lain , diperhitungkan oleh Allah ! Inilah yang disebut sombong atau bermegah !

Terus terang harus saya katakan bahwa setiap orang , siapa saja , yang sudah menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat , oleh karena imannya pada karya penyelamatan Kristus , sudah diselamatkan ! Semua orang sama-sama diberi , hanya diberi ! Bukan diukur dari banyak atau sedikitnya perbuatan baik seseorang ! Sehingga tidak ada seorangpun yang bisa sombong atau bermegah berdasarkan kebaikan-kebaikannya, karena keselamatan itu hanya berdasarkan pemberian Allah semata !

Jikalau ada orang yang mempermasalahkan teks Efesus 2 : 8 - 9 dengan mengatakan bahwa memang semua orang yang percaya pada karya penyelamatan Kristus , pasti diselamatkan ; namun banyak-sedikitnya perbuatan baik yang dilakukan orang akan diperhitungkan kelak untuk mendapatkan pahala-keselamatan ! Saya harus berterus terang bahwa dalam tulisan ini saya tidak membicarakan tentang pahala-keselamatan , melainkan keselamatan itu sendiri ! Apakah keselamatan itu diperoleh dari perbuatan baik kita ? Jawabnya jelas , bukan ! Melainkan karena kasih karunia Allah !

"Tetapi ketika nyata kemurahan Allah , Juruselamat kita, dan kasihNya kepada manusia ;  pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang sudah kita lakukan, tetapi karena rahmatNya melalui permandian kelahiran kembali dan melalui pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus , .... ." ( Titus 3 : 4 - 5 Terjemahan LAI 1987 )


Apakah itu hyper grace ?

Setiap orang yang percaya pada karya penyelamatan Kristus , sudah beroleh keselamatan ! Bukan berdasarkan perbuatan- perbuatan baik kita , melainkan berdasarkan pengampunan dosa oleh darah Yesus . Namun itu bukan berarti kita tidak perlu melakukan kebaikan-kebaikan hidup ! Justru karena kita telah diselamatkan, maka kita dibentuk oleh Roh Kudus untuk melakukan kebaikan-kebaikan hidup ! Itu pasti ! Lagi pula , Alkitab memperingatkan kita sebagai berikut :

" Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka .  Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk  kehidupan dalam dosa , melainkan layanilah seorang akan yang lain  oleh kasih ." ( Galatia 5 : 13 Terjemahan LAI 2002 )

 Memang kita telah merdeka dari hukum dosa dan hukum maut , karena penebusan yang dilakukan oleh Kristus . ( Roma 8 : 1 - 2 ) . Tetapi bukan berarti lalu kita hidup seenaknya , berbuat dosa seenaknya , bergelimang dalam kehidupan dosa dan sebagainya, karena mentang-mentang sudah diselamatkan ! Bukan seperti  itu ! Itu tidak mungkin ! Sebab bagi setiap kita yang sudah diselamatkan , Roh Kudus akan membimbing kita pada hal-hal yang baik , bukan pada hal-hal yang buruk ! ( Yohanes 16 : 13.a ) .

Orang yang mengatakan dirinya beroleh kasih karunia lalu hidup seenaknya , bergelimang dalam dosa dan tidak perduli pada hidup yang baik , orang seperti itu sebenarnya belum diselamatkan ! Orang itulah yang disebut sebagai hyper grace , menangkap salah dan melebih-lebihkan kasih karunia Kristus ! Mengapa begitu ? Karena firman Tuhan mengatakan bahwa keselamatan kita itu bersifat indikatif imperatif ! Ada bentuk berita ( indikatif) yaitu bahwa kita sudah diselamatkan ; tetapi ada bentuk suruhan (imperatif) bahwa oleh karena kita sudah diselamatkan maka kita harus memuliakan Allah lewat perbuatan-perbuatan kita yang baik .

"Sebab kamu telah dibeli , harganya telah lunas dibayar . Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu ." ( 1 Korintus 6 : 20 Terjemahan LAi 2002 )

Kita sudah dibeli , bukan akan dibeli ! Harganya sudah lunas dibayar, bukan masih akan dibayar ! Inilah bentuk indikatif ( bentuk berita ) , bahwa kita sudah diselamatkan ! Bukan akan diselamatkan ! Karena itu , muliakan Allah dengan tubuhmu ! Inilah bentuk imperatif (bentuk suruhan) , bahwa kita harus tahu diri dan berterima-kasih,  karena sudah diselamatkan , dengan jalan memuliakan Allah dengan tubuh kita , melalui hal-hal yang baik , termasuk rajin beribadah ! Orang yang mengatakan bahwa ia sudah diselamatkan oleh kasih karunia, lalu tidak tahu diri, hidup seenaknya saja , bergelimang dalam dosa , orang itu seperti itulah yang disebut dengan hyper grace yang sebetulnya bahkan belum diselamatkan ! Mengapa begitu ? Sebab jikalau sudah diselamatkan , pasti Roh Kudus membimbing dia dalam hal- hal yang baik ! Ini pasti ! Bukan berarti bahwa orang yang diselamatkan itu sudah bisa tidak berdosa , bukan itu ! Tetapi Roh Kudus akan selalu membimbing hidupnya dalam hal-hal yang baik , yang berguna bagi dirinya, orang lain dan terutama pekerjaan Tuhan !

Jadi kalau saya percaya bahwa saya sudah diselamatkan oleh karya penyelamatan Kristus dan saya memuliakan Allah dengan tubuh saya , sebisa-bisanya saya mengerjakan hal-hal yang baik ,  sekalipun saya tetap tidak luput dari salah dan khilaf , namun tetap percaya bahwa pengampunan oleh darah Yesus tidak pernah berhenti dalam hidup saya , di manakah letak kesalahan saya !? Apakah saya bersalah ,  ketika saya mengatakan bahwa kita melakukan kebaikan-kebaikan bukan untuk supaya diselamatkan , melainkan karena sudah diselamatkan ?! Apakah saya bersalah kalau saya percaya bahwa sepanjang hidup saya , tiap saat , pengampunan oleh darah Yesus selalu mengalir dan bekerja dalam hidup saya !?  Kalau pengampunan oleh darah Yesus tidak mengalir terus sepanjang hidup saya , bukankah dosa-dosa saya bertumpuk karena tak terampuni  , mengingat bahwa tidak ada seorangpun manusia yang tidak bersalah sepanjang umurnya !? Belum lagi kesalahan-kesalahan kecil yang sering terlupakan dan tidak kita ingat lagi !  ( baca ulang 1 Yohanes 1 : 8 - 10 dan 1 Yohanes 2 : 1  )


Grace with human effort

Ada orang yang lebih percaya bahwa kebenaran itu terletak pada karya Yesus di kayu salib ditambah dengan usaha manusia ( human effort ) . Menurut saya , itu menghina Tuhan Yesus ! Apapun alasannya , dan seindah apapun kata-katanya untuk menyampaikan , tetap saja itu meremehkan Tuhan Yesus, seakan-akan karya Yesus belum sempurna dan perlu disempurnakan ! Mereka berteori tentang keselamatan bertahap . Katanya , pertama kita dibenarkan ( justified ) , kemudian kita mengalami proses pengudusan (sanctified ) dan ketiga mengalami proses pemuliaan ( gloryfied ) .  Mari kita lihat dari sisi Alkitabiah !

" Karena semua orang telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah , dan oleh kasih-karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma melalui penebusan dalam Kristus Yesus ." ( Roma 3 : 23 - 24 Terjemahan LAI 1987 )

Pertanyaannya adalah , apakah kebenaran yang telah kita terima itu terpisah dari pengudusan dan penyempurnaan ? Bukankah penebusan yang dilakukan Kristus cuma sekali saja , melalui persembahan tubuh dan darahnya , sebagai korban penghapus dosa ?  Bukankah pada waktu Kristus dibuat menjadi dosa ganti kita di kayu salib , pada saat itulah kita dibenarkan ( Roma 3 : 24 ) , dan dikuduskan sekali buat selamanya ( Ibrani 10 : 10 ) dan pada saat itu pula , dengan korban yang sama , kita telah disempurnakan ? ( Ibrani 10 : 14 ) . Dibenarkan, dikuduskan dan disempurnakan berlangsung pada saat yang bersamaan , yakni pada saat Yesus tergantung di kayu salib !  Bukan terpisah-pisah ! Tolong perhatikan frase kata "telah " pada Roma 3 : 24 , Ibrani 10 : 10 dan Ibrani 10 : 14 .  Ini penting ! Kata "telah " artinya sudah selesai dikerjakan , bukan akan selesai ! Hal yang sudah selesai tidak perlu diulang-ulang lagi !


Kita jangan terjebak pada teks Filipi 2 : 12 yang mengatakan :" tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar ." !  Ingat saudaraku , keselamatan kita sudah selesai dikerjakan oleh Tuhan Yesus di kayu salib ! Sudah selesai ! Kita sudah dibenarkan, sudah dikuduskan dan sudah disempurnakan ! Jangan lagi kita campur dengan usaha kita sendiri , dengan upaya dan perbuatan kita ! Seakan-akan karya Yesus kurang lengkap ! Kebaikan-kebaikan yang kita kerjakan sama sekali tidak berkontribusi pada karya penyelamatan Kristus ! Lagi pula , kebaikan-kebaikan yang kita kerjakan , pada dasarnya Allah yang mengerjakan bagi kita lewat Roh Kudus  ( Filipi 2 : 13 ) .Dan itu hanya merupakan wujud dari bentuk suruhan (imperatif) yang memang harus kita kerjakan ! Kalau kita ingin mendekatkan arti "kerjakan keselamatanmu " yang mengandung bentuk kata kerja (verb ) , teks Alkitab di bawah ini lebih tepat :

" Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu , karena besar upah yang menantinya ." ( Ibrani 10 : 35 Terjemahan LAI 2002 )

Frase kata "melepaskan" adalah bentuk kata kerja (verb ) ! Di sini kita dinasehati untuk tidak melepaskan kepercayaan kita , artinya :" kita harus tetap memiliki iman pada karya penyelamatan Kristus ."  ! Sekalipun frase kata " jangan melepaskan " itu adalah bentuk kata kerja , di mana kita harus tetap memegang iman pada karya salib Kristus , bukan berarti bahwa kita yang mengerjakan keselamatan kita ! Bukan ! Karena Tuhan Yesuslah yang mengerjakan keselamatan kita di mana karya Yesus di kayu salib sudah selesai dikerjakan ! Sudah selesai ! Dan oleh darah Yesus kita semua sudah memperoleh pembenaran , pengudusan dan penyempurnaan pada saat yang sama , yaitu waktu Yesus tergantung di kayu salib .

Begitu orang percaya pada karya Yesus , maka seketika ia dibenarkan ( bukan akan ) , dikuduskan ( bukan akan ) , disempurnakan ( bukan akan ) dan dipermuliakan ( bukan akan ) . Mengapa ? Dahulu manusia kehilangan kemuliaan Allah , tetapi oleh kasih karunia Yesus , kemuliaan itu dikembalikan lagi ! ( Roma 3 : 23 - 24 ) .  Perhatikan bahwa semuanya bertumpu pada salib ! Dibenarkan karena penebusan Kristus Yesus ! Dikuduskan karena persembahan tubuh Kristus ! Disempurnakan karena korban tubuh dan darah Kristus ( Roma 3 : 24 ; Ibrani 10 : 10 dan Ibrani 10 : 14 ) .

Ketiganya itu jangan dipisahkan !  Sebab kalau dipisahkan , akan lahir usaha manusia  ! Misalnya oleh penebusan Kristus kita hanya dibenarkan, belum dikuduskan dan belum disempurnakan  !  Maka lahirlah usaha manusia !  Menguduskan diri dengan berbagai cara , termasuk bertapa di hutan , misalnya , supaya dikuduskan karena jauh dari hal-hal yang duniawi dengan harapan supaya menjadi sempurna ! Atau berpuasa terus menerus dengan maksud membunuh hawa nafsu dengan harapan menjadi kudus ! . Apakah begitu ? Tidak ! Sama sekali tidak !! Kasih karunia Kristus bukan tergantung dari usaha atau upaya atau pekerjaan atau perbuatan manusia, apapun itu !


Konklusi

Setelah kebangkitan Tuhan Yesus dari kematian , Markus mencatat bahwa Tuhan Yesus memberikan amanah kepada murid-muridnya , untuk memberitakan Kabar Baik ke seluruh mahluk di dunia .

"... Pergilah ke seluruh dunia , beritakanlah Injil kepada segala mahluk .  Siapa yang percaya dan dibabtis  akan diselamatkan , tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum ." ( Markus 16 : 15 - 16 Terjemahan LAI 2002 )

Yang diperintahkan oleh Tuhan Yesus untuk diberitakan adalah Injil  ( Yunani : euanggelion = Kabar Baik ) ! Injil yang bagaimana ? Injil Kristus , yaitu Injil Kasih Karunia ! Di mana Kabar Baik nya ? Pada fakta kematian dan kebangkitan Kristus , yang membuat setiap orang yang percaya memperoleh hidup yang kekal secara cuma-cuma  ! Itulah sebabnya , para rasul , orang-orang percaya dalam gereja mula-mula dan bapa-bapa gereja pada abad  kedua dan ketiga Masehi , berani bertaruh nyawa , sebab Kabar Baik yang mereka terima itu tidak ternilai harganya ! Kematian martir mereka tidak berarti jika dibandingkan dengan keselamatan kekal yang mereka terima dari karya penyelamatan Kristus .( 2 Korintus 4 : 16 - 18 ) .

Injil kasih Karunia Kristus itulah yang diberitakan oleh gereja mula-mula dan bukan hukum Torat ! Bukan berarti bahwa para rasul dan bapa-bapa gereja adalah antinomianism ( anti hukum Torat ) , bukan ! Tetapi mereka mengerti bahwa Perjanjian Lama adalah bayang-bayang bagi Perjanjian Baru ! Jadi kalau mereka memberitakan tentang kasih-karunia Kristus , bukan berarti mereka anti hukum Torat , tidak ! Tetapi mereka mengerti bahwa mereka tidak hidup di bawah hukum Torat melainkan di bawah kasih karunia ( Roma 6 : 14 )  Oleh karena itu  kita tidak boleh menuduh orang yang percaya bahwa pembenaran bukan berasal dari hukum Torat melainkan dari kasih-karunia Kristus, sebagai orang yang hyper grace ; karena memang Alkitab menyatakan :

"Kamu lepas dari Kristus , jikalau kamu mengharapkan pembenaran melalui hukum Torat , kamu hidup di luar kasih-karunia ." ( Galatia 5 :4 Terjemahan LAI 1987 )


Apakah saya bersalah kalau saya mengimani dan mengamini teks Alkitab di atas !? Saya bukan anti hukum Torat , tetapi saya percaya bahwa hukum Torat tidak menyelamatkan saya , sebab saya diselamatkan semata-mata hanya oleh karya penyelamatan Kristus ! Terus terang kalau saya mendengar seorang pengkhotbah mengkait-kaitkan hukum Torat dengan pembenaran oleh Allah , saya sangat sedih , karena orang itu sudah mengajak jemaat kembali ke zaman sebelum darah Yesus tumpah ! Orang itu telah menyeret jemaat pada zaman sebelum ada penebusan oleh darah Yesus !  Padahal jemaat yang dikhotbahinya adalah orang-orang yang hidup di zaman kasih-karunia, di zaman setelah darah Yesus tumpah, dan telah menebus mereka  !


Orang boleh saja bicara bahwa zaman kasih karunia dimulai dari kedatangan Tuhan Yesus di dunia ! Tetapi jika dipandang dari perspektif hukum , pernyataan seperti itu tidak dapat diterima !  Sebab di dalam ilmu hukum , fakta hukum dan fakta yuridis harus selaras untuk suatu kebenaran . Kalau Roma 3 : 24 menyatakan bahwa oleh kasih karunia kita dibenarkan dalam penebusan Kristus Yesus , berarti pada waktu terjadi penebusan , dimulailah zaman kasih karunia !  Sebab fakta hukumnya adalah peristiwa penyaliban Kristus ! Fakta yuridisnya ( jika diambil dari hukum Allah ) ,  dalam penyaliban itulah dinyatakan kasih karunia Allah , melalui penebusan oleh darah Kristus !

 Itu berarti bahwa sebelum penebusan , masih berlaku hukum Torat ! Setelah kematianNya , hukum Torat yang menyangkut hal-hal mengenai pengampunan dosa , dibatalkan ! Teks Alkitab di bawah ini berlaku bagi setiap orang yang percaya , baik orang Yahudi yang dahulu terikat pada hukum Torat maupun orang non Yahudi , termasuk kita , yang dipersatukan menjadi satu dalam kasih-karunia Kristus .

"...sebab dengan kematianNya sebagai manusia , Ia telah membatalkan hukum Torat dengan segala perintah dan ketentuannya  , untuk menciptakan menjadi satu manusia baru di dalam diriNya , dan dengan itu mengadakan damai sejahtera , dan untuk memperdamaikan keduanya di dalam satu tubuh , dengan Allah melalui salib , dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu . " ( Efesus 2 : 15 - 16 Terjemahan LAI 2002)

Baik orang Yahudi sebagai bangsa pilihan Allah yang dahulu terikat erat dengan sistem hukum Torat , maupun orang non Yahudi , yang telah menjadi orang percaya , di jadikan satu menjadi manusia baru , bukan berdasarkan sistem hukum Torat lagi , melainkan berdasarkan kasih karunia Kristus yang sudah dinyatakan di kayu salib ! Demikianlah , di kayu salib , Yesus telah mengerjakan semuanya bagi kita , sehingga sebagai orang Kristen sejati kita harus menerima mutlak apa yang telah Yesus kerjakan itu , yakni kemenangan demi kemenangan , dan bukan kegagalan atau kekalahan !  Dengan mengatakan dan mengimani seperti itu , apakah saya hyper-grace ?!  Ada-ada saja !


Selamat Hari Minggu ! Tuhan Yesus memberkati kita semua ! Salam selalu dari laut  dari saya , Capt. Yordan EP. Sihombing SH.M.Ap .


























Senin, 14 September 2015

KETUHANAN YESUS . Tradisi mula-mula atau takhayul di kemudian hari ?

Eksklusif untuk Kalangan Sendiri


Pendahuluan


Sengaja saya memberi judul yang sama pada blog saya kali ini dengan judul bab ke 4 dari buku Reinventing Jesus karya J.ED. Komoszewski Cs " Keilahian Yesus . Tradisi mula-mula atau takhayul di kemudian hari ? " . Pada blog saya sebelum ini , "  Konsili Nicea yang disalah-pahami " , telah dibuktikan bahwa Ketuhanan Yesus sama sekali bukan hasil dari pemaksaan kaisar Constantinus Agung pada konsili tersebut ! Pemikiran bahwa konsili Nicea lah yang melahirkan doktrin Ketuhanan Yesus , sama sekali menyalahi sejarah dan tidak lebih dari suatu spekulasi murahan belaka ! Jauh sebelum konsili Nicea , keempat Injil , Matius, Markus , Lukas dan Yohanes telah menyiratkan baik secara explisit mupun implisit , bahwa Yesus adalah Allah itu sendiri . Pernyataan itu dibingkai oleh ke empat Injil dengan cara yang sama yakni menggunakan teknik penulisan inklusio , artinya diawali dan diakhiri dengan konsep yang sama tentang Ketuhanan Yesus .

Kita tidak boleh melupakan bahwa Kekristenan lahir di tengah-tengah budaya dan agama Yahudi , pada masa sebelum pertengahan abad pertama Masehi . Dan kita pun tidak boleh menolak fakta bahwa jemaat mula-mula Kristen adalah orang-orang Yahudi sendiri ! Para rasul di abad pertama Masehi , termasuk rasul Paulus adalah juga orang Yahudi . Hal ini penting kita ketahui supaya mendapat gambaran yang benar tentang Kekristenan awal , mengingat bahwa orang Yahudi mempunyai  kepercayaan monotheisme,  bahwa hanya ada satu Allah saja dan tidak ada yang lain , yang di dalam TNK ( baca ,tanakh) disebut "YHWH"  dan dalam terjemahan bahasa Indonesia ditulis dengan huruf kapital "TUHAN" serta dalam terjemahan Yunani Septuaginta LXX disebut  "KURIOS " yang dalam terjemahan Inggris disebut "LORD" dengan huruf kapital juga .

Seperti halnya Yudaisme , yang mengakui bahwa hanya ada satu Allah saja yakni TUHAN yang disembah baik oleh Abraham , Iskak, Yakub , Musa, Daud , Salomo , sampai pada ke zaman Petrus , Yohanes , Paulus dan lain-lain ; demikian pula Kekristenan mengakui bahwa hanya ada satu Allah saja yakni TUHAN yang sama dengan TUHAN yang dimaksud oleh Yudaisme.  Itulah sebabnya , Keristenan awal dimulai dari orang Yahudi yang mengakui bahwa Yesus itu adalah Allah sendiri , yang telah turun ke dunia dalam rupa manusia untuk menjalankan misi penyelamatan . Hal ini bagi mereka tidak sukar , karena konsep Ketuhanan Yesus sama sekali tidak mengganggu ke Esaan TUHAN , mengingat bahwa Yesus adalah TUHAN itu sendiri.

Teknik penulisian inklusio dari keempat Injil

Pemahaman bahwa Yesus adalah Allah itu sendiri , bagi jemaat Kristen purba memang sudah merupakan kepercayaan yang mendasar ! Hal itu terbukti dari tulisan-tulisan pada Perjanjian Baru yang semuanya bertarikh abad pertama Masehi , abad di mana Yesus pernah ada di muka bumi . Mari kita ambil bukti dari tulisan Matius , Markus , Lukas dan Yohanes yang menggunakan teknik penulisan inklusio ;

(1). Matius menulis kira-kira di tahun 60-an M dengan pembukaan tentang Yesus sebagai " Imanuel , Allah menyertai kita ."  ( Matius 1 : 23 ).   Dan kemudian Matius menutupnya dengan teknik inklusio " Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman ." ( Matius 28 : 20 ) . Inklusio Matius membentuk bingkai teologis bahwa Allah akan terus menyertai orang Kristen  melalui Yesus yang terus hidup setelah kebangkitan Nya !

Di tengah kedua pernyataan tersebut , Matius menulis dua pernyataan yang luar biasa . Pertama , ucapan Yesus ketika akan menyembuhkan seorang yang lumpuh  :" ...Percayalah hai anak Ku , dosamu sudah diampuni .." ( Matius 9 : 2 ) .Siapakah yang berkuasa mengampuni dosa manusia selain Allah sendiri ? Hal ini memberi penjelasan bahwa Kekristenan awal sudah mempercayai bahwa Yesus adalah Allah itu sendiri, di mana Allah dalam Perjanjian Lama adalah Kristus pra-exsistensi .

Kedua , untuk adegan persidangan di hadapan Imam Besar , ketika Imam Besar menanyakan posisi Yesus , apakah Ia Mesias , Anak Allah ataukah tidak , Matius menulis ucapan Yesus :" Engkau telah mengatakannya . Akan tetapi mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Maha Kuasa dan datang di atas awan-awan di langit ." ( Matius 26 : 64 ) . Bagi orang Yahudi cukup sudah bahwa pernyataan Yesus itu menyiratkan bahwa Ia adalah Anak Manusia seperti yang ditulis dalam kitab Daniel 7 : 13 - 14 . Artinya , Ia adalah Allah sejati dalam rupa manusia .

(2). Markus memulai Injilnya juga sekitar tahun 60-an M , dengan :" Inilah permulaan  Injil Yesus Kristus , Anak Allah ." ( Markus 1 : 1 ) dan ia menutupnya dengan  " Sungguh , orang ini adalah Anak Allah ." ( Markus 15 : 39 ) . Bingkai teologis yang dibentuk oleh teknik inklusio tersebut adalah kepercayaan Kekristenan mula-mula bahwa Yesus bukan sekedar manusia , melainkan ia adalah Anak Allah atau Allah itu sendiri ; artinya Allah yang telah turun ke dunia dalam rupa manusia , sehingga sama sekali tidak mengganggu kepercayaan mereka akan satu-satunya Allah sebagaimana yang mereka yakini dalam Yudaisme .

Terlepas dari pendapat para teolog tentang Injil Sinoptik , apakah Injil pertama yang ditulis adalah Injil Markus  atau bukan , Markus juga mengisi 2 adegan luar biasa di tengah-tengah bingkai teologisnya , dengan pernyataan Yesus bahwa Ia berkuasa mengampuni dosa manusia ( Markus 2 : 5 ) dan pernyataan Nya di hadapan Imam Besar bahwa Ia adalah Anak Manusia yang duduk di sebelah kanan Allah  ( Markus 14 : 62 )  ! Hal itu menjelaskan bahwa kepercayaan mendasar dan kokoh dari jemaat Kristen purba , Yesus adalah Allah itu sendiri .

(3) Lukas yang juga menulis di sekitar tahun 60 -an M memulai teknik inklusionya dengan :" ..anak yang akan kau lahikan itu akan disebut kudus, Anak Allah ." ( lukas 1 : 35 ) ; lalu ia menutupnya dengan :' .. Kalau begitu ,Engkau ini Anak Allah ?  ( Lukas 22 : 70 ) .  Ayat sebelumnya menyatakan :" Mulai sekarang Anak Manusia sudah duduk di sebelah kanan Allah yang Maha Kuasa ." ( Lukas 22 : 69 ) menunjukkan bahwa Yesus menyatakan dirinya setara dengan Allah .  Sebab pernyataan Yesus itu sangat dipahami oleh orangYahudi sebagaimana maksud yang tertera dalam kitab Daniel 7 : 13 - 14 tentang istilah Anak Manusia .

Di tengah-tengah bingkai inklusionya , Lukas juga menulis ucapan Yesus :" Hai saudara , dosamu sudah diampuni . " ( lukas 5 : 20 ) serta pengakuan Nya di hadapan Imam Besar  :" Mulai sekarang Anak Manusia duduk di sebelah kanan Allah Yang Maha Kuasa ." ( Lukas 22 : 69 ) .  Inipun menjelaskan bahwa sejak awalnya Kekristenan telah menyembah Yesus selaku Allah itu sendiri , dan tidak ada tekanan atau pengaruh dari luar .

(4) Yohanes menulis di sekitar tahun 90-an M memulai teknik inklusionya dengan :" Pada mulanya adalah Firman ; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah ." ( Yohanes 1 ; 1 ) Selanjutnya Yohanes menekankan :" Firman itu telah menjadi manusia ..." ( Yohanes 1 : 14 ) . Kemudian ia menutup inkulisonya dengan :" Ya Tuhanku dan Allahku ." ( Yohanes 20 : 28 ) .  Kerangka inklusio tersebut membentuk bingkai teologis bahwa sesungguhnya Yesus adalah Allah itu sendiri yang berinkarnasi dalam rupa manusia ; sehingga bagi Kekristenan awal yang terdiri dari orang-orang Yahudi , dengan paham monotheistik tidak terdapat adanya keberatan menyembah Yesus selaku Allah itu sendiri , karena bagi mereka Yesus adalah YHWH itu sendiri !

Jadi sebagaimana orang-orang Yahudi yang non Kristen menyembah YHWH sebagai satu-satu-satu-nya TUHAN , demikian pula Kekristenan purba menyembah Yesus sebagai satu-satunya TUHAN , yakni YHWH yang telah berinkarnasi dalam rupa manusia . Dengan perkataan lain , sudah sejak semula Kekristenan purba menyembah Yesus sebagai Allah itu sendiri, jauh sebelum Kaisar Constantinus Agung menggelar konsili Nicea 325 .


Gelar Yesus dalam Perjanjian Baru 

Di dalam Perjanjian Lama berbahasa sumber Ibrani , ada begitu banyak gelar Allah Israel , dan salah satunya adalah "Adonay" yang di dalam terjemahan Septuaginta Yunani LXX disebut " Kurios " dan dalam terjemahan bahasa Inggris ditulis " Lord " ( bukan LORD ) serta dalam terjemahan bahasa  Indonesia ditulis " Tuhan " ( bukan TUHAN ) !   . 

Ada perbedaan antara kata Ibrani YHWH dengan Adonay ! YHWH diterjemahkan menjadi LORD ( Inggris, huruf besar semua  ) dan TUHAN ( Indonesia, huruf besar semua  ) . Sementara kata Ibrani Adonay diterjemahkan menjadi Lord ( Inggris ) dan Tuhan ( Indonesia ) .yang menjadi Kurios dalam terjemahan Septuaginta LXX.   Yang menarik adalah , di dalam Perjanjian Baru Yesus  juga memiliki banyak gelar yang salah satunya dalam naskah Yunani disebut "Kurios " dan dalam terjemahan Inggris ditulis "Lord "  serta dalam terjemahan Indonesia disebut "Tuhan " . , persis seperti yang di gunakan di dalam Perjanjian Lama . (misalnya di Matius 8 : 25 ; Markus 14 : 19 ; Lukas 13 : 23 ; Yohanes 20 : 28 ; Roma 10 : 9 - 13 dan lain-lain ) .  Salah satu contoh perbandingan konkrit sebagai berikut :

* Perjanjian Lama : " Sebab beginilah firman Tuhan  ALLAH : ... ( Yehezkiel 23 ; 28 ) . Dalam bahasa sumber Ibrani , untuk kata Tuhan digunakan kata Ibrani "Adonay " ; dalam terjemahan Yunani menjadi "kurios ", yang dalam terjemahan Inggris menjadi "Lord" .

* Perjanjian Baru : "Sebab apa yang yang telah kuteruskan kepadamu telah aku terima dari Tuhan , yaitu bahwa Tuhan Yesus .... " ( 1 Korintus 11 :23 ) . Dalam bahasa sumber Yunani , untuk kata Tuhan digunakan kata Yunani " kurios " yang dalam terjemahan Inggris menjadi " Lord " .



Orang Yahudi terikat erat dengan konsep monoteisme , bahwa hanya ada satu Tuhan saja yang patut disembah yakni Adonay YHWH , dan tidak boleh ada yang lain .

"Jangan ada padamu allah lain di hadapanKu . Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas atau yang ada di bumi di bawah atau yang di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya dan beribadah kepadanya .... " ( Keluaran 20 : 3 - 5 Terjemahan LAI 1987 ) 

Berdasarkan teks di atas nampak bahwa Yudaisme menganut paham monotheisme yang masif dan tidak mentolerir adanya sesembahan lain selain TUHAN yang merupakan "Adonay" , atau "Kurios" atau Tuhan mereka ! Jadi ketika di dalam Perjanjian Baru Yesus menggunakan gelar "Adonay " atau "Kurios" atau "Tuhan" tersebut , ini memberikan penjelasan bahwa bagi Kekristenan awal yang nota-bene adalah orang Yahudi , sudah terbentuk kepercayaan mendasar bahwa Yesus adalah Allah itu sendiri , sebab tidak ada seorangpun yang menggunakan gelar "Tuhan " dalam Perjanjian Lama itu selain Yesus !


Mereka percaya bahwa Allah Israel , YHWH , adalah "Adonay " atau "Kurios " atau "Tuhan" mereka , sehingga dengan gelar Yesus yang sama dengan gelar YHWH  tersebut , merekapun percaya bahwa Yesus adalah "Adonay" atau "Kurios " atau "Tuhan " mereka , dengan pemahaman teologis bahwa Yesus adalah YHWH itu sendiri tanpa merusak atau mengubah makna monotheistik yang mereka anut !  Dengan perkataan lain " mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan ( Adonay , Kurios ) , sama dengan mengaku bahwa Yesus adalah Allah itu sendiri ! Perhatikan pemakaian gelar Allah , sebagai "Tuhan " dalam Roma 10 : 9 di bawah ini dan bandingkan misalnya dengan teks Yosua 7 : 7 .dan Yehezkiel 23 : 28 .

" Sebab jika engkau mengaku dengan mulutmu bahwa Yesus adalah Tuhan ,... ( Indonesia, LAI )
" Hoti ean  homologeses en to stomati  sou kurion Iesoun ... ( Yunani , Greek Modern Text)
" That if you confess with your mouth the Lord Jesus ... ( Inggris NKJV ) 

Perlu diketahui bahwa dalam Perjanjian Lama , gelar Allah Israel yang "Adonay " ( Kurios, Lord , Tuhan ) tidak pernah dipergunakan untuk menunjuk sesembahan lain yang bukan Allah Israel ! Dengan perkataan lain , gelar "Adonay" ( Kurios, Lord , Tuhan ) itu hanya diperuntukkan untuk Allah Israel dalam Perjanjian Lama dan Yesus dalam Perjanjian Baru . Hal ini lebih menjelaskan mengapa Kekristenan awal sudah menyembah Yesus selaku Allah sendiri , jauh sebelum Konsili Nicea digelar ! ( mereka sudah menyebut "Tuhan Yesus " Kurios Iesous " , Lord Jesus " ,  jauh sebelum Konsili Nicea tersebut )



Pernyataan dari lawan-lawan Kekristenan purba 


Kekristenan purba tidak mendapat tempat pada masyarakat lain pada masa imperium Romawi ; bahkan Kekristenan adalah suatu kepercayaan yang sangat dihina , terlebih ketika masyarakat masa itu mengetahui bahwa Kekristenan menyembah Yesus yang disalibkan itu sebagai Tuhan ! Banyak cacatan dari pihak non Kristen pada masa itu yang membuktikan bahwa kepercayaan jemaat Kristen purba bahwa Yesus adalah Allah itu sendiri, ,meskipun dalam nada menghina atau mengejek !

Plini , Gubernur Bitinia ( Turki sekarang ) pada masa pemerintahan kaisar Trayanus ( 98 - 117 M ) menulis surat pada kaisar Trayanus tentang orang-orang Kristen yang menyembah Yesus selaku Tuhan , yang menurut Plini merupakan suatu kejahatan besar yang harus di hukum mati . Berikut petikan suratnya pada kaisar Trayanus :

"..Di antara orang-orang ini , menurut pertimbanganku , harus kubiarkan pergi siapa saja yang menyangkal mereka orang Kristen atau pernah menjadi orang Kristen , yakni bila mereka mengikuti aku mengucapkan suatu rumusan berisi seruan pada dewa-dewi dan mempersembahkan anggur serta dupa kepada patungmu... selanjutnya mencerca nama Kristus . Sejauh yang kupahami , orang Kristen sejati tidak dapat dibujuk untuk melakukan semua hal itu ..... Mereka bertemu secara teratur menjelang   fajar pada hari yang ditetapkan untuk mendaraskan ayat-ayat secara bergantian guna menghormati Kristus seolah-olah Dia adalah seorang dewa ...... " 

Tulisan Plini tersebut di atas membuktikan bahwa orang Kristen purba menyembah Yesus selaku Tuhan , yang dalam bahasa orang-orang Romawi atau Yunani adalah " dewa "  ! Penyembahan orang Kristen terhadap Yesus selaku selaku Tuhan , ancamannya adalah hukuman mati !  Sekitar tahun170 M , pada masa kekaisaran Kaisar Markus Aurelius ( 161 - 180 M ) , seorang pujangga satire Yunani , Lucian , menghina umat Kristen juga karena pemujaan mereka terhadap Yesus  selaku satu-satunya Tuhan .

"..mereka menyembah orang yang disalibkan di Palestina karena memperkenalkan kultus baru ini kepada dunia .... mereka adalah orang-orang malang yang memperlihatkan kedunguan mereka  dengan menyangkal dewa-dewi Yunani dan menyembah seorang sofis ( filsuf jalanan ) yang disalibkan itu . ..... "

Apapun yang dikatakan Lucian , itu membuktikan bahwa sejak awal , Kekristenan sudah menyembah Yesus selaku Tuhan , meski di bawah hinaan, aniaya , pembantaian , penindasan dan usaha pemusnahan selama hampir 300 tahun , dan bukan bukan hasil rekayasa konsili Nicea 325 dan atau konsili Constantinopel 381 M .  Celcus , filsuf Romawi yang hidup sezaman dengan Lucian , sangat membenci Kekristenan dan tidak bisa mengerti bagaimana orang Kristen menyembah Yesus selaku Tuhan tanpa tergelincir ke dalam paham politheisme ! Di sekitar tahun 177 M ia menulis :


"Jika orang Kristen menyembah Allah yang esa, mereka memiliki akal sehat di pihak mereka . Namun nyatanya, mereka menyembah seorang manusia yang baru muncul belakangan ini . Mereka tidak menganggap apa yang mereka lakukan merupakan pelanggaran terhadap montheisme . Sebaliknya mereka menganggap penyembahan kepada Allah yang Agung konsisten dengan penyembahan terhadap hamba Nya sebagai Allah . Penyembahan mereka terhadap Yesus ini lebih parah lagi, karena mereka tidak mau mendengar pembicaraan apapun tentang Allah , Bapa dari semua orang , kecuali bila Yesus  juga diikut-sertakan . Katakanlah kepada mereka bahwa Yesus , biang keladi pemberontakan Kristen , bukanlah Anak Nya , mereka tidak akan mau mendengar . Bila mereka menyebut Dia Anak Allah , mereka tidak benar-benar memuja Allah melainkan berusaha meninggikan Yesus ... " 

Pernyataan Plini , Lucian dan Celsus di atas membuktikan bahwa kepercayaan Kekristenan purba di dasarkan pada keyakinan mereka bahwa Yesus adalah Allah itu sendiri , dan keyakinan ini tidak dapat tergoyahkan , jauh sebelum adanya konsili Nicea 325 !



Kesaksian Bapa-Bapa rasuli dan para apologet

Bapa-Bapa rasuli adalah mereka adalah mereka yang berkarya dari akhir abad pertama Masehi sampai kira-kira pertengahan abad kedua Masehi . Tulisan-tulisan mereka merupakan bukti bahwa jemaat Kekristenan purba sudah menyembah Yesus selaku Allah itu sendiri .

Klemens dari Roma yang menulis menjelang akhir abad pertama Masehi . Ia mensejajarkan Kristus dengan Allah , dan dengan jelas menegaskan pada Kristus terletak tindakan-tindakan dan kehormatan-kehormatan yang diperuntukkan untuk Allah . Klemens juga menegaskan kepercayaannya akan pra eksistensi Yesus Kristus yang berfirman melalui Roh dalam Mazmur-mazmur Perjanjian Lama . Ini mengandung makna bahwa Yesus dipandang sebagai Allah dalam Perjanjian Lama itu sendiri .

Ignatius , uskup dari Antiokhia , pada masa kekaisaran Kaisar Trayanus ( 98 - 117 M ) menulis surat dalam perjalanannya ke Roma menuju kematian martir sebagai berikut :

"... Kristus sudah ada bersama Bapa sebelum segala zaman .... Dia merupakan pikiran Bapa dan yang dapat dengan tepat dikatakan sebagai "Allah kita ' ..... Yesus Kristus adalah Allah yang dinyatakan dalam wujud manusia.  Hanya ada satu tabib , dari daging dan dari Roh , diperanakkan dan tidak diperanakkan , Allah dalam manusia , kehidupan dalam kematian , Anak Maria dan Anak Allah , dapat menderita dan tidak dapat menderita , Yesus Kristus , Tuhan kita .... "

Penulis Surat Barnabas juga menyatakan bahwa Yesus pada masa pra exsistensi sama-sama melakukan pekerjaan penciptaan bersama Bapa . Dengan perkataan lain , Yesus di pandang sebagai Allah itu sendiri , dengan mengatakan bahwa :" Yesus adalah Tuhan atas seluruh kosmos ."   Surat 2 Klemens pada abad kedua Masehi ( bukan Klemens dari Roma ) menegaskan bahwa :"  Jika kita berpikir tentang Yesus Kristus , kita berpikir tentang Allah , sebagai hakim atas orang-orang yang hidup dan yang mati ."   Nampak tegas pengakuan tersirat yang mengandung makna bahwa Yesus adalah Allah .


Pada masa kekaisaran Kaisar Markus Aurelius ( 161 - 180 M ) , seorang apologet terkenal , Yustinus Martir sungguh-sungguh membela Ketuhanan Yesus dan pra exsistensi Nya dengan menampilkan bukti-bukti dari Perjanjian Lama , bahwa Yesus adalah Allah yang berinkarnasi dalam rupa manusia !  Menurutnya penampakan-penampakan Allah dalam Perjanjian Lama adalah penampakan-penampakan Kristus sebelum inkarnasi . Dalam seluruh tulisannya Yustinus Martir membedakan Bapa dan Anak , sementara mempertahankan Ketuhanan kedua-dua Nya yang sejati dan kekal .

Teolog besar pada abad kedua Masehi , Ireneus , uskup Lyon ( Prancis , sekarang ) . Ia adalah murid Polikarpus , di mana Polikarpus adalah murid rasul Yohanes .  Dalam pembelaannya terhadap iman para Bapa Rasuli , ia menulis :

"...Bapa adalah Allah dan Anak adalah Allah ; sebab Dia yang dilahirkan dari Allah adalah Allah ...Namun dalam segala hal ( Kristus Yesus , Tuhan kita ) , juga adalah seorang manusia , perwujudan Allah , karena itu Dia membawa manusia dalam diri Nya , yang tak kelihatan menjadi kelihatan , yang tak terpahami dibuat menjadi dapat dipahami, yang tidak dapat menderita menjadi mampu menederita dan Firman yang dibuat menjadi manusia .... "
 
Klemens dari Alexandria  ( 155 - 220 M ) , menegaskan bahwa :" Firman telah datang pada kita dari surga dan Yesus sendiri adalah Allah dan manusia .'   Hippolitus ( 170 - 236 M ) , murid Ireneus , menyatakan bahwa :"

 Firman ( Kristus pra exsistensi ) dibuat berinkarnasi dan menjadi manusia dan dinyatakan sebagai Allah dalam suatu tubuh . Firman benar-benar menjadi manusia , bukan sekedar dalam penampilan atau sebagai ungkapan ....."

Tertulianus ( 160 - 225 M) , seorang apologet yang lain menggambarkan penyatuan kekal antara Kristus pra exsistensi dan Allah Bapa , dalam tulisannya berikut ini :


"...Karena itu Firman senantiasa di dalam Bapa seperti yang dikatakan Nya " Aku di dalam Bapa "  dan juga selalu bersama-sama dengan Allah seperti ada tertulis :" Firman itu bersama-sama dengan Allah." . Dia tidak pernah terpisah dari Bapa atau lain dari Bapa, sebab " Aku dan Bapa adalah satu ' . "

Nampak jelas dari tulisan para Bapa Rasuli dan apologet tersebut di atas , yang ditulis jauh sebelum konsili Nicea 325 M , Kekristenan awal telah mendasarkan iman mereka pada kepercayaan yang kokoh bahwa Yesus adalah Allah itu sendiri .


Konklusi

 Kaisar Romawi sebelum Constantinus Agung adalah Diocletianus (284 - 305 M ) . Pada masa pemerintahannya Kekristenan sangat amat menderita di bawah penganiayaan yang luar biasa , karena pengakuan iman mereka bahwa hanya Yesus yang patut disembah sebagai Tuhan . Banyak Kitab- Kitab Kristen yang dimusnahkan dengan tujuan untuk menghilangkan Kekristenan dari muka-bumi .  Ketika penganiayaan berhenti pada masa kekaisaran Constantinus Agung , Connstantinus memerintahkan pembuatan salinan dari Perjanjian Baru . Maka timbullah spekulasi murahan yang lain .

Ada sebagian orang yang menyatakan , baik lewat buku-buku maupun internet , bahwa Ketuhanan Yesus adalah hasil paksaan Kaisar Constantinus Agung pada konsili Nicea 325 M . Dari bukti-bukti sejarah yang telah dipaparkan di atas , jelas bahwa pernyataan seperti itu menyalahi sejarah dan merupakan kebohongan di zaman modern ini .Bukti historis bahkan menyatakan bahwa sejak awal , Kekristenan telah menyembah Yesus selaku Tuhan !

Sebagian lagi menyatakan bahwa ketika Ebeusius diperintahkan oleh Constantinus membuat salinan Perjanjian Baru , maka pada kesempatan itu , dipilihlah kitab-kitab yang membuat Yesus menjadi Tuhan dan kitab-kitab yang tidak membuat  Yesus menjadi Tuhan , disingkirkan !  Perhatikan pernyataan Michael  Baigent dan Richard Leigh dalam buku mereka " Holy Blood, Holy Grail " :

"Ketika Constantinus memberi penugasan dibuat terjemahan-terjemahan baru dari dokumen-dokumen ini , para penjaga orthodoksi dimungkinkan untuk merevisi, menyunting , menulis ulang bahan mereka sebagaimana mereka rasa cocok sesuai dengan ajaran-ajaran mereka .  Pada saat itulah kebanyakan pengubahan yang penting  dalam Perjanjian Baru  agaknya dibuat  dan Yesus  memperoleh kedudukan unik yang sejak saat itu diperoleh Nya ..." ( Michael Baigent - Richard Leigh " Holy Blood , Holy Grail " )

Nampak sekali kebohongan Michael Baigent dan Richard Leigh ! Constantinus hidup di pertengahan paruh abad ke IV Masehi , sementara pernyataan Keempat Injil bahwa Yesus adalah Allah sudah ada sejak abad ke I Masehi ;  catatan para Bapa Rasuli dan para apologet serta tulisan para lawan Kekristenan yang menyatakan bahwa Kekristenan menyembah Yesus selaku Allah sudah ada sejak abad ke II Masehi ! Kelihatan bahwa pernyataan Michael Baigent dan Rochard Leigh bertentangan dengan sejarah  dan hanya merupakan spekulasi murahan belaka . Sekalipun dipublikasikan lewat buku-buku dan internet , hanya orang Kristen yang bodoh saja yang dapat tertipu oleh kebohongan ini !


Oleh karena itu saya berpesan , jika kita membaca dari buku-buku atau dari internet atau melihat dari video-video atau film yang mendiskreditkan Yesus dengan mengatakan bahwa Ketuhahan Yesus adalah hasil rekayasa Kekristenan dengan segudang anggapan , ingatlah selalu pada bukti dan fakta historis tersebut di atas ! Ingatlah selalu bahwa penindasan Kekristenan selama hampir 300 tahun di masa lalu , bukan karena sebab apa-apa selain karena Kekristenan menyembah Yesus selaku Tuhan dan tiada yang lain !  Lebih berguna satu ons bukti daripada satu kilo anggapan , demikian kata J.ED. Komoszewski Cs dalam bukunya " Reinventing Jesus '" !  Tuhan Yesus memberkati kita semua ! Salam dari laut ! ( Capt. Yordan EP Sihombing SH.M.Ap.M.Mar ) .








Jumat, 24 Juli 2015

KONSILI NICEA 325 M YANG DISALAH-PAHAMI ! Sebuah penyesatan di abad modern.

Eksklusif untuk Kalangan Sendiri


Pendahuluan :


Meskipun dapat dipastikan bahwa jemaat Kristen mula-mula , dahulu kala tidak ada yang memiliki Alkitab seperti jemaat Kristen modern sekarang ini , namun sejarah membuktikan betapa Kekristenan berkembang pesat oleh pemberitaan Kabar Baik secara lisan , bahwa Yesus sudah bangkit dari kematian ! Dari tulisan-tulisan kuno di abad Pertama Masehi , diketahui bahwa sejak semula jemaat Kristen yang muda  itu telah meletakkan imannya pada Yesus selaku Tuhan ! 

Bukti paling akurat adalah setelah tulisan-tulisan kuno di abad Pertama Masehi ditemukan , kemudian dikanonkan menjadi Perjanjian Baru pada akhir abad ke IV Masehi pada konsili di Kartago . ( masih dalam bentuk salinan tulisan tangan ) . Keempat Injil menginformasikan bahwa Yesus adalah Allah itu sendiri , yang telah menjelma menjadi manusia ; sehingga setiap ucapannya dapat dipisahkan dan dibedakan antara ucapanNya selaku manusia 100% dengan ucapanNya selaku Tuhan 100% .  Tanpa mengetahui pemisahan ini dan hanya dengan berpegang pada sisi kemanusiaanNya saja , kemudian mengatakan bahwa ucapan manusiaNya membuktikan Ia bukan Tuhan , adalah berat sebelah ! Lalu bagaimana dengan ucapan-ucapan Keilahian Nya ?!

Selama hampir 300 tahun iman jemaat mula-mula telah bersandar pada keilahian Kristus, bahwa Ia adalah Allah yang telah melaksanakan karya penyelamatan di atas kayu salib dengan tubuh manusia !  Ketika tiba-tiba terdengar kabar dari Alexandria , Mesir , yang menyatakan bahwa Keilahian Kristus tidak sama dengan Allah , sudah barang-tentu dunia Kekristenan pada waktu itu terkejut !  Seandainya, sudah sejak semula jemaat Kristen tidak mempercayai bahwa Yesus adalah Tuhan , berita dari Alexandria itu pasti tidak akan mengejutkan dunia Kekristenan .  Apakah sesungguhnya yang terjadi di Alexandria ?

Pada waktu itu ( tahun 318 M ) uskup kota Alexandria adalah uskup Alexander . Seorang presbiter di daerah keuskupan Alexander , Arius namanya ,  mengajarkan bahwa Yesus bukan Allah dan tidak sama hakekat dengan Allah !  Sudah barang tentu sang uskup mencoba mengoreksi kesalahan anak-buahnya ini , namun Arius tetap pada pendiriannya bahwa Yesus bukan Tuhan !  Sudah barang tentu terjadi keterkejutan di seantero keuskupan Alexandria , bahkan menyebar ke seluruh keuskupan di kekaisaran Romawi pada waktu itu .  Mengapa seluruh keuskupan menjadi terkejut atas ajaran Arius tersebut ?!  Mari kita kembali kepada masa-masa sebelum tahun 325  M .


Masa penganiayaan Kekristenan

Kekristenan lahir sebelum pertengahan abad Ke I Masehi ( sekitar tahun 30 M) di Yerusalem , pada masa kekaisaran Tiberius ( 12 - 37 M )  , anak angkat kaisar Octavianus Augustus yang mangkat pada tahun 14 M .  Pengkhotbah pertama adalah Petrus !  Dengan cepat Kekristenan berkembang di seluruh dunia kekaisaran Romawi pada waktu itu, sekalipun di bawah aniaya dan perlakukan kejam dari pihak pemerintahan Romawi .Begitu banyak darah orang-orang Kristen telah tertumpah selama hampir 300 tahun , demi mempertahankan iman bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat manusia .


*Pada masa kekaisaran Nero ( 54 - 68 M ) , ribuan orang Kristen dianiaya, dibantai dan dibunuh dengan berbagai cara . Ada yang dibakar hidup-hidup , ada pula yang dimangsakan pada binatang-binatang buas yang kelaparan . Pada tahun 64 M , rasul Paulus dipancung dan Petrus disalib terbalik dengan kepala di bawah , paska terbakarnya kota Roma yang kemudian digunakan sebagai alasan oleh Kaisar Nero untuk membantai pengikut Kristus . Mengapa itu terjadi ? Karena mereka mempertahankan iman bahwa Yesus adalah Tuhan !

* Pada masa kekaisaran Domitianus ( 81 - 98 M ) , dengan kejam orang2 Kristen dikejar-kerjar, dianiaya bahkan dibunuhi .  Kemenakan kaisar yang bernama Flavius Klemen dan isterinya  , yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus , akhirnya dibuang . Sekitar tahun 96 M , rasul Yohanes dibuang ke pulau Patmos , dihukum kerja-paksa di sana bersama orang-orang Kristen yang lain ! Mengapa ? Karena mereka memberitakan bahwa Yesus adalah Tuhan , Juruselamat manusia !

* Pada masa kekaisaran Trayanus ( 98 - 117 M ) , penganiayaan terhadap Kekristenan tidak berhenti .! Sekalipun kaisar Trayanus adalah salah satu kaisar yang sebetulnya baik , namun ia harus menegakkan hukum Romawi . Orang-orang Kristen menolak menyembah dewa-dewa dan menolak pemujaan terhadap kaisar selaku Tuhan ! Akibatnya orang-orang Kristen dituduh, dianiaya bahkan dibunuh ! Simeon , saudara Tuhan Yesus yang menjadi sukup di Yerusalem , dibunuh pada tahun 107 M . Ignatius , murid rasul Yohanes yang menjadi sukup di Antiokia , dibawa ke Roma dan dimangsakan pada binatang buas pada tahun 110 M   Mengapa demikian ? Karena mempertahankan iman mereka bahwa hanya Yesuslah Tuhan yang patut disembah .
.
* Pada masa kekaisaran Hadrianus ( 117 - 138 M ) , penganiayaan terhadap Kekristenan tetap berlanjut ! Banyak orang Kristen mengalami kematian , termasuk Telephorus, seorang paderi dari Roma  . Mengapa demikian ? Karena mereka mempertahankan iman bahwa " Yesuslah Tuhan satu-satunya !."

* Pada masa kekaisaran Antonius Pius ( 138 - 161 M ), orang-orang Kristen tetap menjadi target pengejaran, penganiayaan dan pembunuhan .  Salah satu di antara mereka adalah Polycarpus , murid rasul Yohanes , yang menjadi uskup di Smyrna , dibakar hidup-hidup . Mengapa ? Karena ia tidak mau mengingkari imannya pada Tuhan Yesus dengan pengakuan bahwa kaisar adalah Tuhan !  Ia terkenal dengan ucapannya, sebelum ia mati terbakar hangus oleh api ; bahwa api yang membakarnya hanya sementara , karena ada api kekal yang akan membakar kaisar yang tidak percaya kepada Tuhan Yesus ! Menurut tradisi , salah seorang murid rasul Yohanes yang lain , Papias , uskup kota Hierapolis , juga dibunuh di Pergamon !

* Pada masa kekaisaran Markus Aurelius ( 161 - 180 M) ,   kaisar bersikap sama dengan pendahulunya , kaisar Hadrianus , bahwa hukum Romawi harus ditegakkan di atas segalanya ! Tetapi penganiayaannya terhadap orang Kristen jauh lebih kejam dan ganas 1 Beribu-ribu orang Kristen dibantai , dipancung atau dilemparkan ke binatang-binatang buas yang kelaparan , termasuk Yustinus Martir ,seorang penginjil dari Neapolis  dan Blandina ! Mengapa ? Karena mereka menolak pemujaan terhadap Kaisar selaku Tuhan dan berpegang pada iman bahwa Yesus adalah Tuhan !

* Pada masa kekaisaran Septimus Severus ( 193 - 211 M ) , penganiayaan terhadap Kekristenan tidak kalah bengisnya , terutama di daerah  Mesir dan Afrika Utara . Di kota Alexandria , orang-orang Kristen dibakar hidup-hidup , disalib dan dipancung dengan kejam . Di antara mereka adalah Leonidas , ayah Origenes . Di kota Kartago seorang perempuan bangsawan   bernama Perpetua dan budaknya , Felisitas , dilemparkan ke binatang buas sehingga keduanya mati dicabik-cabik binatang buas tersebut .Dalam pembunuhan masal itu , diperkirakan Ireneus , murid Polycarpus dan Papias , yang menjadi uskup di kota Lyons (Perancis ) juga mati martir pada tahun 202 M. . Mengapa ? Karena mereka mempertahankan iman mereka bahwa Yesus adalah Tuhan !

* Pada masa kekaisaran Maximinus ( 235 - 238 M) ,  penganiayaan terhadap umat Kristen tidak juga berhenti , di mana banyak pemuka dan pemimpin Kristen yang dibunuh .  Mengapa ? Sama halnya dengan pendahulunya, mereka mempertahankan iman Kristiani , bahwa Yesus adalah Tuhan .

* Pada masa kekaisaran Desius ( 249 - 251 M) , pembantaian orang-orang Kristen lebih masif lagi, karena kaisar Desius bermaksud memusnahkan ajaran Kristen , sehingga ia menyiksa dan membunuh orang-orang Kristen di Roma , Afrika , termasuk Mesir dan Asia Kecil . Mengapa ? Karena mereka mempertahankan pengakuan tertua dalam Kekristenan , yakni : Yesus adalah Tuhan !  ( Meskipun Origenes mengajarkan  Neo-Platonisme sebagai puncak dari kekafiran Helenisme , karena ia seorang Kristen , ia ditangkap dan dipenjarakan serta mati menderita dalam penjara  )

* Pada masa kekaisaran Valerianus ( 253 - 260 M) ,  penganiayaan terhadap umat Kristen lebih kejam dari pada di masa kekaisaran Desius ! Pada masa ini , Cyprianus , seorang uskup dari Kartago , mati dibunuh pada tahun 258 M .  Cyprianus terkenal dengan slogannya bahwa :" Di luar gereja ( maksudnya di luar Kristus) tidak ada keselamatan .  Mengapa pembunuhan-pembunuhan itu terjadi ? Karena mereka tidak mau melepaskan iman mereka pada Tuhan Yesus Kristus !

* Pada masa kekaisaran Diocletianus ( 284 - 305 M ), penganiayaan , penyiksaan dan pembantaian orang-orang Kristen adalah yang terakhir di bagian Barat  , oleh karena setelah kaisar Constatinus I ( Constantinus Agung )  menggantikannya pada tahun 305/306  M , penganiayaan , penyiksaan dan pembantaian tersebut berhenti .untuk daerah kekaisaran Romawi Barat . ( Sebab Diocletianus membagi kekaisaran Romawi menjadi dua yakni Barat dan Timur sehingga menimbulkan perebutan kekuasaan ) . Namun sekalipun ini adalah yang terakhir, penganiayaan , penyiksaan dan pembantaian orang-orang Kristen di masa kaisar Diocletianus ini adalah yang paling bengis dan kejam dan yang paling luas dalam sejarah kekaisaran Romawi .

 Selama lebih dari 10 tahun , orang-orang Kristen terpaksa lari ke hutan-hutan dan gua-gua untuk bersembunyi . Tetapi mereka dicari , ditangkap , kemudian dibakar hidup-hidup atau dilemparkan kepada binatang-binatang liar yang kelaparan , dengan maksud untuk menghapus nama  Kristen dari muka bumi . Kekejaman yang dilakukan pada masa itu , sulit untuk dipercaya bahwa dapat dilakukan oleh manusia !  Tetapi itulah yang terjadi . Mengapa ? Karena mereka , orang-orang Kristen mempertahankan imannya pada Tuhan Yesus Kristus !

* Pada masa kekaisaran Galerius di bagian Timur ( 303 - 311 M ) , penganiayaan orang-orang Kristen masih berlanjut . Setelah Constantinus Agung mengalahkan  Maxentius pada pertempuran  dekat Roma tahun 312 M , barulah Constantinus berkuasa penuh atas kekaisaran Roma bagian Barat ! Tidak lama kemudian , iparnya , Licinius merebut kekuasaan di bagian Timur .  Constatinus Agung dan Licinius mengeluarkan "Edik Milano " pada tahun 313 M , di mana gereja memperoleh kebebasan sepenuhnya .Berakhirlah sudah segala penderitaan , penganiayaan , penyiksaan bahkan pembantaian yang pernah dialami oleh dunia Kekristenan selama hampir 300 tahun lamanya .


Apa yang terjadi antara tahun 318 sampai dengan 325 M ?

Dari fakta sejarah yang kita ketahui di atas , nampak bahwa selama hampir 300 tahun , jemaat Kristen hidup di bawah tekanan , siksaan, aniaya bahkan perlakuan kejam dan bengis serta pembantaian yang di luar nalar manusia , semata-mata hanya mempertahankan kepercayaan tertua mereka , bahwa Yesus adalah Tuhan !  Fakta tidak dapat dipungkiri karena selama masa penganiayaan yang panjang itu , entah sudah berapa banyak darah para martir yang terbunuh dalam mempertahankan iman mereka , di mana mereka tidak bersedia memuja Kaisar sebagai Tuhan , dan tetap berpegang pada iman bahwa hanya Yesus lah Tuhan !

Ketika penganiayaan berhenti , sisa-sisa dan bekas-bekas penganiayaan masih terlihat pada tubuh jasmani orang-orang Kristen dan bapa-bapa gereja saat itu . Banyak di antara mereka yang terlepas dari kematian , namun cacat secara jasmani akibat penyiksaan yang di luar batas kemanusiaan . Keadaan mulai tenang setelah Constantinus Agung dan Licinius membuat "Edik Milano " . Gereja mulai berbenah , dan bangunan-bangunan gereja dipersiapkan untuk dibangun . Ketika tiba-tiba terjadi kegemparan yang berawal dari keuskupan di kota Alexandria , Mesir ,

Pada tahun 318 M , sukup Alexandria yang bernama Alexander , berselisih dengan seorang presbiter di daerah keuskupannya  . Presbiter tersebut bernama Arius .  Arius berpendapat dan mengajarkan bahwa Yesus bukanlah Allah , Yesus bukanlah Tuhan !  Yesus bukannya dari kekal , melainkan Ia diciptakan sebagai ciptaan yang pertama dan tertinggi derajadnya .  Ia turun ke dunia dalam wujud manusia dan taat pada Bapa , sehingga dikaruniai  kehormatan ilahi .

Sudah barang tentu Alexander melawan ajaran Arius yang aneh ini !  Ratusan tahun sebelumnya , begitu banyak darah orang Kristen yang tertumpah hanya untuk mempertahankan kepercayaan awal , bahwa Yesus adalah Allah itu sendiri . Kalau tidak , bagaimana mungkin Ia dapat membebaskan manusia dari segala dosa-dosanya ?  Namun ajaran Arius menyebar ke seluruh kekaisaran Romawi , sehingga timbul keributan . Masalah yang tidak dipahami oleh Arius adalah masalah " una substansia tress personae " dari Ketuhanan Yesus yang sudah sejak lama dipercaya oleh mayoritas bapa-bapa gereja bahwa , Ketuhanan Yesus bukan terletak pada sosok jasmani manusiaNya , melainkan persona Nya sebagai Firman yang telah menjadi manusia ( 1 Yohanes 1 : 14 ) .

Alexander terpaksa memecat Arius sebagai presbiter . Namun , Arius sudah terlanjur mendapat pengikut yang sependapat dengan ajarannya .  Jangan lupa , ia hanya seorang presbiter , sama-sekali bukan uskup ! Sekitar tujuh tahun masalah Ketuhanan Yesus yang sudah menjadi kepercayaan awal dari gereja , menjadi diributkan karena ulah Arius .  Meskipun kaisar Constantinus Agung bukan seorang teolog , ia berusaha mendamaikan kedua kubu yang berseberangan dengan menggelar konsili pertama gereja di Nicea pada tahun 325 M .  Yang menjadi thema adalah "relasi antara Anak dan Bapa " !

Sekitar 300 orang uskup menghadiri konsili tersebut , dan banyak diantara mereka dalam keadaan cacat jasmani akibat penyiksaan-penyiksaan di masa kekaisaran Diocletianus . Mereka marah terhadap Arius , karena merekalah korban penganiayaan Kekristenan sebelumnya , yang masih hidup !  Arius tidak bisa hadir dalam konsili tersebut karena ia hanya seorang presbiter .  Tetapi ajarannya dibacakan pada konsili tersebut , sehingga terjadi kegemparan dalam ruang konsili .  Rata-rata uskup yang hadir mengutuk Arius dan akhirnya konsili memutuskan bahwa " ajaran Arius sesat serta memecatnya dari gereja . " .

Adalah salah besar orang yang mengatakan bahwa pada konsili Nicea 325 tersebut dihasilkan doktrin "Trinitas " , sebab konsili tidak membicarakan Roh Kudus , hanya membicarakan istilah teologi bagi relasi antara Anak dan Bapa . Sebab sudah sejak ratusan tahun sebelumnya , gereja percaya bahwa Anak dan Bapa adalah satu ! ( Yohanes 10 : 30 ) . Maka konsili menghasilkan istilah teologi bagi relasi antara Anak dan Bapa itu sebagai "homoousios " , artinya sama-hakekat !  Sama-sama Allah karena Yesus selaku Firman adalah Allah itu sendiri ( Yohanes 1 : 1 ) .

Tidak ada ajaran baru yang dilahirkan pada konsili Nicea 325 ! Mayoritas uskup yang hadir , sudah mengetahui dan mendengar serta sepakat dengan mayoritas bapa-bapa gereja ratusan tahun sebelumnya , bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan ! Karena itu wajarlah kalau putusan Konsili menyatakan bahwa Arius dipecat dan ajarannya dinyatakan sesat !


Apa yang terjadi setelah tahun 325 M ?

Bagaimanapun juga iblis tidak berhenti bekerja ! Sekalipun Arius dipecat dan ajarannya dinyatakan sesat , ia mendapat teman juga yang mendukung pendapatnya , termasuk Eusebius , sahabat Kaisar Constantinus Agung , seorang pendukung ajaran Origenes yang  neo-platonisme , yang akhirnya menjadi uskup di Constantinopel .  Sekitar tiga tahun sejak pemecatan Arius , Constantinus Agung mengembalikan Arius pada jabatan gereja , sebagai imam atau presbiter di keuskupan Alexandria .  Pada waktu itu ( 328 M ) , Athanasius sudah menjabat uskup di Alexandria menggantikan uskup Alexander .  Tetapi Athanasius menolak permintaan kaisar , sehingga ia dibuang !  Dalam perjuangannya mempertahankan iman bahwa Yesus adalah Tuhan , Athanasius kerap-kali mengalami pembuangan .

Mengapa hal seperti itu terjadi ? Oleh karena Eusebius dan kaisar Constantinus Agung ternyata adalah pendukung ajaran Arius ! Sampai pada kematiannya di tahun 337 M , kaisar Constantinus Agung adalah pendukung ajaran Arius . Pengikut Athanasius berjuang keras melawan ajaran Arius yang didukung oleh istana Kekaisaran .  Terlebih ketika Constantinus II , anak Constantinus Agung naik tahta  ! Ia seorang pendukung ajaran Arius  dan mendesak gereja untuk mengakui bahwa Anak hanya  "homoios " (menyerupai) Bapa  atau "an-homoios" (tidak menyerupai ) Bapa , yang kedua-duanya menyangkal keTuhanan Yesus !

Namun sudah sejak ratusan tahun yang lalu Kekristenan di dasarkan pada kematian dan kebangkitan Kristus , di mana Yesus Kristus (Anak ) adalah Allah (Bapa ) itu sendiri dan dari tulisan2 kuno yang akhirnya menjadi kanon Perjanjian Baru , mereka percaya bahwa Bapa, Anak dan Roh Kudus adalah satu ! Akhirnya pada tahun 381 M , pada masa kekaisaran Theodosius Agung , diadakanlah Konisli di kota Constantinopel.

Pada konsili ini relasi antara Bapa , Anak dan Roh Kudus yang sudah sejak ratusan tahun sebelumnya dianut oleh gereja mula-mula , dinyatakan dengan istilah teologi "  homoousios " artinya Bapa , Anak dan Roh Kudus adalah sama hakekat   ! Kelompok pengikut ajaran Arius dengan cepat langsung surut dan hanya bertahan beberapa abad saja , terutama di antara suku-suku bangsa Jerman . saja !


Apa yang terjadi setelah tahun 1500 M ?

Reformasi gereja oleh Martin Luther di mulai pada tgl. 31 Oktober 1517 . Pada konsili Trente 1563 , tidak diperoleh hasil penyatuan gereja kembali . , maka secara definitif gereja terbagi dua menjadi Gereja Katolik Roma dan Gereja Protestan . Pokok perselisihan adalah masalah pembenaran ! Namun dalam hal keyakinan bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat manusia , keduanya sepakat ! ( Pada tgl, 31 Oktober 1999, di Ausburg , Jerman , telah terjadi penandatanganan deklarasi bersama antara Geraja Katolik Roma dengan Protestan tentang doktrin pembenaran , bahwa keduanya sepakat mengakui bahwa pembenaran hanya diperoleh melalui iman pada karya penyelamatan Kristus di kayu salib .  )

Setelah lebih dari 1000 tahun sejak ajaran Arius dinyatakan sesat , tiba-tiba pada  ke XVI - XVII M , timbullah ajaran Unitarian di Eropa , yang mengadopsi ajaran Arius , bahwa Yesus bukan Tuhan ! Bapak Unitarian ini adalah Michael Servetus ( 1511- 1553 ) , Francis David ( 1510 - 1579 ) dan John Biddle ( 1615 - 1662 ). Demikian pula di Amerika Serikat , pada tahun 1870 Charles Taze Russel mendirikan gerekan Sakis-Saksi Yehovah , dengan mengadopsi juga ajaran Arius !

Oleh karena mereka mengadopsi  ajaran Arius , maka mereka harus mengatakan dan berdalih  bahwa Konsili Nicea 325 telah digunakan untuk melahirkan ajaran baru , yaitu bahwa Yesus adalah Tuhan !  Menuduh konsili Nicea yang memutuskan ajaran Ketuhanan Yesus , sungguh sangat melenceng dari kebenaran historis ! Sebab sejarah telah membuktikan bahwa jauh sebelum konsili Nicea , ratusan tahun sebelumnya , kepercayaan awal dari gereja adalah bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat manusia . Gereja telah membuktikan bahwa Ketuhanan Yesus telah diikutib dan diimani oleh jemaat Kristen bahwa Yesus adalah Tuhan , bahwa Anak dan Bapa adalah satu , sesuai yang tertulis dalam Injil , jatuh sebelum ada konsili Nicea !

Demikian pula, mengatakan bahwa Kaisar Constantinus Agung yang memaksakan konsili Nicea untuk mengakui keTuhanan Yesus , adalah salah secara empiris dan historis ! Kenyataannya , konsili Nicea tidak menghasilkan ajaran baru ! Kenyataannya , Eusebius dan Constantinus Agung adalah pendukung Arius ! Kenyataannya , bahkan anaknya , Constantinus II juga pendukung Arius !  Bagaimana mungkin dapat dikatakan bahwa pendukung Arius yang memaksa konsili untuk mengakui Ketuhanan Yesus ? Bukankah seharusnya konsili dipaksa untuk mengakui bahwa Yesus bukan Tuhan , sesuai ajaran Arius yang didukungnya itu ? 


Konklusi:

* Bahwa kelompok Unitarian dan Saksi-Saksi Yehova berdalih Konsili Nicea 325 yang memaksakan ajaran baru tentang Yesus adalah Tuhan , adalah salah secara empiris dan historis ! Itu hanya dalih mereka dalam menutupi kenyataan bahwa mereka mengadopsi ajaran Arius yang sesat ! Fakta empiris dan historis membuktikan bahwa jauh sebelum Konsili Nicea 325 , ratusan tahun sebelumnya , mayoritas gereja dan bapa-bapa-gereja telah memiliki kepercayaan awal yang kuat yakni bahwa Yesus adalah Tuhan ! 

Setidaknya terdapat 48 manuskrip Perjanjian Baru Yunani yang ada jauh sebelum konsili Nicea tentang kepercayaan gereja Kristen purba bahwa Yesus adalah Allah itu sendiri , misalnya Yohanes 1 : 1 , Yohanes 20 : 28 .  dan Ibrani 1 : 8 . Manuskrip yang menyatakan bahwa Yesus adalah Allah itu , sudah ada jauh sebelum Constatinus Agung menggelar konsili Nicea ! Belum termasuk tulisan-tulisan sejarahwan  non-Kristen  pada masa jauh sebelum Konsili Nicea , seperti Lucian . Celsus dan Plini , yang mencatat kepercayaan Kekristenan awal yang menyembah Yesus sebagai Allah itu sendiri sehingga menimbulkan masalah dengan pemerintahan Romawi yang mengharuskan semua orang  menyembah Kaisar sebagai Tuhan . ( J.ED. Komoszewski , Reinventing Jesus ) . 

* Jadi mengatakan bahwa Kaisar Constantinus Agung yang memaksa konsili Nicea untuk membuat pengakuan baru bahwa Yesus adalah Tuhan , juga menyalahi sejarah ! Tidak ada ajaran baru dalam konsili Nicea 325 . Sudah sejak lama , Kekristenan berpedoman pada iman bahwa Yesus adalah Tuhan ! Dan itu bukan barang baru atau sesuatu yang baru .  Sampai akhir hayatnya, Constantinus Agung adalah pendukung ajaran Arius , bersama sahabatnya Eusebius ! Bahkan anaknya , kaisar Canstantinus II juga pendukung ajaran Arius . Tidak masuk di akal jika pendukung ajaran Arius yang memaksa konsili untuk membuat pengakuan baru bahwa Yesus adalah Tuhan ! Harusnya yang dipaksakan adalah benar-benar pengakuan baru yaitu bahwa Yesus bukan Tuhan , sesuai ajaran Arius yang didukungnya itu . 

* Bagi kita , orang Kristiani sejati yang tidak pernah melupakan sejarah , mulai dari gereja Kristen di zaman para rasul hingga hari ini dan sampai selama-lamanya , tentulah tidak terpengaruh pada ajaran-ajaran sesat yang mengecilkan Tuhan kita Yesus Kristus  , sebab Alkitab mengatakan bahwa "

"YESUS KRISTUS TETAP SAMA , BAIK KEMARIN MAUPUN HARI INI DAN SAMPAI SELAMA-LAMANYA ." ( IBRANI 13 ; 8 Terjemahan LAI 2002 ).

Mengapa Yesus Kristus tidak berubah ? Mengapa Ia kekal  ? Mengapa Ia sama terus sepanjang masa ? Hanya satu jawabnya :" Karena Yesus adalah TUHAN ! "  Tuhan Yesus memberkati kita semua . Salam dari laut ! Amin ! ( Capt. Yordan EP Sihombing SH.M.Ap.M.Mat )